Targetkan 5000 Kapal Per Tahun, Krakatau Internasional Port Bakal Gencar Promosi

[Reading Time Estimation: 2 minutes]

Direktur Keuangan dan SDM Krakatau International Port, Dazul HermanKrakatau Internasional Port menargetkan 5000 kapal per tahun untuk mengejar revenue Rp2 triliun. 

Marketing.co.id – Berita Marketing | Krakatau International Port melayani 1.000 kapal setiap tahun. Jumlah itu akan ditingkatkan menjadi 5.000 kapal per tahun. Direktur Keuangan dan SDM Krakatau International Port, Dazul Herman mengatakan, target melayani 5.000 kapal dalam setahun merupakan salah satu cara untuk bisa mengejar target revenue Rp 2 triliun dan laba bersih Rp 220 miliar di tahun 2022.

“Sampai hari ini, Krakatau International Port melayani 1.000 kapal per hari. Untuk bisa melayani 5.000 kapal tentu harus ada penambahan dermaga dan juga perbaikan fasilitas lainnya. Target goceng kapal itu harus diraih untuk bisa mengejar target revenue Rp 2 triliun,” kata Dazul dalam podcast Sofa Panas yang diselenggarakan oleh PT Krakatau Sarana Properti.

Lebih lanjut Dazul mengatakan, meningkatkan jumlah pelayanan kapal dari 1.000 menjadi 5.000 kapal per tahun bukan hal yang mustahil. Karena, selat Sunda setiap tahunnya dilalui oleh 50 ribu kapal per tahun. Kata Dazul, Krakatau International Port  hanya mengincar 10 persen dari jumlah tersebut.

“Karena masih banyak yang belum tahu keberadaan Krakatau International Port sehingga masih banyak kapal yang mengisi BBM atau bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok. Kami masih harus lebih sering lagi melakukan promosi agar keberadaan Krakatau International Port yang berada di bawah PT Krakatau Bandar Samudera semakin dikenal,” jelas Dazul.

Meski merupakan anak perusahaan dari PT Krakatau Steel, PT Krakatau Bandar Samudera adalah Badan Usaha Pelabuhan. Artinya, Pelabuhan Krakatau International Port terbuka untuk umum dan bukan hanya untuk anak perusahaan Krakatau Steel.

“Jenis pelabuhan itu ada tiga, pertama badan usaha Pelabuhan yang bisa melayani pihak ketiga. TUKS yaitu terminal untuk kebutuhan sendiri serta Tersus yaitu terminal khusus seperti untuk kebutuhan PLN. Krakatau International Port masuk kategori BUP yang artinya bisa melayani pihak ketiga. Selama ini masih banyak yang berpikir bahwa Krakatau International Port hanya untuk internal PT Krakatau Steel,” tambah Dazul.

Menurut Dazul, Krakatau International Port adalah pelabuhan curah terbesar di Indonesia. Barang curah yang biasa dibongkar muat antara lain batubara dan bijih besi yang merupakan bahan baku untuk baja. Kapasitas Krakatau International Port adalah 25 juta ton per tahun. Namun, hingga kini kapasitas yang terpakai baru 19 juta ton.

“Satu hari kami bisa melakukan bongkar muat 12 ribu ton. Jadi kalau ada kapal dengan muatan 60 ribu ton bisa dilakukan dalam lima hari. Kami punya crane yang bisa langsung masuk ke kapal, khusus untuk barang curah,” lanjut Dazul.

Saat ini PT Krakatau Bandar Samudera adalah anak perusahaan yang memberikan keuntungan terbesar untuk PT Krakatau Steel. PT KBS mempunyai empat anak perusahaan yaitu Krakatau Jasa Logistik yang mengurusi transportasi, Krakatau Jasa Samudera yang menghandle bongkar muat, Krakatau Samudera Solusi yang mengurusi hal-hal yang tidak bisa dihandle seperti limbah pengisian bahan bakar kapal dan juga kebutuhan kapal, dan yang akan dikembangkan yaitu Krakatau Crew Change yang menyiapkan personel untuk kapal.

Untuk mengembangkan pelabuhan, Krakatau International Port memerlukan pendanaan besar. Seperti BUMN lainnya, PT Krakatau Bandar Samudera biasanya meminta lembaga perbankan untuk membantu pembiayaan.

“Selama ini, perbankan biasanya tertarik untuk memberikan pembiayaan di sektor logistik. Karena bisnis logistik ini sudah jelas, mulai dari biaya yang sudah ditetapkan oleh pemerintah dan juga potensi keuntungannya. PT Krakatau Bandar Samudera bisa mencapai target pemasukan Rp2 triliun pada tahun ini,” pungkas Dajul optimis.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here