Tips Bagi Bisnis di Indonesia Agar Siap Melaju di 2022 

Layanan pelanggan (customer service) yang kurang baik ternyata merugikan perusahaan Indonesia hingga USD 59 miliar setiap tahun. 

Marketing.co.id – Berita Marketing | Hampir semua konsumen di Indonesia (96%) tidak puas dengan layanan pelanggan yang mereka dapatkan di tahun 2021. Data ini merupakan hasil riset Qualtrics 2022 Global Consumer Trends yang diluncurkan hari ini. Ketidakpuasan tersebut bisa merugikan perusahaan hingga USD 59 miliar per tahunnya.

Selain harga dan biaya, dukungan layanan pelanggan menduduki peringkat ke-2 dari faktor-faktor yang harus ditingkatkan oleh bisnis menurut konsumen. Namun, mempermudah akses dan penggunaan terhadap produk serta layanan juga perlu ditingkatkan. Tiga perempat responden juga merasa bahwa bisnis perlu menunjukkan perhatiannya kepada pelanggan (72%) dan mendengarkan umpan balik mereka dengan lebih baik lagi (76%).

Sekitar 75% responden menyatakan bahwa mereka akan menghabiskan lebih banyak uang dengan sebuah perusahaan jika mereka dihargai lebih. Pentingnya pengalaman pelanggan ini juga diteliti lebih lanjut dalam penelitian tambahan dari Qualtrics XM Institute, yang menunjukkan bahwa konsumen Indonesia 3x lebih berpotensi untuk membeli ulang, mempercayai, dan merekomendasikan perusahaan setelah pengalaman pelanggan yang positif. Setengah dari responden (50%) mengatakan mereka telah mengurangi pembelian mereka setelah pengalaman buruk.

Pengalaman karyawan juga penting untuk menarik, mempertahankan, dan membentuk talenta untuk tahun depan. Dua pertiga orang Indonesia (64%) merencanakan untuk mencari pekerjaan baru pada tahun 2022. Alasan utamanya adalah untuk mencari peluang berkembang (69%), gaji (48%), ingin mencari pekerjaan yang memiliki purpose (23%), atau ingin mengganti industri (22%).

Bagi mereka yang tetap bertahan di pekerjaan saat ini, responden menyatakan bahwa keseimbangan antara kehidupan pekerjaan dan kehidupan pribadi menjadi alasan mereka bertahan (61%). Pekerjaan yang memiliki purpose (43%) dan peluangn berkembang (33%) menjadi faktor penting.

“Saat organisasi di seluruh Indonesia mempercepat investasi dalam bidang teknologi, mengatasi kesenjangan antara apa yang diinginkan pelanggan dan karyawan dan apa yang sebenarnya disampaikan harus diprioritaskan. Pengalaman menjadi faktor penting di setiap fungsi dan departemen. Perusahaan yang cepat memulai perjalanan untuk mengubah pengalaman yang mereka berikan untuk memenuhi kebutuhan saat ini dan yang terus berkembang akan memenangkan pangsa pasar yang besar,” jelas Mao Gen Foo, Director of Sales for Southeast Asia, Qualtrics.

“Dengan terus mendengarkan dan menjawab kebutuhan penting bagi pelanggan dan karyawan, bisnis dapat menjawab tantangan makroekonomi yang tengah dihadapi, misalnya keterbatasan talenta, disrupsi rantai pasokan, hingga peningkatan biaya dengan cara yang lebih bertanggungjawab dan bermakna,” jelas Foo.

Untuk menjawab meningkatnya permintaan akan teknologi manajemen pengalaman (experience management/XM) di seluruh Asia Pasifik dan Jepang, awal tahun ini Qualtrics membuka pusat data di Singapura. Qualtrics juga mengumumkan rencana untuk mempekerjakan 1.200 karyawan baru di seluruh wilayah pada tahun 2024.

Selain itu, Qualtrics telah meluncurkan sejumlah inovasi baru untuk XM Platform™ dalam beberapa bulan terakhir untuk membantu organisasi membangun hubungan pribadi yang mendalam dengan pelanggan dan karyawan, secara otentik, dan dalam skala besar.

Produk baru termasuk Experience iD, yang menghadirkan kemampuan Clarabridge yang baru saja diakuisisi, perusahaan terkemuka di bidang analisis percakapan, dan Usermind, perusahaan terkemuka di bidang orkestrasi perjalanan, untuk memungkinkan perusahaan mempersonalisasi pengalaman dalam skala besar. Experience Design for Hybrid Work and Workplaces membantu organisasi menciptakan pengalaman kerja baru yang meningkatkan produktivitas, inovasi, dan pertumbuhan di seluruh ruang kerja hybrid dan fisik.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.