Siapa yang Menang? (1)

MARKETING.CO.ID – Jika kita jeli melihat iklan komersial yang ada di televisi, kita akan menyaksikan iklan obat masuk angin merek “Bintangin” produksi  PT Bintang Toedjoe selaku pemilik merek dan Layar 7 selaku advertising agency. Apakah iklan tersebut tidak menerabas etika periklanan?

Iklan tersebut cukup menyita perhatian karena yang menjadi bintang iklannya adalah Butet Kertaradjasa, pelawak yang cukup cerdas menyentil fenomena sosial yang terjadi di masyarakat. Iklan tersebut cukup berani karena seperti “menyerang” iklan merek “Tolak Angin Cair”.

Coba saja kita perhatikan untaian kata-kata yang keluar dari mulut Butet, “Saya itu beruntung alias bejo. Orang malas kalah sama orang pintar. Orang pintar kalah sama orang bejo. Meski bejo harus kerja, bisa-bisa masuk angin loh. Masuk Angin minum Bintang Tujuh Masuk Angin. Aroma terapinya langsung hangat, angin langsung minggat. Istriku senang, lah bejoku guede. Orang bejo lebih untung dari orang pinter.”

Lima kali Butet mengucapkan kata “bejo”, dua kalimat di antaranya menegaskan bahwa orang bejo (orang beruntung) bisa lebih sukses dibandingkan orang pintar. Iklan ini terkesan menyindir, kalau tidak mau dikatakan menyerang, iklan obat masuk angin merek Tolak Angin. Seperti kita ketahui, iklan Tolak Angin mengusung tagline, “Orang Pintar Minum Tolak Angin”.

Hal ini tentu bertolak belakang dengan iklan Tolak Angin yang menampilkan sosok-sosok cerdas seperti Rhenald Kasali, Agnes Monica, Meriam Belina, dan Piyu. Beberapa tahun silam Sido Muncul selaku produsen Tolak Angin gencar menayangkan iklan tersebut, dan sepertinya berhasil karena citra Tolak Angin sebagai obat pilihan bagi orang pintar menancap kuat di masyarakat.

Kita tidak tahu persis tujuan yang ingin dicapai dari iklan Bintangin, apakah ingin mencuri konsumen yang selama ini sudah terbiasa minum Tolak Angin. Sebagai pemain baru, tidak mudah bagi Bintangin menggoyang Tolak Angin sebagai market leader, karena di bawah Tolak Angin masih ada merek Antangin yang hingga saat ini masih sulit bersaing dengan Tolak Angin.

Sebagai pemain baru, Bintangin sepertinya ingin membangun awareness di masyarakat. Caranya tidak tanggung-tanggung, langsung menyerang pemimpin pasar agar menjadi buah bibir. Karena jika memakai strategi yang biasa-biasa saja, gaungnya tidak akan kencang terdengar. Hingga saat ini kita belum melihat reaksi balik dari Tolak Angin terkait iklan tersebut. ….. (Bersambung)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.