Perkembangan era digital yang semakin pesat membantu manusia mendapatkan berbagai kemudahan. Mulai dari sekadar mencari informasi hingga menghasilkan sesuatu darinya.
Menulis sebuah gagasan dan menelurkan karya kini dapat dengan mudah diakses melalui internet. Tulis, klik lalu share.
Salah satunya bisa melalui Sinekdok.com, sebuah media sosial yang mewadahi anak muda masa kini yang memiliki energi besar dalam menghasilkan karya berupa karya sastra, musik dan tulisan-tulisan bernapas positif.
Melalui Sinekdok, kata founder Sinekdok Shofa Mh, pengguna dapat menuangkan ide dan gagasan dalam bentuk yang beragam. Selain berupa tulisan, pengguna juga dapat membagikan karya dalam bentuk audio.
“Kami mengajak semua masyarakat untuk terus berkreasi serta membangkitkan budaya literasi dan seni musik di Indonesia,” ujar Shofa.
Menurut Shofa, banyak penulis muda berbakat dan memiliki potensi dalam bidang ini. Namun, sulitnya menembus pasar penerbitan menjadi salah satu penghalangnya. Sinekdok hadir untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Dengan platform media sosial, Sinekdok membantu penulis dan penerbit untuk melihat selera masyarakat melalui feedback yang diberikan antar sesama pengguna terhadap karya yang diposting.
Sinekdok memiliki visi ke depan yaitu dapat menjadi sebuah referensi masyarakat luas mengenai pengetahuan sastra dan musik, serta melahirkan seniman-seniman dan sastrawan-sastrawan yang dapat bersaing di kancah Internasional.
Sebelumnya, mereka yang tertarik menghasilkan karya di Sinekdok dapat membuat akun dan berbagi karya dengan pengguna lainnya. Ada banyak kategori karya yang telah disediakan. Pengguna dapat berbagi ide berupa novel, cerpen, puisi, dan lain-lain.
”Kami memberi kesempatan pada pengguna untuk menerbitkan karya terbaik mereka. Sebab, kami telah bekerja sama dengan salah satu penerbit besar, Elex Media Komputindo,” lanjutnya.
Soal hak cipta tak usah khawatir, penulis di akun Sinekdok memiliki hak cipta atas karyanya. Bagi karya yang telah diterbitkan, royalti sepenuhnya telah menjadi hak penulis dan penerbit yang telah bekerja sama.
Sinekdok juga memberikan apresiasi karya pengguna dengan mentransformasikan karyanya dalam produk bernilai jual yang sebagian royaltinya akan menjadi hak pengguna. Produk tersebut dapat berupa kaos, jaket, wood painting, dan lain-lain.
Sedangkan bagi bagi penulis yang sudah melakukan self publish atas karyanya, Sinekdok memberikan bantuan untuk melakukan penjualan secara online di fitur ‘sinestore’. Sinestore ini yang nantinya membantu penulis menjual karya-karya mereka.
“Bersama kami akan lahir karya-karya baru yang memajukan dunia literasi di indonesia. Ini adalah sebuah wadah baru yang dapat menjembatani penulis muda kreatif Indonesia dengan penerbit. Media sosial yang tidak hanya sekadar media interaksi tetapi juga tempat berbagi kreasi,” lanjutnya.
Dia berharap, Sinekdok dapat melahirkan penulis muda berbakat dan bersaing dengan penulis mancanegara. Sinekdok menargetkan untuk bisa meraih pengguna sebanyak 100 ribu selama tahun 2016.
good review my brother. i like it 🙂