Setelah Penolakan, Apple Tawarkan Investasi Senilai 1M USD

[Reading Time Estimation: 3 minutes]

Marketing.co.id – Berita Marketing | Hubungan antara Apple dan pemerintah Indonesia sedang menghadapi tantangan besar. Kementerian Perindustrian melarang penjualan produk terbaru Apple, iPhone 16, di Indonesia karena belum memenuhi persyaratan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

Sebelumnya, Apple mengajukan investasi senilai Rp1,7 triliun untuk memenuhi syarat TKDN. Namun masih kurang Rp157 miliar sehingga izin penjualan iPhone 16 tidak dikeluarkan oleh Kemenperin. Untuk menanggapi hal ini, Apple mengajukan proposal investasi baru senilai 100 juta dolar AS.

Namun, proposal tersebut kembali ditolak oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam rapat jajaran pimpinan Kemenperin pada Senin, 25 November 2024. “Berdasarkan rapat pimpinan hari ini, telah diputuskan nilai kewajaran untuk Apple melakukan penambahan investasi berdasarkan aspek berkeadilan,” ujar Agus.

Penolakan Proposal: Belum Memenuhi Aspek Berkeadilan

Agus menjelaskan bahwa proposal investasi 100 juta dolar AS belum memenuhi empat aspek berkeadilan yang menjadi acuan pemerintah. Keempat aspek tersebut meliputi:

  1. Perbandingan Investasi Apple di Negara Lain: Apple dinilai belum menanamkan investasi signifikan di Indonesia jika dibandingkan dengan negara lain.
  2. Investasi Jenama HKT Lain di Indonesia: Apple tertinggal jauh dibandingkan merek lain yang sudah membangun pabrik atau fasilitas produksi di Tanah Air.
  3. Penciptaan Nilai Tambah dan Penerimaan Negara: Investasi dianggap belum memberikan kontribusi signifikan terhadap penerimaan negara.
  4. Penciptaan Lapangan Kerja: Realisasi investasi belum mampu menciptakan lapangan kerja yang memadai bagi masyarakat Indonesia.

“Berdasarkan asesmen teknokratis tadi, angka tersebut belum memenuhi angka yang kita anggap berkeadilan,” tambah Agus.

Baca Juga: Kemenperin Tolak Investasi USD 100 Juta dari Apple: Tidak Berkeadilan

Proposal Baru: Komitmen Investasi 1 Miliar Dolar AS

Setelah proposal 100 juta USD ditolak, produsen iPhone 16 ini memperbarui tawarannya. Meningkatkan nilai investasinya menjadi 1 miliar dolar AS. Informasi ini diungkapkan oleh Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala BKPM, Rosan Perkasa Roeslani.

“Mudah-mudahan dalam waktu sepekan ini, saya sudah mendapatkan komitmennya dari mereka, karena kami juga proaktif berbicara dengan mereka,” ujar Rosan dalam Rapat Kerja bersama Komisi XII DPR RI pada Selasa, 3 Desember 2024.

Rosan menjelaskan bahwa investasi tahap pertama Apple sebesar 1 miliar dolar AS akan dikonfirmasi secara tertulis dalam waktu dekat. “Saya meminta pernyataan tertulis dari mereka terkait investasi ini, dan saya harap dalam waktu satu pekan komitmen tersebut sudah dapat saya sampaikan kepada Kementerian Perindustrian,” lanjutnya.

Dorongan untuk Investasi yang Lebih Besar

Rosan menekankan bahwa investasi Apple di Indonesia masih sangat kecil, meskipun produk iPhone sebelumnya sudah menikmati manfaat pasar Indonesia. Ia menegaskan bahwa Apple perlu memberikan kontribusi lebih besar untuk menciptakan lapangan kerja dan memindahkan rantai pasok globalnya ke Indonesia.

“Kita hanya ingin melihat keadilan. Jika mereka mendapatkan manfaat dari Indonesia, maka mereka juga harus berinvestasi di sini,” kata Rosan.

Menurutnya, jika Apple memindahkan sebagian rantai pasok globalnya ke Indonesia, langkah ini akan memicu pemasok lainnya untuk ikut berinvestasi. Hal ini tidak hanya memperkuat industri manufaktur lokal, tetapi juga meningkatkan penyerapan tenaga kerja dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Indonesia.

Peluang untuk Industri Lokal

Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arif, menyatakan bahwa industri dalam negeri mampu mendukung kebutuhan Apple. Termasuk memproduksi pengisi daya (charger). Selain itu, Kemenperin juga mendorong Apple untuk membangun pusat riset dan pengembangan (R&D) yang berfokus pada industri 4.0 dan teknologi kecerdasan buatan.

Dengan nilai investasi yang lebih besar, diharapkan Apple dapat berkontribusi pada pengembangan industri lokal, memperkuat komposisi penjualan ponsel pintar, dan membawa teknologi yang lebih maju ke Indonesia.

“Investasi ini akan berdampak signifikan pada perkembangan industri dan ekonomi digital Indonesia, serta membantu mewujudkan ekosistem yang mendukung transformasi teknologi di masa depan,” ujar Febri.

Dengan peningkatan nilai proposal investasi menjadi 1 miliar dolar AS, harapannya Apple tidak hanya memenuhi syarat TKDN. Tetapi juga membantu menciptakan manfaat jangka panjang bagi Indonesia. Kolaborasi ini diharapkan dapat membuka jalan bagi Indonesia untuk masuk dalam rantai pasok global dan memperkuat posisi negara dalam ekonomi digital dunia.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here