Tanjung Lesung: Bali Baru di Pantai Barat Jawa

Pemerintah telah menunjuk 10 destinasi wisata baru. Kesepuluh destinasi wisata baru tersebut dirancang menjadi “Bali Baru” bagi Indonesia di masa depan. Karena sektor pariwisata Indonesia selama ini terlalu bergantung pada Bali. Kesepuluh destinasi wisata baru tersebut adalah Danau Toba, Tanjung Kelayang, Kepulauan Seribu, Tanjung Lesung, Borobudur, (Bromo Tenger, Semeru), Mandalika, Wakatobi, Pulau Morotai, dan Labuan Bajo.

tanjung-lesung
Pantai Beach Club, Foto: Tanjunglesungvilla.com

Saat ini, kesepuluh destinasi baru tersebut terus berbenah, termasuk Tanjung Lesung yang terletak di Kabupaten Pandeglang, Banten. Tanjung Lesung membangun positioning melalui tagline  “Paradise on the West Coast of Java,” atau Surga di Pantai Barat Pulau Jawa.

Tanjung Lesung mengandalkan panorama alam dan pantai yang menawan. Destinasi wisata unggulannya antara lain Ujung Kulon, Krakatau, Liwungan, dan Suku Baduy.

Sebagai destinasi baru, Tanjung Lesung belum terlalu muluk pasang target jumlah kedatangan wisatawan. Tahun ini hanya ditargetkan 1 juta kunjungan wisatawan. Memang masih ada sejumlah tantangan yang dihadapi, salah satunya tantangan infrastruktur.

Royanto Handaya, Presiden Direktur Panorama Indonesia, mengatakan, jarak Tanjung Lesung dan Bandung diukur dari Jakarta tidak berbeda jauh. Namun, pelancong lebih tertarik datang ke Bandung karena waktu tempuh yang lebih pendek. Padahal Tanjung Lesung, kata Royanto, lautnya masih jernih dan dekat dengan Gunung Krakatau.

bupati-tanjung-lesung
Bupati Pandeglang, Irna Narulita

“Namun mengapa kunjungan turis ke Bandung lebih dari 6 juta per tahun, sementara turis ke Tanjung Lesung baru ditargetkan 1 juta per tahun,” tutur Royanto dalam Seminar  Indonesia Tourism Investment di Menara Batavia, Jakarta, Rabu (9/11).

Lebih jauh ia mengatakan, Tanjung Lesung bisa dijadikan daerah tujuan wisata kedua setelah Bandung bagi warga Jakarta. Target pasar yang bisa digarap antara lain keluarga (family), korporat, dan MICE (meeting, incentive, convention, exhibition) dengan aktivitas antara lain wisata pantai, olahraga air, petualangan (adventure), dan wisata antar pulau-pulau kecil (island hop).

Royanto menjelaskan, ada beberapa faktor yang mesti diperhatikan ketika ingin mengembangkan destinasi wisata. Faktor-faktor tersebut mencakup atraksi, aksesibilitas, akomodasi, amenities, kuliner, dan harga. “Semua faktor ini akan menentukan segmen mana yang akan kita garap, apakah luxury market atau mass market,” jelas Royanto.

Sementara itu, Bupati Pandeglang Irna Narulita mengungkapkan, untuk mendorong kawasan wisata Tanjung Lesung harus ada perencanaan yang terintegrasi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten. Selain itu, perlu ada upaya promosi yang sifatnya out of the box agar masyarakat tahu bahwa Pandeglang memiliki KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) Tanjung Lesung.

“Selain Tanjung Lesung, kami memiliki objek wisata cantik Taman Nasional Ujung Kulon. Di sana ada badak bercula satu yang menjadi warisan dunia, namun tidak terdengar gaungnya,” tutur Irna yang diwawancarai usai seminar.

Ke depan, pihaknya akan membuat paket wisata eksklusif agar para wisatawan Nusantara maupun mancanegara bisa tinggal lebih lama di Pandeglang. Hal ini katanya akan lebih mudah dilakukan jika bandar udara di Panimbang, Banten Selatan, selesai dibangun. “Karena banyak wisatawan yang ingin datang ke Tanjung Lesung lewat jalan udara,” tandasnya,

Tony Burhanudin

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.