Serangan Siber Guncang Bandara Eropa, Pakar Ingatkan Pentingnya Zero Trust

0
[Reading Time Estimation: 2 minutes]

Serangan Siber Guncang Bandara Eropa, Pakar Ingatkan Pentingnya Zero TrustSerangan Siber Guncang Bandara Eropa, Pakar Ingatkan Pentingnya Zero Trust

Marketing.co.id – Berita Digital | Serangan siber kembali menyasar infrastruktur transportasi penting dunia. Setelah situs resmi Bandara Pulkovo, St. Petersburg, Rusia lumpuh pada 19 September, dua hari kemudian giliran sejumlah bandara besar Eropa mengalami gangguan serupa, termasuk Heathrow (London, Inggris), Berlin (Jerman), dan Brussels (Belgia).

Serangan ini menyoroti betapa rentannya ekosistem transportasi modern terhadap ancaman digital. Dengan infrastruktur yang saling terhubung lintas negara, satu insiden teknis pada penyedia layanan bisa memicu efek domino yang melumpuhkan banyak bandara sekaligus.

Menurut Darren Guccione, CEO dan Co-Founder Keeper Security, kasus ini menjadi pengingat bahwa bandara kini sangat bergantung pada infrastruktur digital bersama. “Para penyerang memahami bahwa menargetkan layanan teknologi yang banyak digunakan dapat mengakibatkan dampak yang sangat besar, seperti yang ditunjukkan dalam banyak serangan supply chain yang merusak,” jelasnya.

Guccione menekankan bahwa organisasi yang mengandalkan sistem pihak ketiga wajib memastikan setiap titik akses diamankan, setiap koneksi dimonitor, dan tidak ada pengguna atau sistem yang otomatis dipercaya.

Zero Trust dan Privileged Access Management

Untuk meningkatkan ketahanan siber, Guccione merekomendasikan penerapan zero trust security model yang menekankan prinsip never trust, always verify. Pendekatan ini didukung oleh privileged access management (PAM) yang membatasi hak akses hanya kepada pihak yang benar-benar membutuhkan.

Lebih jauh, Guccione menambahkan bahwa teknologi berbasis agentic AI kini bisa digunakan untuk mendeteksi risiko secara real-time dan mencabut kredensial begitu ancaman teridentifikasi. “Dengan cara ini, organisasi dapat meminimalkan dampak serangan dan menjaga kepercayaan publik terhadap layanan esensial seperti bandara,” ujarnya.

Serangan yang menimpa bandara-bandara Eropa hanya menambah daftar panjang insiden siber terhadap sektor transportasi global. Dari sistem tiket hingga jaringan kontrol lalu lintas udara, setiap celah digital bisa dimanfaatkan peretas untuk mengganggu layanan vital.

Di tengah meningkatnya frekuensi dan kompleksitas serangan, industri penerbangan didesak memperkuat investasi pada sistem keamanan, memperluas pelatihan sumber daya manusia, serta memastikan kesiapan menghadapi gangguan digital berskala besar.