(Survei) 4 dari 5 Wanita di Asia Tenggara Ingin Berwirausaha

Marketing.co.id – Herbalife Nutrition, hari ini merilis sejumlah temuan baru dari “Survei Kewirausahaan Global 2020” (Global Entrepreneurship Survey 2020) kedua yang digelar setiap tahun. Menurut survei ini, keinginan kaum wanita di Asia Tenggara untuk berwirausaha lebih besar ketimbang kaum wanita lain di seluruh dunia. Bahkan, 4 dari 5 wanita (81%) di Asia Tenggara memiliki keinginan berwirausaha, lebih tinggi dari rata-rata global yaitu sebesar 72%. Sementara, keinginan berwirausaha paling banyak disebutkan oleh para Generasi Z dan Milenial yang berusia 18-39 tahun.

Survei yang dilakukan oleh OnePoll pada bulan Maret dan April 2020, “Herbalife Nutrition Global Entrepreneurship Survey 2020” ini telah menjajaki pendapat 9.000 wanita berusia 18 tahun ke atas yang tersebar di 15 negara, termasuk 2.000 wanita di Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Singapura.

Survei ini menelaah sikap mereka tentang kewirausahaan. Selain mengungkap ambisi kewirausahaan di kalangan wanita Asia Tenggara, survei tersebut menemukan sejumlah alasan praktis yang menjadi dorongan utama untuk menjadi wirausahawan wanita pada saat ini.

Ketika ditanyai mengenai motivasi dalam merintis bisnis sendiri, responden menyebutkan kebutuhan untuk menghidupi keluarga (56%), keinginan menjadi pemimpin (54%), serta mengubah karier (53%). Sejumlah alasan tersebut berada di posisi yang lebih penting ketimbang beberapa hal lain, seperti keinginan memperoleh kebebasan yang lebih besar dalam pekerjaan (45%) serta mengejar minat (41%).

Wulan Tilaar
Salah satu pebisnis wanita sukses di Indonesia Wulan Tilaar, Vice Chairwoman Martha Tilaar Group sedang menjelaskan kampanye #FearlessBeauty

“Bagi kaum wanita di Asia Tenggara, motivasi terbesar untuk menjadi wirausahawan wanita ialah kebutuhan mencari sumber pendapatan alternatif demi menghidupi keluarga. Semakin banyak wanita di kawasan ini yang ingin merintis bisnis sendiri jika dibandingkan rata-rata global, dan kami menyaksikan berbagai peluang bagi negara-negara untuk mendorong kewirausahaan wanita,” jelas Stephen Conchie, Senior Vice President & Managing Director, Asia Pasifik, Herbalife Nutrition.

“Sektor publik dan swasta perlu bersatu untuk menyediakan berbagai peluang, sumber daya, pendidikan, dan pelatihan yang mendukung wirausahawan wanita. Dengan demikian, mereka dapat mendobrak norma-norma sosial dan budaya, serta meletakkan dasar bagi pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif. Wirausahawan wanita tak hanya berpotensi untuk memperoleh peluang pendapatan yang lebih baik. Namun, masyarakat juga dapat memiliki wirausahawan generasi baru sebagai panutan yang mampu memberikan peluang yang lebih luas bagi kaum wanita di masa depan,” lanjut Conchie.

Isu keuangan menghambat keinginan kaum wanita

Meski survei ini mengungkapkan 4 dari 5 wanita (81%) di Asia Tenggara ingin menjadi wirausahawan wanita, namun hanya tiga dari lima wanita (59%) yang mengambil langkah nyata untuk merintis bisnis. Sejumlah kendala utama menghambat keinginan mereka termasuk Modal awal untuk merintis bisnis (58%) dan kurangnya dukungan pendanaan dan pengetahuan pasar( 46%).

Terlepas dari kendala tersebut, potensi untuk menambah pendapatan menjadi manfaat terbesar yang dapat diperoleh dari kewirausahaan menurut 63% wanita di Asia Tenggara. Hal ini diikuti dengan peluang untuk menghidupi keluarga secara lebih baik (51%), serta mendapatkan penghasilan yang layak (49%).

Ingin menjadi panutan bagi kaum wanita muda

Selain pendapatan yang lebih besar, 84% wanita Asia Tenggara menyebutkan motivasi penting lainnya untuk menjadi wirausahawan wanita, yakni keinginan mereka menjadi panutan bagi para wanita yang lebih muda. Kemudian, hampir 7 dari 10 responden (67%) ingin membantu kaum wanita agar mampu mendobrak batasan melalui kiprah mereka sebagai wirausahawan wanita.

Secara keseluruhan, hampir 4 dari 5 wanita (77%) di Asia Tenggara yakin kaum wanita harus bekerja lebih keras demi memperoleh peluang yang setara di tempat kerja. Mereka juga menganggap kewirausahaan sebagai cara membuka berbagai peluang baru bagi kaum wanita di kawasan tersebut.

Bahkan 58% wanita di Asia Tenggara ingin menawarkan peluang pengembangan karier bagi wanita lain lewat kewirausahaan dan 56% di antaranya ingin menjadi panutan yang lebih positif bagi kaum wanita. Selain itu, 54% di antaranya ingin memanfaatkan kewirausahaan sebagai peluang untuk memperlihatkan keahlian unik wanita jika dibandingkan kaum pria

Dukungan keuangan, pengetahuan pasar, dan bimbingan

Demi membantu wanita Asia Tenggara untuk mengambil langkah awal dalam merintis bisnis, beberapa aspek berikut menjadi faktor penggerak utama dalam kiprah kewirausahaan mereka: Wawasan bisnis dan keuangan yang memadai (73%), Tabungan atau stabilitas finansial yang memadai (71%), Dukungan keluarga (64%), Kemampuan untuk menjalankan bisnis dari rumah (64%), Mentor yang mengarahkan mereka sebagai wirausahawan wanita (61%), Kesempatan untuk menjalankan bisnis sambilan (part-time) hingga mereka siap mengelola usaha secara purna waktu atau full-time (51%).

Berwirausaha tak selamanya mudah. Meski demikian, 7 dari 10 wanita (70%) di Asia Tenggara yakin bahwa perjalanan menjadi wirausahawan wanita akan berdampak besar, sementara, 6 dari 10 wanita (64%) menilainya sebagai pengalaman yang menginspirasi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.