Siap Hadapi MEA, Prasetiya Mulya Ajak Mahasiswanya Terjun ke Bisnis Kreatif

[Reading Time Estimation: 2 minutes]
Seminar Creative Preneur, Prasetiya Mulya
Suasana Seminar Creative Preneur, Prasetiya Mulya

Menyambut masuknya era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) di tahun 2015, Prasetiya Mulya Business School mengaku terus mengajak mahasiswanya agar dapat ikut terlibat di sana. Namun tentu saja bukan dengan bisnis yang biasa, tapi bisnis kreatif.

Munculnya MEA menandakan bahwa negara-negara di ASEAN bebas melakukan ekspansi ke negara anggota lain. Jika tidak siap dengan hal tersebut, bisa saja pelaku bisnis UKM di Indonesia terhimpit oleh gempuran merek-merek asing.

Mengantisipasi hal tersebut, Prasetiya Mulya Business School pun mengadakan seminar yang mengupas tuntas tentang cara kreatif menjalani sebuah bisnis.

Berlangsung di kampus Cilandak, Jakarta Selatan, seminar bertajuk ‘Creative Preneurship’ pun diadakan tepat pada hari Sabtu, 1 Juni 2014 lalu. “Kita akan menuju MEA di tahun 2015, dan salah satu pendukung Indonesia agar bisa bersaing adalah industri kreatif,” jelas Ganesha Purawinata, Ketua Penyelenggara seminar Creative Preneurship.

Dia juga menjelaskan bahwa salah satu faktor yang mengangkat perekonomian Indonesia adalah kehadiran para entrepreneur. Hanya saja, mereka juga harus bisa lebih kreatif dalam memasarkan produk.

Event ini sendiri terdiri dari dua sesi dengan dua sub judul yang berbeda. Pertama membahas tentang ‘Creative Industry Community’, dan yang kedua adalah ‘Sharing Experience from Experts’ dengan pembicara Yukka Harlanda (Owner Brodo Footwear), Reno Andam Suri (Owner Rendang Uni Farah), Peni Zulandari (Owner Nalini Flowers & Souvenirs Shop). “Ketiga narasumber itu sudah sangat berkompeten di bidangnya. Misalnya Yukka yang sukses merintis bisnis meski masih 24 tahun, Reno menampilkan rendang dengan packaging berbeda, kemudian Peni yang sukses menjual flowers-art nya,” papar Ganesha.

“Rata-rata yang hadir di seminar ini adalah mereka yang sudah memiliki bisnis tapi belum bisa mengembangkannya. Nah dengan adanya seminar ini, diharapkan dapat memberikan akselerasi terhadap penjualan, serta peningkatan jumlah pebisnis,” tambahnya.

Di tahun sebelumnya, Prasmul juga sudah mengadakan acara yang tak banyak berbeda. Bertema Inspire Entrepreneurship Seminar (IES), acara tersebut juga diselenggarakan di kampus Cilandak. Sementara untuk seminar yang belum lama berlalu ini, menurut Ganesha itu adalah perpaduan antara membuat bisnis yang inspiring dengan kreativitas. “Hal utama dalam industri kreatif adalah inovasi yang nggak boleh mandek.

Selain itu, mereka juga harus memiliki keinginan yang kuat. Karena percuma punya inovasi tapi nggak mau berjuang. Inilah yang bikin sebuah bisnis nggak maju,” Jelas Ganesha. Perlu diingat, era MEA akan hadir setahun lagi. Jadi kapan Anda akan memulai bisnis jika bukan sekarang?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here