[Survei Ipsos] Pengaruh Pandemi Pada Perilaku Konsumsi Masyarakat

Marketing.co.id – Berita Marketing | Survei terbaru yang dilakukan Ipsos untuk mengetahui perkembangan perilaku konsumsi masyarakat Asia Tenggara selama pandemi Covid-19 menemukan bahwa semakin banyak masyarakat Indonesia yang sudah beradaptasi dan terbiasa dengan rutinitas pandemi serta penerapan gaya hidup baru.

Dalm hal konsumsi, hasil survei menunjukkan bahwa masyarakat Asia Tenggara masih lebih berhati-hati dalam melakukan aktivitas belanja (81%). Masyarakat Indonesia dan Filipina adalah yang paling berhati-hati dalam mengatur pengeluaran mereka (86%). Baca Juga: Ekonomi dan Pendapatan Masyarakat Asia Tenggara

Terkait pembelian dalam jumlah besar (major purchase), 67% masyarakat di Asia Tenggara mengakui masih meredam niat mereka untuk membeli rumah dan mobil. Kategori produk masakan rumahan (42%), produk kebersihan (36%), dan produk perawatan diri (27%) masih menjadi tiga besar kategori produk yang sangat diminati masyarakat. Untuk kategori travel (20%), fashion atau pakaian (15%), dan aktivitas budaya (11%) mengalami peningkatan minat beli atau konsumsi masyarakat Asia Tenggara.

Sedangkan untuk aktivitas travel atau perjalanan sudah mulai mengalami pergerakan ke arah positif. Dimana masyarakat sudah mulai percaya diri dan mau untuk melakukan perjalanan. Di Indonesia sendiri presentase ini meningkat 18% dibandingkan survei pada September 2020. Baca Juga: Indonesia, Negara Paling Optimis di Asia Tenggara!

Munculnya percaya diri masyarakat Indonesia untuk melakukan perjalanan selama pandemi bisa dipengaruhi oleh kebijakan Pemerintah yang mengharuskan masyarakat untuk menyertakan hasil negatif swab antigen. Kebijakan ini sangat diapreasiasi masyarakat, yang mana 71% masyarakat setuju akan penerapan kebijakan ini dan yakin dapat menurunkan angka kasus positif. Sedangkan 54% masyarakat yang tidak setuju disebabkan oleh faktor harga yang dirasa mahal untuk melakukan swab antigen.

Viraj Juthanii Group Service Line Leader, Thailand mengatakan, warga di Asia Tenggara masih merasakan dampak ekonomi dari pandemi Covid-19 pada pendapatan pribadi dan perilaku belanja mereka. Indonesia dan Vietnam memiliki optimisme masa depan yang positif secara umum, sementara Singapura pulih dengan kuat.

Kembali tingginya kasus positif dan pemberlakuan larangan ketat (lockdown) baru-baru ini telah mendorong sentimen Malaysia dan Thailand ‘kembali ke merah’. Konsumen masih menahan pengeluaran dalam jumlah besar (major purchase) karena ketidakpastian atas pendapatan dan keamanan pekerjaan.

Sisi positifnya, perilaku belanja terpusat pada ‘rutinitas pandemi’, yang telah berkembang dalam 1 tahun terakhir, sedang turun. Konsumen di Asia Tenggara membuka dompet mereka untuk membeli pengeluaran lebih kecil seperti pakaian, perjalanan lokal, dan aktivitas budaya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.