Bagaimana Garnier memanfaatkan dunia esports sebagai platform pemasaran yang efektif?
Marketing.co.id – Berita Marketing | Dunia olahraga telah mengalami evolusi besar-besaran dalam dua dekade terakhir. Dari stadion hingga streaming, dari jersey hingga skincare, pergeseran tidak hanya terjadi pada format pertandingan, tetapi juga pada cara brand-brand besar menjangkau audiens mereka. Salah satu yang memimpin arah baru dalam sport marketing adalah Garnier, brand perawatan kulit global yang kini memanfaatkan popularitas esports sebagai panggung baru mereka.
Esports bukan lagi sekadar hiburan alternatif. Dengan jutaan penonton di seluruh dunia, turnamen kelas dunia, serta komunitas yang sangat loyal, dunia game kini menjadi ekosistem olahraga modern. Garnier melihat celah ini dengan jeli dan masuk bukan sebagai sponsor teknis, tapi sebagai mitra gaya hidup.
Dengan kampanye bertajuk “Skin Game On”, Garnier membawa pesan bahwa kepercayaan diri dan performa tidak hanya dibentuk dari latihan, strategi, dan mentalitas juara, tapi juga dari kulit yang bersih, sehat, dan segar.
Alih-alih tampil hanya sebagai logo di jersey, Garnier membangun narasi bahwa produk mereka adalah bagian dari keseharian atlet digital. Rangkaian produk seperti Garnier Men AcnoFight, Vitamin C Booster Serum, hingga Super UV Cooling Watergel Sunscreen, dikemas dengan bahasa yang familiar bagi komunitas game, yaitu upgrade, respawn, boost, dan power-up.
Produk-produk ini tak hanya menjawab kebutuhan kulit yang rentan karena maraton gaming, stres, dan paparan cahaya biru layar, tetapi juga memberikan pengalaman baru bahwa skincare adalah bagian dari preparation to win.
Strategi Aktivasi yang Tepat Sasaran
Garnier menggunakan pendekatan 360 derajat dalam aktivasi sport marketing mereka, di antaranya:
Konten digital: Tutorial skincare untuk gamer, unboxing produk, dan before-after challenge setelah sesi streaming panjang.
Kolaborasi dengan KOL esports: Gamer profesional dan streamer populer menjadi brand ambassador otentik.
Kehadiran di turnamen: Booth interaktif, sponsor acara, hingga limited edition package untuk komunitas.
Media sosial dan gamifikasi: Tantangan “7 Hari Skin Boost” dan kuis interaktif yang menyatu dengan semangat kompetitif gamer.
Salah satu tantangan terbesar dalam sport marketing adalah menciptakan brand relevance tanpa memaksakan produk ke pasar. Garnier mengatasi ini dengan menyatukan tiga kekuatan yaitu produk berkualitas, komunikasi yang relatable, dan insight terhadap lifestyle target audiens.
Pendekatan ini tidak hanya mengubah persepsi bahwa skincare hanya untuk perempuan atau kalangan tertentu, tetapi juga membuka pasar baru di mana perawatan diri menjadi bagian dari performa olahraga digital.
Sport Marketing Bukan Lagi Soal Logo
Era baru sport marketing menuntut brand untuk menjadi bagian dari cerita atlet dan penggemar. Garnier, dengan menyasar segmen esports, menunjukkan bahwa emotional branding, contextual relevance, dan functional value dapat menyatu dalam satu strategi yang kuat.
Kini, Garnier bukan hanya brand skincare. Mereka adalah lifestyle partner bagi generasi juara baru yang bertanding dengan jari, berpikir cepat, tampil di depan kamera, dan tetap ingin terlihat prima.
Sport marketing bukan lagi tentang siapa yang menaruh logo paling besar, tapi siapa yang paling relevan dengan gaya hidup atlet dan audiens. Garnier sudah masuk ke game ini, dan mereka bermain untuk menang.