Sribu.com Merevolusi Lanskap Freelancing dengan Inovasi dan Fokus pada Talenta Lokal

0
Hery Chen (Wakil Pemimpin Redaksi) usai menerima kedatangan Alexandro Wibowo (Chief Operating Officer (COO)) beserta tim sribu.com di kantor Majalah MARKETING pada Rabu (11/6/2025) di Jakarta. Foto: marketing.co.id/lialily.
[Reading Time Estimation: 3 minutes]

 

Hery Chen (Wakil Pemimpin Redaksi) usai menerima kedatangan Alexandro Wibowo (Chief Operating Officer (COO)) beserta tim sribu.com di kantor Majalah MARKETING pada Rabu (11/6/2025) di Jakarta. Foto: marketing.co.id/lialily..

Marketing.co.id – Berita Teknologi | Sribu.com, platform marketplace freelancer di Indonesia, terus berinovasi untuk menjembatani kesenjangan antara kebutuhan bisnis dan talenta freelance. Dengan fokus kuat pada pengembangan ekosistem yang mendukung, Sribu.com tidak hanya menawarkan beragam layanan, tetapi juga berusaha meningkatkan profesionalisme dan kepercayaan dalam industri freelancing di Tanah Air.

Alexandro Wibowo, COO Sribu.com menjelaskan, Sribu.com menyediakan tiga metode utama bagi klien untuk mendapatkan jasa desain dan digital, masing-masing disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi yang berbeda. Pertama, klien dapat langsung menjelajahi profil freelancer yang tersedia, melihat portofolio, dan memilih yang paling menarik. Metode ini cocok bagi mereka yang sudah memiliki gambaran jelas tentang siapa yang mereka cari.

Kedua, bagi klien yang tidak memiliki banyak waktu untuk menyeleksi satu per satu, fitur “job posting” memungkinkan mereka mengunggah detail kebutuhan proyek dan anggaran. Freelancer kemudian akan mengajukan proposal, dan klien tinggal memilih yang sesuai. Ketiga, khusus untuk layanan desain atau digital, Sribu.com menawarkan “kontes desain”. Klien mengisi detail kebutuhan yang sangat spesifik, dan puluhan hingga ratusan desainer akan bersaing untuk memberikan ide-ide terbaik. Ini sangat membantu bagi klien yang mencari beragam opsi dan ide.

“Menyadari bahwa memiliki terlalu banyak pilihan dapat menjadi tantangan, Sribu.com menghadirkan fitur “public voting“. Setelah mendapatkan ratusan desain dalam sebuah kontes, klien dapat membagikan tautan voting ke jaringan mereka, seperti WhatsApp atau media sosial. Fitur ini memungkinkan teman-teman atau publik untuk memilih desain favorit mereka, memberikan validasi pasar awal dan membantu klien membuat keputusan yang lebih terinformasi. Banyak pengguna bahkan memakai fitur ini untuk melakukan tes desain di pasar,” papar Alexandro saat kunjungan ke kantor redaksi Majalah Marketing.

Dia menambahkan, Sribu.com sangat percaya pada pendekatan “skill-based worker” dibandingkan “qualification-based worker“. Ini berarti latar belakang pendidikan atau pengalaman formal tidak menjadi penghalang utama; yang terpenting adalah keterampilan yang relevan. Untuk memastikan kualitas, Sribu.com telah mengimplementasikan sistem tes internal yang bekerja sama dengan tim marketing untuk bidang-bidang seperti penulisan ilmiah atau perencana media sosial.

“Adapun Freelancer yang lulus tes akan mendapatkan “badge” kompetensi yang ditampilkan di profil mereka, memberikan jaminan dasar akan kemampuan mereka kepada klien. Platform ini juga mengidentifikasi tiga jenis freelancer: mereka yang memang ingin gaya hidup fleksibel sebagai freelancer, mereka yang mencari penghasilan tambahan, dan yang menarik, mereka yang sedang dalam transisi karir dan ingin membangun portofolio di bidang baru,” ujar dia.

Meskipun potensi pasar freelancing di Indonesia sangat besar, Sribu.com menghadapi beberapa tantangan. Salah satunya adalah tingkat kesadaran yang masih rendah akan penggunaan freelancer di kalangan masyarakat dan bisnis. Namun, berkat perubahan kebiasaan yang dipicu oleh pandemi COVID-19, kesadaran ini mulai meningkat.

“Tantangan lain adalah mentalitas freelancer itu sendiri, dimana banyak yang belum menyadari bahwa sebagai freelancer, mereka adalah “one-man company” yang harus mengelola aspek penjualan, pemasaran, desain, administrasi, manajemen proyek, hingga layanan pelanggan,” papar dia.

Ke depan, Sribu.com berencana meluncurkan fitur khusus B2B yang akan memudahkan perusahaan dalam mengelola proyek dengan banyak freelancer dalam satu ruang kerja dan pembayaran tunggal, bahkan dengan opsi prepaid. Platform ini juga secara aktif mengembangkan layanan di luar desain dan digital, mencakup jasa-jasa unik seperti pendaftaran NIB melalui OSS dan bahkan “jasa curhat online” yang telah dibeli 227 kali. Jasa marketing, termasuk media sosial dan optimasi, saat ini menjadi kategori paling populer, mengalahkan desain yang sebelumnya selalu menempati posisi teratas.

Meskipun saat ini ada kompetitor utama di Indonesia, Sribu.com membedakan diri dengan fokus pada talenta lokal Indonesia, meskipun ini berarti tantangan lebih besar dalam pengembangan talenta dan komunikasi internasional. Dengan total sekitar 25.000 jasa yang tersedia dan 1,4 juta freelancer terdaftar, Sribu.com optimis akan potensi pertumbuhan di masa depan.

“Komitmen kami untuk menyediakan platform yang aman dan terjamin juga menjadi nilai tambah, memastikan pembayaran dan penyelesaian proyek berjalan lancar bagi kedua belah pihak. Inisiatif seperti kontes desain untuk proyek pemerintah dan public voting menunjukkan ambisi Sribu.com untuk mendemokratisasi akses ke layanan profesional dan mendorong talenta-talenta baru di Indonesia,” papar dia.