Marketing.co.id – Berita Marketing | Indonesia masih menjadi tujuan investasi asing, termasuk investor asal China. Guna mendukung perwujudan transformasi ekonomi nasional dan menarik perusahaan – perusahaan China berinvestasi di Tanah Air. SW Indonesia menggelar seminar “Empower Chinese Enterprises to Progress in Indonesia” di Ballroom, Hotel Mandarin Oriental Hotel.
Seminar tersebut menghadirkan talkshow tentang kisah sukses berinvestasi di Indonesia yang menghadirkan pimpinan Bank Of China, perusahaan baja dan perusahaan semen yang berinvestasi di Indonesia.
Seminar yang diikuti 168 peserta dari perwakilan Kedutaan Besar Tiongkok, dan pelaku bisnis dari China ini menghadirkan narasumber Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, S.E., M.U.P., Ph.D (Menteri Keuangan RI 2014-2016), Zhang Ke (Chairman SW International), Liu Hongbo (Direktur Bank ICBC Indonesia), Utami Prasetiawati (Ketua Umum, Perkumpulan Pusat Logistik Berikat Indonesia/PPLBI).
Direktur Bank ICBC Indonesia Liu Hongbo, mengatakan, masuknya investasi China ke Indonesia perlu didukung pembiayaan yang efektif dan efisien sehingga memperlancar masuknya investasi dan manfaat bagi perekonomian nasional.
“Sebagai bank terbesar di dunia saat ini. ICBC melihat peluang tersebut sejak 2007, dengan masuk ke Indonesia melalui proses akuisisi lintas negara pertama kali yang dilakukannya,” ujarnya.
Selanjutnya Bambang menjelaskan, bahwa Indonesia memiliki ekonomi yang atraktif, terlihat dari resiliensi perekonomian dan terkendalinya pertumbuhan ekonomi dan inflasi. Hal ini menyebabkan investasi di Indonesia cenderung bertumbuh secara berkelanjutan, didukung kebijakan pemerintah, salah satunya mengharuskan adanya hilirisasi bahan tambang sebelum diekspor ke negara lain. Investasi inilah yang perlu dimanfaatkan oleh Indonesia, baik dari sisi profitabilitas maupun etika kerja yang produktif.
“Kita tidak ingin investasi yang masuk hanya untuk bisnis. Mendapatkan profit tentu, namun kita ingin investasi China mengubah perilaku ekonomi. Sehingga akhirnya investasi menghasilkan komoditas kompetitif bagi Indonesia,” tuturnya.
Dikenal sebagai raksasa ekonomi dunia baru, China berhasil melakukan transformasi ekonomi yang sulit diikuti oleh negara lain. Transformasi ekonomi ini diseret oleh transformasi kebijakan politik, transformasi energi, dan transformasi teknologi.
Keberhasilan ini terlihat sejak adanya keterbukaan perekonomian pada era kepemimpinan Deng Xiaoping sejak 1978 hingga dinobatkan sebagai negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia pada 2010. China bahkan berhasil melewati posisi yang dulunya ditempati Jepang dan berupaya menyusul posisi raksasa ekonomi dunia di bawah Amerika Serikat.
Indonesia berkesempatan untuk mengikuti keberhasilan China dalam melakukan transformasi ekonomi. Sebagai negara kepulauan yang memiliki sumber daya melimpah, Indonesia menjadi negara prospektif sebagai tujuan investasi asing. Dalam satu tahun terakhir (kuartal 1 2022 hingga kuartal 1 2023), China menempati negara asing ke-2 dengan jumlah investasi terbesar.
Utami menambahkan pentingnya investasi asing didukung dengan sistem logistik nasional yang mumpuni. Sekarang Indonesia sedang dalam tahap mendukung sistem logistik yang efektif dan efisien. Dengan pengadaan Pusat Logistik Berikat (PLB), memungkinkan perusahaan untuk mengurangi biaya logistik dan efektivitas arus kas.
PLB memberikan berbagai manfaat bagi perusahaan, baik dari sisi kewajiban pembayaran bea masuk dan pajak terkait selama barang berada di gudang, memberikan nilai tambah dengan memungkinkan kombinasi ekspor dan proses reparasi serta mengurangi risiko atas ketidakpastian dengan keberadaan barang di gudang yang kebal atas perubahan regulasi pemerintah sewaktu-waktu. Keberadaan PLB akan mendukung Indonesia sebagai Logistic Hub di Asia Tenggara.
Harapannya baik SW Indonesia maupun SW International dapat mendukung dan mempercepat proses transformasi ekonomi nasional melalui seminar ini. Sesuai dengan moto “Catalyst for Success”, SW siap mendukung jaringan klien dan perusahaan lainnya, termasuk perusahaan asal China.
“Integrasi dari seluruh pelaku usaha, baik nasional maupun multinasional perlu dikerahkan dalam mendukung keberhasilan, baik investasi asing maupun transformasi ekonomi nasional,” pungkas Michell Suharli, CEO SW Indonesia. (AM)