Synology Rilis ActiveProtect untuk Backup Data dan Proteksi dari Serangan Siber

[Reading Time Estimation: 2 minutes]

Marketing.co.id – Berita Digital & Techno | Di era digital perlindungan data menjadi sangat krusial. Di era ini data juga menjadi aset berharga bagi setiap perusahaan atau insitusi. Pasalnya dengan data mereka dapat melakukan banyak hal, antara lain mengambil keputusan yang lebih baik terkait strategi bisnis dan melayani konsumennya dengan lebih baik lagi.

Untuk melindungi data yang dimiliki perusahaan atau insititusi, Synology meluncurkan ActiveProtect, solusi perlindungan data terbaru yang menggabungkan perangkat lunak backup, server, dan penyimpanan dalam satu sistem terintegrasi.

Dirancang untuk menjawab kebutuhan bisnis di Indonesia, ActiveProtect membuat perlindungan data lebih sederhana, aman, dan efisien dengan dukungan platform yang luas, fitur keamanan canggih, serta skalabilitas tinggi.

Baca juga: Ekonomi Digital Indonesia Menguat, BNI: Keamanan Data dan Transaksi Digital Prioritas Kami

“ActiveProtect mengintegrasikan software dan hardware beserta storage dan komputasi, yang dilengkapi dengan OS terbaru bernama ActiveProtect Manager (APM). Perangkat ini beserta OS nya didesain khusus untuk perlindungan data, backup, dan recovery,” ujar Clara Hsu, Country Manager Synology, dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (20/2).

Clara juga menegaskan, ActiveProtect Manager sudah dilengkapi dengan semua fitur penting untuk backup dan restorasi data. “Semuanya sudah terintegrasi dalam appliance ini. Lewat OS APM semua tugas backup dari berbagai platform bisa dilakukan secara terpusat dalam satu dashboard dan interface,” imbuh dia.

Clara Hsu, Country Manager Synology
Clara Hsu, Country Manager Synology

Ancaman Siber dan Pentingnya Backup yang Andal

Di Indonesia, serangan ransomware semakin marak. Menurut laporan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), sepanjang 2024 terjadi lebih dari 120 juta serangan siber, dengan ransomware sebagai salah satu ancaman terbesar. Gangguan pada Pusat Data Nasional (PDN) tahun lalu menunjukkan bahwa serangan siber bisa berdampak besar tidak hanya bagi perusahaan, tetapi juga bagi layanan publik.

Dalam kesempatan tersebut Clara juga mengutip data periode Januari – Juni 2024 yang menyebutkan Indonesia berada di posisi pertama di Asean yang paling banyak menerima serangan Ransomware. Berikut urutannya Indonesia (32.803), Filipina (15.208), Thailand (4.841), Malaysia (3.920), Vietnam (692), dan Singapura (107).

“Ancaman siber semakin berkembang, dan perusahaan harus lebih siap dalam melindungi data mereka. ActiveProtect memberikan solusi perlindungan data yang kuat namun tetap mudah digunakan dan dikelola, sehingga bisnis bisa fokus pada operasional tanpa khawatir kehilangan data akibat serangan siber,” ujar Clara.

Baca juga: Grant Thornton Bagikan Saran untuk Menghadapi Tantangan Keamanan Siber dalam Migrasi Data ke Cloud

Berikut adalah beberapa keunggulan dari ActiveProtect

  • Solusi All-in-One – Menggabungkan backup, pemulihan, dan pengelolaan dalam satu perangkat, menghilangkan kebutuhan akan perangkat lunak dan perangkat keras terpisah yang lebih kompleks.
  • Dukungan Luas – Melindungi PC, Mac, server fisik dan file, mesin virtual, database, serta layanan Microsoft 365 dalam satu platform yang mudah digunakan.
  • Manajemen Skala Besar – ActiveProtect Manager (APM) memungkinkan pemantauan hingga 150.000 workload atau 2.500 lokasi, memberikan visibilitas penuh bagi tim TI.
  • Keamanan Maksimal – Dilengkapi immutable backup, air-gap, serta kepatuhan terhadap regulasi, memastikan data tetap aman dari ransomware dan ancaman lainnya.
  • Efisiensi Lebih Baik – Teknologi deduplikasi global mengurangi beban jaringan hingga 99% dan kebutuhan penyimpanan hingga 50%, membuat backup lebih cepat dan hemat biaya.
  • Harga Transparan – Semua fitur premium bisa digunakan dengan satu kali pembelian, tanpa biaya langganan tambahan. Perangkat juga dapat mengelola hingga tiga backup server tanpa lisensi tambahan.