Marketing.co.id – Dari pembicaraan tentang sales sniper, berikut saya paparkan ringkasan tentang hal tersebut.
Siapakah Sniper Itu?
Seorang sniper adalah penembak jitu yang sangat terlatih. Tugasnya membunuh satu target yang spesifik. Tak seperti tentara lainnya yang menembak setiap musuh yang terlihat, seorang sniper “hanya” memilih target “tertentu” saja. Target adalah musuh yang sudah secara spesifik dipilih untuk dimusnahkan.
Moto seorang sniper adalah “Satu peluru, satu target”. Dengan kata lain, jika berhasil maka ia akan mendapatkan 100% kesuksesan!
Untuk mencapai hasil yang bagus, seorang sniper harus:
- Punya keahlian tinggi dalam menembak.
- Memiliki keahlian tinggi dalam mengenali target yang tepat di antara begitu banyak musuh lain dalam misinya. Misi tersebut tentu akan gagal jika ia menembak musuh yang salah.
- Punya keahlian untuk menemukan posisi terbaik supaya ia bisa melihat target secara jelas. Pada saat bersamaan, ia juga tidak boleh terdeteksi oleh musuh.
- Punya keahlian tinggi untuk menyusup dan menyamar.
- Memiliki fisik yang kuat supaya bisa memegang senjata dengan stabil.
- Mampu mengambil keputusan dengan cepat dalam kondisi gawat darurat.
- Setelah menembak musuh, ia harus lincah meloloskan diri karena semua musuh mungkin akan menyadari keberadaannya dan mengejar dia. Hidupnya akan tergantung pada kemampuannya untuk berlari cepat dalam jarak yang jauh.
Agar bisa memiliki semua keahlian tersebut, seorang sniper harus berlatih, berlatih, dan berlatih untuk meningkatkan sekaligus mempertahankan keahlian dan kesigapannya.
Begitu pula dengan konsep sales sniper.
Supaya bisa berhasil, seorang sales sniper harus:
- Mempunyai keahlian tinggi dalam menjual.
- Mempunyai keahlian mengenali prospek yang tepat di antara begitu banyak orang. Karena jika ia memilih prospek yang salah, maka semua usahanya akan sia-sia. Bahkan saya selalu ingat akan nasihat Brian Tracy, “Rahasia menjual yang sukses adalah menghabiskan waktu dengan prospek yang tepat.”
Baca juga: 9 Hal Penting untuk Strategi Marketing Efektif
Maka dari itu, seorang sniper paham benar siapa targetnya, seperti juga halnya penjual harus paham benar siapa prospeknya. Ini berarti seorang penjual harus mempunyai profil tentang prospek idealnya. Seorang prospek ideal bisa dibuat profilnya dengan berbagai atribut seperti:
- Umur
- Profesi (pemilik bisnis, profesional, karyawan, manajemen, ibu rumah tangga, mahasiswa, dan lain-lain).
- Status perkawinan (lajang, menikah, cerai, punya anak kecil, punya anak yang sudah lebih besar, dan lain-lain).
- Hobi (penyuka olahraga golf, jalan-jalan, olahraga ekstrem, dan lain-lain).
- Lainnya.
Kenyataannya, masih banyak penjual yang bahkan belum punya bayangan jelas mengenai deskripsi profil prospek ideal mereka. Akhirnya, mereka mencoba menjual ke setiap orang/semua orang. Karena mereka mendekati “target” yang salah, maka tingkat penolakan sudah jelas jadi tinggi. Ini membuat mereka dengan cepat kehilangan semangat dan motivasi.
Walaupun tugas utama seorang sniper adalah menembak, ia juga harus punya banyak keahlian pendukung, seperti kamuflase, kebugaran fisik, dan lain-lain. Sama halnya dengan seorang tenaga penjual yang juga harus menguasai berbagai keahlian pendukung seperti:
- People skill – agar orang-orang yang ia dekati bisa menyukai dan memercayainya.
- Kerapian dan perawatan diri – agar penjual tampil profesional dan bisa dipercaya.
- Pembelajaran diri – agar dirinya tetap up-to-date dan terus meningkatkan pengetahuan tentang produk terbaru atau perkembangan produk terakhir, serta segala hal yang menyangkut industri dan bisnis kliennya.
- Keahlian komputer – agar penjual bisa memanfaatkan teknologi secara maksimal untuk menyampaikan presentasi penjualannya dan berkomunikasi dengan para pelanggan. Keahlian komputer juga bisa membantu proses kerja menjadi lebih cepat dan efisien.
- Keahlian media sosial – penjual bisa memanfaatkannya untuk keperluan promosi, tampilan profil, serta presentasi dirinya.
- Sehat dan bugar secara fisik –penjual merupakan salah satu profesi yang penuh tuntutan. Seorang penjual dituntut selalu punya mental yang siap, kondisi yang tajam dan prima, karena ia akan terus menghadapi penolakan dan keberatan dari klien. Kesiapan mental bisa dicapai jika kondisi fisik selalu terjaga. Seorang penjual yang secara fisik kurang sehat dan bugar, sering jatuh sakit karena berbagai hal sepele seperti hujan, angin kencang, cuaca terlalu dingin/panas, melewati jam makan siang, dan lain-lain, akan sulit untuk bisa bekerja secara konsisten dan tak mempunyai kesiapan mental untuk menghadapi kesulitan pelanggan.
Tentu saja layaknya seorang penembak jitu, seorang penjual juga harus berlatih, berlatih, dan berlatih. Penjual seperti seorang sniper, harus bisa menggunakan peluru seefisien mungkin untuk mendapatkan klien sebanyak mungkin. Sniper yang ahli hanya menggunakan satu peluru untuk membunuh satu musuh.
Jadi, kini kita sudah memahami mengapa seorang sniper bisa sangat ditakuti oleh para musuh, sekaligus sangat dihormati oleh sesama rekan seperjuangannya.
Apakah Anda adalah seorang sales sniper, yang dihormati oleh sesama teman penjual?
Kini Anda sudah tahu persis apa yang harus dilakukan supaya bisa menjadi penjual yang efisien dan dihormati, seorang sales sniper.
James Gwee
Pembicara seminar dan pelatihan dari Singapura
(tulisan dimuat dalam rubrik Salesmanship majalah MARKETING edisi 01/XVIII/Januari 2018 dan 02/XVIII Februari 2018)
Marketing.co.id | Portal Berita Marketing dan Berita Bisnis