Potensi Pasar Obat untuk Anak Menggiurkan, Phapros Luncurkan 6 Produk Baru

[Reading Time Estimation: 2 minutes]

Phapros optimis keenam produk ini akan menjadi katalisator pertumbuhan bisnis ke depan bersama dengan produk-produk yang sudah ada saat ini

Marketing.co.id – Berita Marketing | PT Phapros Tbk telah menyiapkan berbagai inisiatif strategis untuk mendorong pertumbuhan bisnisnya di sepanjang tahun 2024. Perusahaan yang merupakan bagian dari holding BUMN farmasi tersebut berkomitmen menelurkan sejumlah produk baru yang diklaim akan menjadi growth engine bagi Perseroan.

Tahun ini, Phapros memiliki enam nomor ijin edar atas produk baru yang keseluruhannya merupakan produk hasil pengembangan internal Tim R&D Phapros. Empat dari enam produk baru tersebut nantinya akan diperuntukkan untuk upaya preventif dan promotif terapi untuk anak.

“Kami mengembangkan produk anak saat ini dengan teknologi formulasi sediaan obat yang lebih canggih, dimana bentuk sediaan yang nantinya akan kami luncurkan adalah bentuk sediaan seperti permen gummy dan juga tablet hisap sehingga akan lebih disukai anak,” ujar Plt Direktur Utama PT Phapros Tbk Ida Rahmi Kurniasih kepada media dalam acara public expose PT Phapros secara daring, Kamis (13/6). Acara tersebut turut dihadiri Direktur Pemasaran Maraja Jeson Siregar serta Direktur Keuangan, Manajemen Risiko & SDM Yudhi Rangkuti.

Menurut Ida, Phapros saat ini mulai menaruh perhatian khusus pada kesehatan anak. Sebab, Indonesia saat ini adalah negara yang memiliki bonus demografi, dan sebagian penduduk Indonesia pada 2045, nanti berada pada usia produktif, yakni antara 15 hingga 64 tahun. Oleh karenanya, anak-anak saat ini harus didukung pertumbuhan dan kesehatannya agar menjadi generasi penerus bangsa yang unggul di 2045 nanti.

Sejalan dengan program Phapros, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia  juga memprioritaskan pelayanan kesehatan dasar (primer) dengan mendorong upaya promotif, preventif, dan pemanfaatan teknologi pada lima prioritas yaitu, peningkatan kesehatan ibu dan anak, percepat perbaikan gizi masyarakat, pengendalian penyakit seperti HIV, malaria, dan tuberculosis, pembudayaan gerakan masyarakat sehat, serta penguatan fasilitas kesehatan.

“Selain empat produk baru terkait segmen anak, dua produk lainnya adalah agen terapi untuk tuberculosis dan Antibiotik Injeksi. Kami optimis keenam produk ini akan menjadi katalisator pertumbuhan bisnis Phapros ke depan bersama dengan produk-produk yang sudah ada saat ini,” lanjut Ida.

Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Badan Pusat Statistik (BPS) mengestimasikan, anak usia dini 0-6 tahun di Indonesia mencapai 30,2 juta jiwa pada Maret 2023 yang lalu. Angka itu setara 10,91% dari total penduduk Indonesia.

Sementara itu, kasus tuberculosis di Indonesia berdasarkan data Kementerian Kesehatan menunjukkan terjadi peningkatan pada 2023 dan penderita TB sebanyak 820.789 kasus yang ditemukan dari estimasi 1.060.000 kasus.

“Artinya, pasar obat untuk anak itu cukup besar di Indonesia. Termasuk juga untuk penderita penyakit TB. Di sinilah Phapros mengambil peran,” tutupnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here