Marketing.co.id – Berita Digital & Technology | Pertumbuhan ekosistem startup di Indonesia semakin pesat, namun kesenjangan akses pendanaan bagi perempuan masih menjadi persoalan serius. Data dari SheHacks Impact Report mencatat, hanya 14% startup yang dipimpin perempuan berhasil mendapatkan pendanaan dari venture capital.

Menurut laporan International Finance Corporation (IFC), sekitar 70% UMKM yang dikelola perempuan di Indonesia menghadapi kesenjangan pembiayaan. Sementara itu, McKinsey mengungkapkan hanya 11% posisi kepemimpinan di sektor teknologi yang diisi oleh perempuan. Tantangan ini bukan hanya soal akses modal, tetapi juga menyangkut minimnya kepercayaan terhadap kapasitas perempuan sebagai pendiri usaha.
Di tengah situasi ini, program SheHacks yang diinisiasi oleh Indosat Ooredoo Hutchison berusaha menghadirkan solusi berbeda. Selama lima tahun terakhir, SheHacks telah memberikan ruang bagi lebih dari 34.000 perempuan untuk mengembangkan ide dan memperluas bisnis melalui program seperti Startup Lab, Ideation Lab, dan Innovate Lab.
Seiring berkembangnya teknologi, SheHacks juga mendorong peserta untuk mengadopsi kecerdasan buatan (AI) dalam solusi bisnis mereka. Penggunaan AI membantu peserta mengoptimalkan pengembangan produk, memahami pasar dengan lebih baik melalui analisis data, serta mempercepat inovasi berbasis kebutuhan komunitas. Pendekatan ini memperkuat kemampuan perempuan founder untuk bersaing di industri teknologi yang dinamis.
“Melalui SheHacks, kami menyadari betapa kuatnya inovasi berbasis komunitas dalam menjawab kebutuhan nyata,” ujar Vidya Rahma H., CEO & Co-Founder Kutipan untuk DonASI. Ia menceritakan, inisiatif ASI Camp berhasil menjangkau lebih dari 190 ibu di 50 kota dan 3 negara, meningkatkan pemahaman tentang ASI dari 55% menjadi 89%, serta memotivasi 100% peserta untuk memberikan ASI eksklusif.
Dampak SheHacks terlihat jelas, meski skor kemampuan mengakses pendanaan peserta rata-rata masih moderat (2,88 dari 5). Sebanyak 25% peserta mampu memperluas pasar ke lima wilayah baru dan hampir 80% startup peserta berhasil membuka lapangan kerja baru.
Menguatkan hal ini, Irsyad Sahroni, Direktur & Chief Human Resources Officer Indosat Ooredoo Hutchison menegaskan, “Kami percaya pemberdayaan perempuan dalam teknologi bukan hanya memperkecil kesenjangan, tetapi juga mempercepat pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.”
SheHacks menjadi bukti bahwa perempuan Indonesia punya potensi besar untuk memimpin, asalkan diberikan akses yang inklusif, ekosistem yang mendukung, dan pemanfaatan teknologi seperti AI secara optimal.