Marketing.co.id – Berita Marketing | Persaingan pasar air minum dalam kemasan (AMDK) bermerek di Indonesia tengah berlangsung ketat. Bahkan, diwarnai dengan aktivitas black campaign untuk menggiring opini negatif tentang merek atau produk.
Seperti halnya dialami Le Minerale yang mendapatkan serangan black campaign, dimana merek AMDK lokal tersebut dituduh di sejumlah media massa dan akun media sosial telah melakukan persaingan tidak sehat lantaran pedagang di sejumlah lokasi lebih mengutamakan menjual produknya.
Sebagai informasi, sejumlah media mengulas berita terdapat sejumlah lokasi foodcourt di Bogor dan komplek olah raga Gelora Bung Karno yang menjual hanya produk Le Minerale. Berita tersebut menarasikan seolah terjadi pelarangan penjualan merek lain. Faktanya, lokasi berbagai foodcourt tersebut telah dibantu oleh Mayora, induk Le Minerale melalui program corporate social responsibility (CSR) dengan membangun foodcourt yang bersih, secara gratis tanpa dipungut biaya sepeserpun kepada para pedagang yang notabene usaha kecil menengah (UKM) yang tidak memiliki modal untuk membangun tempat berjualan yang layak.
Menurut Algooth Putranto, Dosen Ilmu Komunikasi dan Ketua Center for Entrepreneurship, Tourism, Information and Strategy (Centris) Pascasarjana Universitas Sahid Jakarta, tuduhan praktik persaingan tidak sehat atau monopoli adalah tuduhan serius dan bisa berujung konsekuensi hukum jika pihak yang menuduh tidak bisa membuktikannya.
“Ada konsekuensi. Ini sebutannya fabricated news. Berita yang diada-adakan. Bahkan meski kasusnya diajukan ke Dewan Pers untuk mediasi, setelah ada permintaan maaf dari media, maka tidak menutup kemungkinan pihak yang masih merasa dirugikan oleh tuduhan monopoli bisa melakukan gugatan ke media tersebut,” tegasnya.
Meskipun para pedagang sudah bersuara dengan jujur, mengutamakan menjual produk dari Mayora seperti Kopi Torabika, dan air Le Minerale merupakan bentuk timbal balik lantaran sudah diberikan tempat berjualan yang bersih dan rapi secara gratis. Toh tetap saja tuduhan jahat terus bergaung dan terpantau merangkak ke media sosial. Salah satu akun justru melemparkan tuduhan keji dengan gambar perbandingan antara berita apresiasi pedagang dan berita fitnah praktik perdagangan tak sehat.
Agus Hermanto Dosen Periklanan dari Univ Muhamadiyah Jakarta, menilai upaya yang dilakukan Le Minerale merupakan hal yang lazim dan etis di dunia marketing, yakni konsep marketing public relations, dengan strategi trade promotions.
“Dengan program CSR, Mayora atau Le Minerale membangun foodcourt gratis untuk pedagang kaki lima. Sebagai apresiasi timbal balik telah dibuatkan foodcoourt yang nyaman secara gratis, pedagang mengutamakan menjual produk Mayora atau Le Minerale di sana. Itu lazim dan etis, kok. Kalau pesaingnya mau meniru CSR-nya, ya silakan saja,” imbuh dia.
Hal senada disampaikan Safaruddin Husada, Pengajar di Perguruan Tinggi Swasta di Jakarta, tujuan utama program corporate social responsibility (CSR) adalah meraih favourable opinion dari para stakeholder alias pemangku kepentingan merek tersebut.
“Dalam hal CSR Le Minerale di foodcourt Bogor maka stakeholder-nya salah satunya adalah UKM, pedagang tersebut. Jadi ya wajar pedagang tersebut senang karena mendapat benefit CSR dan berujung menjual produk Le Minerale. Itu normal,” jelas Safaruddin.
Algooth menilai upaya Le Minerale dalam menggandeng UKM adalah lazim seperti halnya yang dilakukan merek besar lainnya dalam langkah marketing dan branding-nya sesuai strategi masing-masing.
Sebagai perbandingan, Algooth menyebutkan di Tangerang, ada Indomilk Arena. Lalu di luar negeri, ada Allianz Stadion, Emirates, dan Etihad Stadion di Manchester, Inggris dan lain-lain. “Masa iya, sudah sponsorin terus yang berjualan adalah merek lain. Itu bukan monopoli, melainkan strategic partnership,” jelasnya.
Safaruddin menyebutkan pasar AMDK Indonesia itu ratusan triliun rupiah setiap tahunnya. Untuk apa pakai black campaign. Akan ada titik dasar penggunaan black campaign hingga kemudian berbalik menghantam penyebarnya. “Pada akhirnya genuine and authentic public relations program yang akan berdampak panjang secara positif,” tekannya. (AM)