Marketing.co.id – Berita Financial Services | Bermitra dengan firma konsultasi manajemen Boston Consulting Group, UOB Consumer Sentiment Study (ACSS 2024) mengeksplorasi tren dan sentimen konsumen di lima negara ASEAN, Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam.
Studi daring ini dilakukan pada Mei dan Juni 2024, dengan melibatkan 1.000 konsumen Indonesia dari berbagai kelompok demografi untuk memahami tingkat literasi keuangan, prioritas dan perilaku perencanaan mereka.
ACSS 2024 mengungkapkan bahwa konsumen Indonesia semakin merasakan ketidakpastian terhadap kondisi ekonomi saat ini dibandingkan tahun lalu. Studi ini menunjukkan bahwa lebih banyak konsumen merasa tidak yakin (26 persen, naik tiga persen dari 2023), khawatir (25 persen, naik sembilan persen dari 2023), dan cemas (18 persen, naik tujuh persen dari 2023) terhadap keadaan ekonomi Indonesia.
Kekhawatiran terhadap resesi juga meningkat, dengan hampir tiga dari empat konsumen Indonesia mengatakan bahwa mereka yakin resesi akan terjadi dalam enam hingga 12 bulan ke depan, naik tiga poin persentase dari tahun lalu dan lebih tinggi dari rata-rata regional sebesar 71 persen.
Inflasi yang meningkat dan biaya rumah tangga mendorong pesimisme dan tetap menjadi masalah utama keuangan bagi masyarakat Indonesia. Menanggapi hal ini, 62 persen responden memulai tambahan sumber pendapatan sekunder, 58 persen menunda pengeluaran besar, dan 54 persen memotong pengeluaran yang tidak penting.
Tekanan finansial juga berdampak pada kemampuan konsumen untuk menabung dan berinvestasi. Hampir separuh responden mengatakan bahwa kemampuan mereka untuk menabung terdampak, dengan Gen Z menjadi kelompok yang paling merasakan tekanan ini (54 persen).
Demikian pula, 40 persen responden melaporkan adanya tantangan dalam menyisihkan uang untuk investasi, dan kelompok mass aflluent merupakan kelompok yang paling terdampak (43 persen). Selain itu, 35 persen konsumen melaporkan kesulitan dalam membeli barang-barang penting untuk keluarga dan diri mereka sendiri, dan 40 persen mass consumer menyatakan kesulitan tersebut.
Prioritaskan menabung dan perencanaan keuangan yang bijaksana
UOB Indonesia mengapresiasi ketangguhan konsumen Indonesia dalam menjaga praktik keuangan yang baik. Lebih dari separuh generasi Baby Boomers menyisihkan lebih dari 20 persen pendapatan bulanan mereka untuk tabungan, sementara 41 persen Gen Y melakukan hal yang sama. Sebanyak 44 persen responden telah menyisihkan dana darurat yang cukup untuk menutupi kebutuhan selama setidaknya tiga bulan, menunjukkan fokus pada kesiapan finansial.
Baca juga: Mahasiswa Masih Payah Soal Literasi Keuangan
Kesadaran akan perlindungan asuransi juga menunjukkan hasil yang kuat. Temuan ACSS 2024 menunjukkan bahwa 77 persen responden memiliki asuransi kesehatan, sementara 45 persen memiliki polis asuransi jiwa, mencerminkan peningkatan kesadaran akan pentingnya perlindungan dari risiko yang tidak terduga.
Dalam hal investasi, proporsi signifikan dari masyarakat Indonesia secara aktif membangun kekayaan mereka. Sebanyak 25 persen responden menginvestasikan lebih dari 20 persen pendapatan tahunan mereka, sementara 25 persen lainnya mengalokasikan 11 hingga 20 persen pendapatan untuk investasi.
Perencanaan pensiun juga menjadi fokus utama, dengan tujuh dari 10 responden menyatakan bahwa mereka memiliki pemahaman yang cukup atau sangat jelas tentang jumlah dana yang diperlukan untuk pensiun yang nyaman. Sebanyak 89 persen responden telah memulai perencanaan pensiun, terutama melalui rekening tabungan (44 persen), deposito tetap (19 persen), dan investasi properti (11 persen). Temuan ini menekankan pendekatan proaktif dalam memastikan stabilitas finansial di masa depan.
“Temuan ini menegaskan kematangan finansial konsumen Indonesia yang semakin meningkat, bahkan di tengah tantangan ekonomi. UOB Indonesia tetap berkomitmen untuk memberdayakan individu dengan alat dan sumber daya guna mencapai tujuan keuangan mereka, mulai dari menabung dan asuransi, hingga perencanaan pensiun. Wawasan ini memungkinkan kami untuk mendukung masyarakat Indonesia dalam membangun masa depan finansial yang aman,” ungkap Cristina Teh Tan, Consumer Banking Director, UOB Indonesia.