Marketing.co.id – Berita Financial | Bulan September menjadi momen peringatan bagi masyarakat dunia mengenai kondisi iklim, ditandai dengan Hari Ozon Sedunia pada 16 September dan dilanjutkan dengan Climate Week pada 22-29 September 2024 di New York. Acara ini menjadi wadah diskusi bagi komunitas global mengenai aksi dalam menanggulangi dampak perubahan iklim.
Sebagai perusahaan asuransi jiwa yang memiliki komitmen terhadap keberlanjutan, AIA menyadari bahwa krisis iklim dan kesehatan saling terkait erat. Dampak perubahan iklim tidak hanya berpengaruh pada lingkungan, tetapi juga memengaruhi kesehatan masyarakat. Salah satu dampaknya adalah peningkatan penyakit akibat kualitas lingkungan yang buruk, seperti gangguan pernapasan.
Menurut data Kementerian Kesehatan dan Litbang Kompas, Indonesia mengalami lebih dari 187 ribu kematian setiap tahun akibat gangguan dan penyakit pernapasan. Kawasan Jabodetabek mencatat lonjakan 360% kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dalam periode 2021 hingga 2023. Tak heran jika ISPA menjadi salah satu dari lima penyakit dengan jumlah klaim asuransi terbanyak di Indonesia, seperti dilaporkan oleh Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI).
Tantangan ini menyoroti pentingnya lingkungan yang sehat sebagai penopang kesehatan manusia dan keberlanjutan bisnis di sektor kesehatan. Benny Iskandar, Chief Operations Officer AIA, menggarisbawahi urgensi ini, “Pada periode 2022 hingga 2023, AIA mencatat peningkatan signifikan dalam jumlah klaim terkait ISPA, dengan kenaikan total pembayaran klaim sekitar 161%. Ini adalah indikator penting bahwa menjaga kesehatan lingkungan yang lestari tidak hanya membantu masyarakat, tetapi juga menjamin keberlangsungan industri kami,” ujarnya.
Menanggapi hal ini, AIA meluncurkan berbagai upaya, salah satunya melalui program Satu Pohon Satu Polis. Program ini hadir sebagai solusi nyata untuk menanggulangi dampak perubahan iklim dan sebagai bentuk apresiasi kepada nasabah yang mempercayakan perlindungan kesehatan mereka kepada AIA. Melalui kolaborasi dengan mitra global seperti OneTreePlanted dan BenihBaik.com, inisiatif ini berfokus pada penghijauan dengan dampak jangka panjang.
Hingga saat ini, AIA telah berhasil menanam lebih dari 13.000 pohon di tiga provinsi di Indonesia: DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Program ini juga memberikan manfaat sosial dan ekonomi bagi lebih dari 200 warga lokal. Selain itu, pohon-pohon yang ditanam memiliki potensi untuk menyerap sekitar 292 ton karbon per tahun sebagai kontribusi dalam menanggulangi dampak perubahan iklim.
Saat ini, penanaman tambahan sebanyak 15.000 pohon sedang berlangsung di Kalimantan, yang bertujuan untuk memperluas dampak positif dari program ini. Dengan setiap pohon yang ditanam, AIA berharap dapat menciptakan masa depan yang lebih hijau, tidak hanya bagi bumi, tetapi juga bagi generasi mendatang.
“AIA percaya bahwa upaya kolektif untuk menjaga bumi adalah kunci bagi hidup yang lebih sehat dan berkelanjutan. Mari ciptakan bumi yang lestari untuk hidup lebih sehat, lebih lama, lebih baik,” tutup Benny.