Rugi Membengkak Rp 557 M, KFC Indonesia Tutup 47 Gerai dan Lakukan PHK Massal

[Reading Time Estimation: 2 minutes]

Marketing.co.id – Berita Marketing | PT Fast Food Indonesia Tbk. (FAST), yang merupakan pewaralaba KFC, mencatatkan kerugian sebesar Rp557,08 miliar pada kuartal III-2024. Angka kerugian ini meningkat sebesar 266,59% secara tahunan (year-on-year) dibandingkan kerugian pada periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu Rp152,41 miliar.

Penurunan kinerja pada laba bersih ini terkait erat dengan penurunan kinerja penjualan. Selama sembilan bulan pertama 2024, FAST mencatat pendapatan sebesar Rp3,59 triliun. Turun 22,28% secara tahunan dibandingkan pendapatan Rp4,61 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Penurunan Pendapatan dan Kerugian Meningkat Drastis

Penurunan kinerja ini tercermin dalam berbagai lini pendapatan, termasuk penjualan makanan dan minuman, serta layanan antar. Jumlah gerai yang dioperasikan berkurang menjadi 715, dari 762 pada akhir 2023. Dengan pengurangan karyawan sebanyak 2.274 orang menjadi 13.715 karyawan per September 2024. Selain faktor pandemi, konflik Timur Tengah dan turunnya daya beli juga memengaruhi kinerja FAST.

Semua segmen pendapatan FAST mengalami penurunan. Pendapatan terbesar berasal dari sektor makanan dan minuman yang tercatat sebesar Rp3,57 triliun, lebih rendah dari Rp4,6 triliun pada tahun sebelumnya. Komisi dari penjualan turun menjadi Rp15,36 triliun dari Rp17,26 triliun, dan layanan antar juga mencatat penurunan pendapatan menjadi Rp1,41 triliun dari Rp2,07 triliun pada tahun lalu.

Dengan penurunan pendapatan tersebut, beban pokok penjualan juga turun sebesar 12,63% secara tahunan menjadi Rp1,50 triliun dari sebelumnya Rp1,72 triliun, yang mengakibatkan laba bruto menurun menjadi Rp2,08 triliun dibandingkan Rp2,89 triliun tahun lalu.

Baca Juga: Apple Pinang Kemenperin Bangun Pabrik Aksesoris Rp 157 M, Demi iPhone 16 Masuk RI

Total aset FAST tercatat menurun menjadi Rp3,82 triliun pada September 2024, dari Rp3,91 triliun pada Desember 2023. FAST tidak hanya menjadi pewaralaba KFC, tetapi juga mengelola waralaba Taco Bell di Indonesia.

Pemangkasan Operasional: Tutup Gerai dan Pengurangan Karyawan

Pada semester pertama 2024, FAST menyebutkan bahwa penurunan daya beli masyarakat dan dampak krisis Timur Tengah telah menambah tekanan pada kinerja keuangan perusahaan. Perusahaan menyampaikan bahwa efek pandemi sudah mulai mereda, namun penurunan daya beli saat ini menjadi tantangan utama.

“Pemulihan setelah pandemi mengalami hambatan akibat turunnya daya beli masyarakat,” ungkap manajemen dalam keterbukaan informasi di BEI.

Pihak manajemen KFC juga menyoroti bahwa konflik Timur Tengah turut menjadi alasan sulitnya perusahaan mencatatkan pertumbuhan positif.

“Memasuki kuartal terakhir 2023, situasi semakin sulit karena adanya boikot terhadap brand asal Amerika Serikat akibat dampak konflik di Timur Tengah,” ungkap manajemen perusahaan.

Dalam konteks boikot tersebut, manajemen KFC Indonesia mengonfirmasi dukungannya terhadap kebijakan pemerintah terkait konflik Timur Tengah.

Laporan keuangan terbaru perusahaan juga mengungkapkan bahwa sejak akhir tahun 2023, 47 gerai restoran telah tutup, yang turut menekan kinerja keuangan perusahaan.

“Hingga 30 September 2024, perusahaan mengoperasikan 715 gerai restoran, dibandingkan dengan 762 gerai per 31 Desember 2023,” sebut FAST dalam laporan keuangannya.

Di sisi lain, jumlah karyawan KFC Indonesia dan anak perusahaannya juga mengalami penurunan sebanyak 2.274 orang dalam sembilan bulan terakhir. Saat ini, Grup KFC mempekerjakan 13.715 karyawan, turun signifikan dari 15.989 karyawan per 31 Desember 2023.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here