Hampir mustahil untuk menjual jenis produk yang sama sekali belum pernah diperdagangkan dalam bisnis di dunia maya. Seorang seller online memiliki kompetitornya masing-masing yang juga menjual produk sejenis. Praktek monopoli mustahil untuk dilakukan seller dalam bisnis online. Oleh karena itu, penting bagi seller untuk menerapkan strategi-strategi tertentu agar dapat bersaing dengan kompetitor. Menurut Marketing Communications Manager Volusion, Matt Winn, seller harus melakukan analisis kompetitor agar bisnis online-nya mendapat posisi yang diperhitungkan di mata buyer.
Buatlah daftar kompetitor.
Langkah awal yang bisa dilakukan seller dalam menghadapi persaingan adalah dengan mengidentifikasi siapa kompetitornya. Seller bisa melakukan investigasi kecil tentang latar belakang kompetitor, sejarah bisnis kompetitor, dari mana kompetitor memasok produk, dan bagaimana sistem berbisnis kompetitor. Semua informasi ini dapat diperoleh melalui website kompetitor atau melalui search engine. Dari informasi-informasi tersebut,seller bisa mendapatkan bayangan di mana posisi bisnisnya berada dibanding para kompetitor yang telah lebih dahulu berbisnis.
Kelompokkan kompetitor.
Winn menambahkan, seller perlu mengelompokkan kompetitornya berdasarkan kategori, misalnya kompetitor perorangan yang menjual langsung produk yang sama dan kompetitor perusahaan yang menjadi pemasok produk. Pengelompokkan semacam ini membantu seller untuk menentukan di situs e-commerce mana ia bisa memiliki peluang besar. Jika sebuah situs e-commerce dikuasai oleh kompetitor jenis perusahaan, kemungkinan seller untuk memperoleh buyer di situs tersebut menjadi kecil.
Kunjungi website kompetitor.
Selain untuk mengidentifikasi siapa kompetitor, sebuah website dapat memberikan gambaran singkat dan menyeluruh tentang produk, promosi, fitur, harga, dan usaha branding yang dilakukan oleh kompetitor. Testimonial dari buyer yang pernah bertransaksi dengan kompetitor juga dapat dibaca melalui website. Semua informasi ini berguna bagi seller untuk dapat menetapkan harga dan promosi. Seller juga bisa merancang strategi e-commerce yang berbeda dari kompetitor, bahkan lebih kreatif dan memberikan keuntungan lebih bagi buyer.
Subscribe ke surat elektronik dan media sosial kompetitor.
Subscribe ke media sosial kompetitor dilakukan agar seller tahu promosi dan strategi penjualan apa yang sedang dilakukan kompetitor. Hal ini membantu seller agar bisa bersikap fleksibel dalam menentukan harga produk dalam satu waktu tertentu. Jangan sampai seller menjual produk dengan harga normal sementara kompetitor sedang memberikan potongan harga atau promosi pada produk yang sama. Ini tentu saja akan membuat buyer beralih ke kompetitor. Winn menyimpulkan, strategi menghadapi kompetitor penting untuk dilakukan di bisnis online agar seller mengerti bagaimana kompetitor menetapkan harga dan mempromosikan produk mereka. Dengan bantuan search engine, buyer akan dengan mudah mencari seller lain hanya dalam satu kali klik. Untuk membuat buyer tertarik membeli, seller harus berbisnis secara kompetitif sehingga produk yang ditawarkan seller memiliki ciri khas tersendiri dibanding kompetitor lainnya. Ciri khas inilah yang akan memotivasi buyer untuk melakukan pembelian.
Abaikan kompetitor saat menetapkan harga produk.
Banyak kompetitor yang sudah lebih dahulu mulai membuka toko online sebelum Anda. Tidak sedikit seller pemula yang merasa heran karena kompetitor-kompetitor tersebut sering menjual produk sejenis dengan harga di bawah standar. Menghadapi situasi semacam ini, yang perlu Anda lakukan adalah bersikap cuek terhadap kompetitor. Andalah orang yang paling tahu seluk-beluk proses produksi dalam bisnis Anda. Maka, tetapkanlah harga produk sesuai dengan pengorbanan dan biaya yang telah Anda keluarkan. Tidak ada gunanya merasa āterterorā dengan harga jual yang ditetapkan kompetitor.
Jadilah diri sendiri.
Setiap wirausahawan pasti harus menghadapi kompetitor yang sudah lebih dulu berkecimpung di bidang bisnis yang juga digeluti wirausahawan. Tak ada gunanya bagi wirausahawan untuk bersusah payah bersaing dengan para kompetitor ini. Wirausahawan tidak perlu āmemantauā bisnis kompetitor untuk menemukan strategi bisnis yang tepat untuk mengalahkannya. Hal yang lebih signifikan bagi wirausahawan adalah bagaimana memaksimalkan sumber daya yang dimiliki agar bisnisnya bisa berkembang. Dengan kata lain, wirausahawan harus menjadi diri sendiri dalam berbisnis, tanpa perlu berambisi untuk mengalahkan kompetitor. Lakukanlah hal yang terbaik yang bisa dilakukan bagi bisnis.***(ar) Supported By:Ā