RUPST Perdana, Teladan Prima Agro Hasilkan Laba Bersih 488,2% yoy

[Reading Time Estimation: 2 minutes]

Marketing.co.id – Berita Financial Services | Setelah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 12 April 2022, PT Teladan Prima Agro Tbk (TLDN) akhirnya menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perdana. Beroperasi sejak tahun 2004, PT Teladan Prima Agro Tbk merupakan perusahaan agribisnis yang berfokus pada pengelolaan perkebunan dan pabrik kelapa sawit berkelanjutan, serta energi terbarukan.

PT Teladan Prima Agro Tbk, TPA, teladan prima agro TPA, Teladan prima agro rups
Kiri ke kanan: Mahiruddin Achmad (Director of Finance & Accounting), Wishnu Wardhana (President Director), Noor Falich (Director of Plantation & Agronomy) dan Yayan H. Ginanjar (Director of Sustainability). Jajaran BOD PT Teladan Prima Agro Tbk berpose usai pemaparan kinerja dalam RUPS yang berlangsung di Jakarta, Jumat (27/05/22). Foto: marketing.co.id/lialily.

Dalam RUPST ini, TLDN mencatatkan labar bersih pada kuartal I/2022 sebesar Rp 295,6 miliar, naik 488,2% year-on-year (yoy). Sementara itu, pendapatan TLDN pada kuartal I/2022 sebesar Rp836,4 miliar, naik 43,9% dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun 2021.

RUPST juga menyetujui pembagian dividen kepada pemegang saham sebesar Rp 79,8 miliar dari hasil laba bersih Perseroan tahun 2021. Sejak tahun 2004 hingga saat ini, TLDN telah mengelola 13 perkebunan sawit secara kolektif di provinsi Kalimantan Timur dengan total luas 60.500 hektare (Ha) area tertanam dan mengoperasikan 6 pabrik kelapa sawit.

Wishnu Wardhana, Direktur Utama PT Teladan Prima Agro Tbk mengungkapkan bahwa peningkatan pendapatan sepanjang Januari-Maret 2022 dipengaruhi oleh meningkatnya harga jual rata-rata crude palm oil (CPO) atau minyak kelapa sawit sebesar 52,1%. Kedepannya TLDN akan berupaya meningkatkan kinerja perusahaan melalui beberapa hal yang sedang direalisasikan saat ini.

Selain melaporkan kinerja perusahaan dan juga pembagian dividen, TLDN sekaligus mengumumkan pengunduran diri Mirza Adityaswara sebagai Komisaris Independen dan mengangkat Iwa Kartiwa Hudaya sebagai Komisaris Independen Perseroan yang baru.

Wishnu menambahkan, beberapa realisasi sudah mulai dijalankan seperti peningkatan kapasitas Pabrik Kelapa Sawit dari 310 ton TBS/jam menjadi 335 ton TBS/jam. Pengembangan dan pembangunan pabrik biogas plant sebagai bagian dari efisiensi energi serta proses berkelanjutan.

Realisasi lain yang sedang dilakukan yaitu peningkatan produktivitas dan efisiensi penggunaan teknologi remote sensingdaya analytical produksi, dan biaya yang terintegrasi.

“Terdapat 5 kunci untuk menghadapi tantangan saat ini di industri perkebunan kelapa sawit yaitu penggunaan teknologi untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi struktur biaya produksi, menjaga mata rantai logistik, alokasi kapital yang efektif serta manajemen yang berpengalaman. Jika hal tersebut bisa dilakukan maka kami optimis industri perkebunan kelapa sawit dapat memenuhi permintaan pasar Indonesia yang tinggi,” tutup Wishnu.

Marketing.co.id: Portal Berita Marketing dan Bisnis.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here