Marketing.co.id – Berita Digital | Perusahaan penyedia solusi advanced ERP asal Indonesia, RUN System menargetkan peningkatan pendapatan hingga 300% pada tahun 2021 sebagai bagian dari rencana strategis perusahaan untuk memperkuat posisinya di industri ERP tanah air.
Baca Juga: [Survei] 50% Startup Mampu Bertahan di Tengah Krisis
Sebagai salah satu perusahaan software as a service (SaaS) yang bersaing dengan Oracle, SAP, dan Microsoft Dynamics AX, perusahaan rintisan asal Yogyakarta ini mendapat dukungan dari corporate venture capital (CVC) anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (Telkom) yaitu MDI Ventures dan dana kelolaannya Centauri Fund.
Sebelumnya pada akhir 2020 lalu, RUN System mendapat pendanaan dari MDI Ventures dan Centauri Fund yang akan dimanfaatkan untuk membangun fungsi baru yang kritikal dalam menjalankan bisnis, operasional dan SDM. Dengan target bisnis untuk meningkatkan pendapatan hingga tiga kali lipat itu, RUN System berharap untuk meningkatkan skala kontribusi yang menjangkau pasar korporasi di Asia Tenggara.
Baca Juga: Pandemi, Kesempatan bagi Startup Mengembangkan Diri
Teknologi berbasis software as a service (SaaS) milik RUN System memungkinkan pelanggan mengintegrasikan fungsi bisnis dengan proses end-to-end melalui lebih dari 70 modul dan ribuan fungsi bisnis yang bisa disesuaikan dengan keperluan perusahaan.
Presiden Direktur RUN System, Sony Rachmadi Purnomo mengungkapkan bahwa peluang industri Enterprise Application Platform (ERP) di Indonesia masih sangat besar, dengan sekitar 10-20% perusahaan yang baru memanfaatkan ERP untuk bisnis mereka.
“Kami sangat optimis industri ERP akan terus berkembang ke depannya dengan semakin banyaknya perusahaan yang mulai berinvestasi dan mengimplementasikan sistem ERP untuk mengefisiensikan operasional mereka,” katanya.
Baca Juga: [Tips] Pentingnya Value Proposition bagi Founder Startup
Meskipun sempat mengalami pasang surut akibat pandemi COVID-19, tahun 2020 merupakan tahun yang gemilang bagi RUN System karena catatan positif dalam hal kinerja perusahaan seperti peningkatan jumlah karyawan, total penjualan, dan jumlah kemitraan yang meningkat hingga dua kali lipat.
Menurut laporan e-Conomy SEA 2020 rilisan Google Temasek Bain, selama periode pandemi setidaknya 1 dari 3 orang di kawasan Asia Tenggara mencoba layanan digital baru dan 94% dari mereka menyatakan akan terus berniat untuk melanjutkan untuk menggunakan layanan tersebut.
Baca Juga: Pencapaian, Tren, dan Prospek Industri Startup di Indonesia
Di sisi korporasi, perusahaan dituntut melakukan refleksi terhadap cara mereka beroperasi, melakukan diversifikasi kanal penjualan, serta berinovasi dalam upaya menjangkau konsumen selama periode pembatasan sosial.
Menurut Sony, berbagai perubahan di sektor sosial dan ekonomi membuat bisnis software ERP RUN System banyak diadopsi perusahaan dengan tingkat adopsi teknologi ERP yang meningkat lebih dari 200%.
“Hal ini disebabkan oleh adanya dorongan kepada setiap entitas bisnis untuk mengefisiensikan biaya operasional dengan cara berinvestasi dengan mengimplementasikan sistem produktivitas / sistem ERP untuk memantau dengan detail setiap kinerja operasional, sales maupun keuangan mereka secara end to end,” tutup Sony.
Marketing.co.id: Portal Berita Marketing & Berita Bisnis