SUN Energy Genjot Transisi Energi Lewat Program Edukasi Kolaboratif SUN RISE

0
[Reading Time Estimation: 3 minutes]

Marketing.co.id – Berita Teknologi | Pengembang proyek energi surya di Indonesia, SUN Energy, semakin mempertegas komitmennya terhadap prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) melalui peluncuran inisiatif edukasi energi terbarukan bernama SUN RISE (SUN Renewable Insight & Solar Expertise). Program yang berfokus pada pilar Sosial ini diluncurkan pada Rabu, 30 April 2025, dengan acara SUN RISE University Series di Institut Teknologi Sumatera (ITERA), Lampung.

Hingga kuartal pertama tahun 2025, SUN RISE telah berhasil menjangkau lebih dari 40.000 peserta dari berbagai latar belakang, mulai dari masyarakat umum, pelajar, hingga profesional industri. Lebih dari 600 jam aktivitas edukasi telah diselenggarakan baik secara daring maupun luring.

Inisiatif ini hadir sebagai respons terhadap tantangan signifikan dalam transisi energi di Indonesia. Data menunjukkan, bahwa lebih dari 94% provinsi di Indonesia dinilai belum siap secara optimal untuk beralih ke energi bersih. Keterbatasan tenaga kerja terampil di sektor energi terbarukan menjadi salah satu hambatan utama. Meskipun IRENA mencatat ada sekitar 798.600 pekerjaan di sektor bioenergi pada tahun 2023, jumlah tenaga kerja terampil di bidang energi terbarukan masih terbatas.

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memperkirakan bahwa transisi ke ekonomi hijau berpotensi menciptakan 1,8 juta pekerjaan ramah lingkungan pada tahun 2030, namun kesiapan sumber daya manusia (SDM) lokal menjadi perhatian utama bagi investor asing, yang seringkali menunda atau membatalkan investasi akibat minimnya tenaga kerja bersertifikasi dan berpengalaman.

Chief Sales Officer SUN Energy, Oky Gunawan, menjelaskan, bahwa SUN RISE adalah wujud nyata komitmen ESG perusahaan untuk mengakselerasi transisi energi di Indonesia melalui edukasi yang inklusif, aplikatif, dan kolaboratif. “Melalui inisiatif ini, kami ingin menjadi yang terdepan dalam menyiapkan talenta masa depan, memperluas akses pengetahuan, dan membentuk ekosistem yang kolaboratif untuk energi surya. Lebih dari sekadar pengguna, kami ingin melahirkan generasi pelopor yang siap memimpin perubahan menuju masa depan energi bersih yang berkelanjutan,” ujarnya.

Program SUN RISE menyasar tiga kelompok utama. Pertama, masyarakat umum melalui seminar, webinar, dan kelas interaktif, SUN RISE memberikan edukasi praktis dan relevan mengenai energi surya. SUN Energy juga memperkenalkan teknologi energi terbarukan melalui media edukasi interaktif seperti Future Energy Box di berbagai acara publik.

Kedua, tenaga ahli atau profesional. Dimana, SUN RISE menawarkan pelatihan teknis intensif yang mencakup teori dan praktik langsung, membekali peserta dengan keterampilan adaptif terhadap dinamika industri energi bersih. Program ini juga mendorong kolaborasi dan transfer pengetahuan antar profesional.

Terakhir, adalah mahasiswa dan pelajar melalui kunjungan industri, magang, dan pelatihan teknis khusus untuk pendidikan vokasi, SUN RISE memberikan kesempatan bagi generasi muda untuk mengenal langsung teknologi energi surya dan potensi karier di sektor ini.

SUN Energy aktif membangun kolaborasi lintas sektor dengan institusi pendidikan, komunitas profesional, dan mitra industri dalam mengembangkan SUN RISE. Salah satu contohnya adalah partisipasi dalam Maybank Marathon 2024 di Bali, di mana SUN Energy memperkenalkan konsep energi surya melalui Future Energy Box dan stasiun pengisian daya bertenaga surya mobile, Chargee.

Head of Sustainability Maybank Indonesia, Maria Trifanny Fransiska, mengapresiasi inisiatif SUN Energy. “Melalui Future Energy Box, kami membuka ruang untuk edukasi mengenai keberlanjutan dan dampaknya bagi masyarakat,” katanya.

Di bidang pendidikan vokasi, SUN Energy melalui SUN Foundation bekerja sama dengan SMKN 2 Kendal dalam program Solar Technician Program. Selama 6 bulan, 30 siswa dan 6 guru mendapatkan pelatihan teknis berbasis industri mengenai instalasi, perawatan, dan troubleshooting sistem surya. Kepala Program Teknik Ketenagalistrikan SMKN 2 Kendal, Ani Nursiah, berharap program ini dapat meningkatkan kesiapan kerja lulusannya di sektor energi surya yang terus berkembang.

Keberlanjutan program ini juga didukung oleh kolaborasi industri, di mana SUN Energy melibatkan mitra EPC seperti TML Energy untuk mentransfer keahlian praktis kepada peserta pelatihan. Project Management Specialist dari TML Energy, Ivan Fauzan, menilai kolaborasi ini sebagai platform penting untuk memperluas penyebaran teknologi energi surya dan meningkatkan keterampilan tenaga teknis.

Di tingkat perguruan tinggi, SUN Energy memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk terlibat langsung dengan industri energi surya melalui kunjungan industri dan program magang. Presiden AIChE UI Student Chapter 2025, Damian Raka, mengungkapkan bahwa kunjungan ke fasilitas SUN Energy memberikan wawasan nyata mengenai dunia kerja di industri energi bersih.

Hingga saat ini, SUN RISE telah bermitra dengan lebih dari 70 organisasi di seluruh Indonesia. Head of Marketing SUN Energy, Anggita Pradipta, menekankan bahwa SUN RISE bukan hanya inisiatif edukasi, tetapi juga bagian dari komitmen jangka panjang perusahaan terhadap prinsip ESG. “Melalui peningkatan kesadaran, pengembangan keterampilan, dan kolaborasi lintas sektor, kami berupaya membangun ekosistem energi hijau yang inklusif dan berkelanjutan,” pungkasnya.