Marketing.co.id – Berita Financial | Standard Chartered resmi meluncurkan program Innofund di Indonesia, sebuah inisiatif yang bertujuan untuk memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta wirausaha sosial. Program ini akan menyediakan fasilitas pinjaman lunak dengan bunga rendah dan pelatihan keuangan bagi para pelaku usaha, didanai oleh Standard Chartered Foundation melalui inisiatif global Futuremakers by Standard Chartered.
Innofund akan berfokus pada dukungan bagi wirausaha muda berusia 18–35 tahun, terutama wirausaha perempuan, penyandang disabilitas, serta mereka yang berada di luar kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Makassar. Hal ini mengingat data dari Badan Pusat Statistik (2021) yang menunjukkan 64,5% UMKM di Indonesia dipimpin oleh perempuan, meskipun mereka sering menghadapi hambatan lebih besar dalam mengakses permodalan dan pelatihan.
Selama tiga tahun ke depan, Innofund menargetkan dukungan kepada 100 UMKM dan wirausaha sosial. Bantuan yang diberikan berupa pinjaman mulai dari Rp50 juta hingga Rp160 juta dengan suku bunga ramah wirausaha, yaitu 0–2%. Selain itu, program ini juga akan menyediakan pendampingan keuangan yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing usaha, untuk membantu mereka mengatasi tantangan spesifik yang dihadapi.
Romy Cahyadi, CEO Instellar Impact, mitra pelaksana program ini, menyatakan bahwa banyak wirausaha muda, khususnya perempuan dan penyandang disabilitas, memiliki potensi besar yang terhambat oleh keterbatasan akses pendanaan dan pelatihan.
“Melalui Innofund, kami berkomitmen mendukung para wirausaha ini agar mereka tidak hanya bertahan, tetapi juga tumbuh, berkembang, dan memberikan dampak positif yang lebih besar bagi komunitas dan lingkungan,” ujarnya.
Puni Ayu Anjungsari, Head of Corporate Affairs, Brand and Marketing, Standard Chartered Indonesia, menambahkan, bahwa pemberdayaan UMKM sangat penting untuk memperkuat perekonomian nasional. “Kami bangga dapat membantu wirausaha muda mengatasi hambatan akses keuangan sekaligus meningkatkan kemampuan mereka dalam membangun bisnis yang berkelanjutan,” kata Puni.
Inisiatif ini dimulai dengan gelombang pertama yang terdiri dari 12 UMKM dan wirausaha sosial. Para peserta terpilih akan mengikuti pelatihan keuangan intensif selama enam bulan dan mendapatkan akses ke modal kerja yang disalurkan oleh Amartha sebagai mitra pembiayaan. Target program ini tidak hanya terbatas pada pendanaan, tetapi juga berambisi menciptakan dan mendukung setidaknya 100 lapangan kerja baru, berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif.