Seminar Digital Marketing & Social Media 2016

[Reading Time Estimation: 3 minutes]

Majalah Marketing kembali mengadakan seminar Digital Marketing & Social Media 2016. Event seminar yang rutin dilakukan setiap ini mengangkat tema “Valuation of Indonesian Digital Companies: Bubble or Under Value”. Tema ini dipilih karena melihat fenomena perusahaan-perusahaan digital di Indonesia yang terus berkembang pesat. Dan banyak dari mereka ini dalam waktu singkat meroket nilai kapitalisasi pasarnya.

img_0183
Prof Eko Indrajit menyampaikan materi mengenai “Trend teknologi/digital ke depan” (Foto: Lia/Majalah Marketing)

Namun demikian, benarkah nilai kapitalisasi ini sesuai dengan jaminan akan profitabilitas perusahaan yang bersangkutan di masa mendatang? Apakah perusahaan-perusahaan startup yang berbasis digital ini bisa bertahan dalam waktu yang lama? Bagaimana sebenarnya perusahaan digital membangun nilai (value) perusahaannya? Ini semua dijawab oleh para pembiacara dalam penyampaian presentasinya di hadapan peserta seminar.

Para peserta Digital Marketing and Social Media Seminar sedang menyimak dengan seksama (Foto: Lia/MM)
Para peserta Digital Marketing and Social Media Seminar sedang menyimak dengan seksama (Foto: Lia/MM)

Seminar yang diadakan pada 15 Desember 2016, menghadirkan pembicara-pembicara tamu yang sangat berkompeten di bidang digital, yaitu Handi Irawan, CEO Fronteir Capital. Handi Irawan juga dikenal sebagai pakar pemasaran sekaligus pengamat digital marketing. Kemudian Antonny Lim (CEO Merah Putih Incubator), Prof. Eko Indrajit (pakar teknologi), Donny Wardhana (COO aCommerce Indonesia), Hadi Wenas (CEO MatahariMall.com) dan Henky Prihatna (Google Indonesia).

Sebagai pembuka seminar Digital Marketing yang diadakan di Hotel Ritz Charlton, Mega Kuninga, Jakarta ini, Handi Irawan, memaparkan materi yang secara garis besar menjelaskan tentang Business Valuation Strategy. Dalam pemaparannya, Handi mengemukakan ada 3 pendekatan untuk melakukan valuasi, yaitu Income Approach, Market Approach dan NeT Asset Approach.

Lalu di sesi kedua, Antonny Liem dari Merah Putih Incubator membawakan presentasi yang bertajuk “Bagaimana Melakukan Valuasi Perusahaan Digital atau Start Up”. Dalam presentasinya, Antonny memaparkan ada dua kunci faktor untuk menilai kelayakan sebuah start up untuk diberikan dana, yaitu faktor finansial dan faktor non finansial. Faktor non finansial biasanya untuk start up yang baru berdiri dan belum menghasilkan revenue.

Peserta selalu mendapat kesempatan tanya jawab di setiap sesi yang dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. (Foto: Lia/MM)
Peserta selalu mendapat kesempatan tanya jawab di setiap sesi yang dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. (Foto: Lia/MM)

Event ini juga mengajak para peserta untuk berpartisipasi lebih dalam lagi karena ada sesi tanya jawab dengan pembicara di setiap akhir sesinya. Sesi tanya jawab ini dimanfaatkan oleh peserta dengan maksimal dimana terlihat beberapa peserta tidak ragu untuk memberikan pertanyaan kepada pembicara untuk mendapatkan insight lebih dalam dari materi yang dibawakan pembicara.

Setelah break makan siang, sesi berikutnya menghadirkan Prof. Eko Indrajit, pakar teknologi lulusan dari Harvard University, Amerika Serikat. Penyampaian materi seminarnya yang bertajuk “Tren Teknologi  dan Digital Ke Depan” dengan menarik sehingga berhasil membangun mood para peserta sehabis makan siang.

Selepas Prof. Eko Indrajit, berikutnya adalah CCO aCommerce Indonesia, Donny Wardhana, yang membawakan materi tentang “Tren Bisnis Digital Hari Ini dan Masa Depan”. Kemudian  Hadi Wenas CEO MatahariMall.com, yang membagi cerita bagaimana strategi membangun MatahariMall.com menjadi sukses dengan materi seminar yang berjudul “Peran Customer and Brand Engagement dalam Menentukan Valuasi Perusahaan”. Sebagai penutup Hengky Prihatna dari Google Indonesia, membawakan materi dengan tema “Making Meaning From Data”.

Wicaksono

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here