Ribuan Warteg Terancam Gulung Tikar, Ini 5 Langkah Kemenkop UKM

Rumah makan Padang tetap melayani pelanggan yang ingin membeli makanan. Di saat pandemi ini, banyak warung makanan yang hanya melayani pesan bungkus dan tidak makan di tempat untuk menghindari keramaian. Foto: Marketing.co.id/LL

Marketing.co.id – Berita UKM | Hingga saat ini pandemi Covid masih terus mewabah di penjuru Indonesia sejak Maret 2020 lalu. Imbasnya, sektor ekonomi skala kecil dan menengah juga ikut merasakan dampaknya, termasuk para pengusaha warteg.

Baca Juga: Transaksi Gaya Baru untuk Online Shop Restoran hingga Warteg

Ramai diberitakan bahwa sekitar 20 ribu usaha warteg di sekitar Jabodetabek terancam gulung tikar lantaran tidak mampu membayar sewa. Hal tersebut dibenarkan oleh Koordinator Komunitas Warung Tegal Nusantara (Kowantara) Mukroni,  yang mengatakan bahwa sebagian besar pemilik warteg, khususnya yang berada di Jakarta, memilih tutup karena tak sanggup membayar sewa tempat.

“Itu karena teman-teman realistis ya dengan kondisi sewa yang cukup mahal dia memilih alternatif melakukan pengurangan usahanya. Ada juga yang tutup, 63 persen kami tutup,” ujar Mukroni dikutip Kompascom, Sabtu (23/1/2021)..

Langkah strategis Kemenkop UKM bangkitkan usaha Warteg

Untuk membantu para pemilik usaha warteg, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM ) memiliki 5 langkah strategis untuk membangkitkan usaha Warteg. Hal tersebut disampaikan kemenkop UKM dalam unggahan Instagramnya pada Senin, 25 januari 2021.

Baca Juga: Tips Fotografi Agar Foto Produk Anda Menarik

Langkah pertama yang dilakukan Kemenkop UKM adalah melakukan pemetaan data warteg (database) untuk dilakukan program pemulihan tersalurkan efektif. Langkah kedua, warteg direkomendasikan untuk menerima Bantuan Modal Kerja melalui Koperasi yang didanai LPDB-KUMKM atau KUR melalui perbankan.

Langkah ketiga yaitu mempermudah akses pasar, digambarkan dengan pertemukan jaringan warteg dengan program sosial yang dibiayai institusi pemerintah atau swasta seperti mobilisasi makan gratis atau bantuan lainnya. Langkah keempat, meningkatkan kapasitas dan pendampingan melalui program Bapak Asuh yang melibatkan BUMN dan Swasta.

Baca Juga: Ini Lho eCommerce Khusus Kuliner dan Katering 

Langkah kelima, transformasi usaha dengan masuk ke ranah digital, serta pengembangan usaha lainnya terkait warung online bersama startup usaha digital seperti Wahyoo. “Kementerian Koperasi dan UKM berkomitmen untuk mendorong kolaborasi bersama berbagai pihak demi membangkitkan kembali kegiatan usaha warteg di Indonesia,” tulis akun @Kemenkopukm.

“kemenkopUKM berdiskusi dengan perwakilan pengurus Komunitas Warung Tegal Nusantara (Kowantara) serta Paguyuban dan Pedagang Warung Tegal dan Kali Lima se-Jakarta dan sekitarnya (Pandawakarta) untuk bersama-sama mencari solusi bagi permasalahan yang dihadapi para pelaku usaha warteg dan PKL,” tambah KemenkopUKM

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.