Strategi video pendek berbasis cerita di platform populer seperti TikTok, Instagram Reels, dan YouTube Shorts menjadi kunci utama dalam meningkatkan konversi dan keterlibatan konsumen.
Marketing.co.id – Berita Digital | Dalam beberapa tahun terakhir, platform video pendek seperti TikTok, Instagram Reels, dan YouTube Shorts telah mengalami pertumbuhan yang luar biasa, merevolusi cara konsumen mengonsumsi konten digital. YouTube Shorts, misalnya, telah melampaui 70 miliar penayangan harian pada 2024 yang menunjukkan kenaikan 40% dibandingkan dengan 2023, menjadikannya salah satu platform video daring terbesar di dunia.
Lebih dari 25% saluran Program Mitra YouTube memperoleh penghasilan melalui Shorts dan
kreator memperoleh penghasilan antara 1¢ dan 7¢ per 1.000 penayangan (RPM) di Shorts.
Video pendek dengan 1 juta penayangan berpotensi menghasilkan US$50 hingga US$70 bagi
pembuat konten. YouTube memperoleh 55% pendapatan iklan Shorts, sementara pembuat
konten menerima 45%. YouTube menghasilkan total pendapatan sebesar US$31,5 miliar
pada tahun 2023, sebagian dari Shorts.
Kini, lebih dari 750.000 pembuat konten memonetisasi konten Shorts mereka (Sumber: YouTube Statistics, 2025). Selain YouTube Shorts, Instagram Reels dan TikTok telah berkembang pesat, menawarkan fitur-fitur yang menarik bagi pengguna untuk membuat
dan berbagi video pendek.
Perubahan ini telah memengaruhi pola konsumsi informasi dan keputusan pembelian
konsumen. Video pendek yang menarik dan mudah diakses cenderung meningkatkan
keterlibatan pengguna, yang pada gilirannya dapat memengaruhi minat beli. Penelitian
menunjukkan bahwa pemasaran melalui video pendek di TikTok memiliki pengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen (Martini & Dewi, 2022). Selain itu,
konten yang dibuat oleh pengguna (user generated content) dan electronic word of mouth
(E-WoM) di platform seperti TikTok juga berperan penting dalam membentuk persepsi dan
minat beli konsumen.
Pada tahun 2025, strategi pemasaran digital yang efektif akan sangat bergantung pada
pemanfaatan video pendek. Platform-platform ini menawarkan peluang bagi merek untuk
menjangkau audiens yang lebih luas dengan cara yang kreatif dan autentik. Dengan
memahami karakteristik unik dari setiap platform dan preferensi audiens, merek dapat
merancang konten yang tidak hanya menarik tetapi juga mendorong konversi.
Strategi Bercerita yang Menaikkan Keterikatan dan Konversi
Cara berkisah yang efektif mampu membangkitkan emosi penonton, menciptakan koneksi
yang lebih dalam antara merek dan konsumen. Cerita yang menggugah emosi seperti
kebahagiaan, kesedihan, atau kejutan dapat meningkatkan keterlibatan penonton. Selain
itu, keaslian dalam penyampaian cerita membuat merek terlihat lebih manusiawi dan dapat
dipercaya. Cerita yang relevan dengan kehidupan atau pengalaman sehari-hari audiens juga
meningkatkan kemungkinan pesan diterima dengan baik.
Mengingat keterbatasan durasi dalam video pendek, teknik “pancingan-cerita-tawaran—hook-story-offer” dapat diterapkan untuk memastikan pesan tersampaikan secara efektif.
Pancingan: menarik perhatian penonton dalam beberapa detik pertama. Langkah ini bisa dilakukan melalui visual yang mencolok, pertanyaan provokatif, atau situasi yang mengundang rasa ingin tahu. Cerita: menyampaikan narasi utama yang mengandung konflik atau tantangan yang dapat diidentifikasi oleh konsumen, serta solusi yang ditawarkan.
Tawaran: menutup dengan ajakan bertindak atau pesan kunci yang ingin disampaikan, mendorong penonton untuk mengambil langkah selanjutnya. Penerapan teknik ini membantu dalam menyampaikan pesan yang padat dan jelas, sehingga meningkatkan peluang konversi.
Salah satu contoh kampanye sukses adalah yang dilakukan oleh Starbucks. Mereka menggunakan Instagram Reels untuk menunjukkan proses pembuatan produk mereka, disertai dengan cerita singkat dari pelanggan yang menikmatinya. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan keterlibatan audiens, tetapi juga memperkuat citra brand sebagai bagian dari momen berharga konsumen (Gu, 2024).
Contoh lain adalah kampanye sosial yang menggunakan foto wajah dengan ekspresi mendalam untuk meningkatkan empati audiens. Pendekatan ini berhasil menciptakan koneksi emosional yang kuat, mendorong audiens untuk terlibat lebih jauh dengan pesan yang disampaikan.
Optimasi Konten untuk Maksimalkan Performa Lintas Platform
Untuk memaksimalkan performa konten di platform video pendek seperti TikTok, Instagram Reels, dan YouTube Shorts, penting untuk memahami algoritma masing-masing, menciptakan “pancingan” yang kuat di awal video, serta memanfaatkan tren, tagar, dan kolaborasi dengan pemengaruh. Setiap pelantar memiliki algoritma unik yang menentukan distribusi dan visibilitas konten.
TikTok: algoritma TikTok menilai interaksi pengguna seperti jumlah tayangan ulang, komentar, dan berbagi. Konten yang mendapatkan respons positif cenderung muncul di halaman “For You” pengguna lain.
Instagram Reels: Instagram memprioritaskan konten yang memiliki tingkat interaksi tinggi, seperti like, komentar, dan share. Selain itu, penggunaan musik populer dan efek kreatif dapat meningkatkan visibilitas.
YouTube Shorts: algoritma YouTube Shorts mempertimbangkan durasi tontonan dan tingkat retensi penonton. Video dengan tingkat retensi tinggi lebih mungkin direkomendasikan kepada pengguna lain.
Di era perhatian yang singkat, menarik perhatian konsumen dalam beberapa detik pertama sangat krusial. Pancingan yang efektif dapat diawali pada video-video dengan elemen yang mengejutkan, pertanyaan menarik, atau visual yang mencolok dapat mencegah penonton menggulir ke konten lain. Sebuah “pancingan” yang kuat memastikan penonton tertarik untuk menonton hingga akhir. Untuk memperluas jangkauan dan menaikkan keterikatan, tiga strategi berikut dapat diterapkan.
- Mengikuti tren: berpartisipasi dalam tren atau tantangan yang sedang populer dapat
meningkatkan visibilitas konten. Namun, pastikan tren tersebut relevan dengan identitas
merek yang kita kelola. - Penggunaan tagar yang tepat: menggunakan tagar populer dan relevan membantu
algoritma mengategorikan konten kita, sehingga lebih mudah ditemukan oleh audiens yang
tertarik pada topik tersebut. - Kolaborasi dengan pemengaruh: bekerja sama dengan pemengaruh yang sesuai dengan
ceruk yang kita pilih dapat memperkenalkan merek kita kepada konsumen yang lebih luas
dan meningkatkan kredibilitas.
Andika Priyandana