Sebagai lanjutan dari kampanye digital yang sebelumnya sukses menjangkau ribuan entries selama 2015 hingga 2016, The Javana secara resmi meluncurkan kampanye Aku BerIndonesia pada momen Hari Kelahiran Pancasila.
Kampanye ini digagas karena keprihatinan The Javana atas masih adanya anak bangsa yang belum sadar atas nilai-nilai positif tentang Indonesia dan yang membanggakan bagi Indonesia.
Aristo Kristandyo, Group Head of Marketing Beverages Wings Food mengatakan, Pada 2017 ini, Aku Indonesia mengajak masyarakat untuk menunjukkan keIndonesiaannya dalam bentuk nyata melalui 3 pilar utama, yaitu Aku Berbicara Indonesia, Aku Bersikap Indonesia, dan Aku Bernilai Indonesia.
“Melalui kampanye ini kami ingin mengingatkan seluruh masyarakat terlebih generasi muda untuk menunjukkan identitas kita akan nilai luhur Indonesia yang sebenarnya dan tercermin dalam tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari,” jelasnya.
Merupakan tantangan besar bagi The Javana untuk bersaing di tengah pasar teh siap minum di Indonesia yang sangat ketat. Untuk meningkatkan awareness dan menjangkau generasi muda yang merupakan 52% dari konsumen teh siap minum.
The Javana berusaha menonjol di antara pemain lama yang semakin kuat hingga pemain baru yang terus menjamur dengan cara mengerti karakter target audience.
Menurut Inventure dan Middle Class Institute, generasi milenial itu mencintai brand story, mereka menyukai cerita yang mengemas sebuah produk atau layanan. Ketika produk memiliki cerita yang keren, maka kaum millennial begitu passionate membincangkan dan menyebarkannya ke friend, fans dan follower.
Kampanye Aku BerIndonesia merupakan salah satu upaya Teh Javana untuk merangkul konsumen muda. Aku BerIndonesia akan dituangkan ke dalam berbagai macam digital activation seperti website dan media sosial yang juga akan dilanjutkan dengan on ground activation seperti kegiatan campus-to-campus.
“Kami harap Aku BerIndonesia dapat membawa dampak positif dan semangat baru bagi anak muda Indonesia untuk mencintai bangsanya dan mencintai keberagaman karena ini adalah warisan luhur dan pendiri bangsa kita,” pungsa Aristo.