Marketing.co.id – Berita Lifestyle | Di tengah krisis kelaparan global yang ironisnya dibayangi oleh pembuangan lebih dari 1 miliar porsi makanan setiap hari, Indonesia menghadapi tantangan signifikan sebagai kontributor limbah makanan terbesar di Asia Tenggara. Menurut data UN Food Waste Index Report 2024 dan Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), limbah makanan menyumbang hampir 40 persen dari total sampah nasional.
Di tengah situasi ini, tiga siswa SMA dari Jakarta—Sanat, Aditya, dan Akul Punj—meluncurkan sebuah inisiatif nirlaba yang mengubah masalah menjadi solusi. Mereka mendirikan RenewFeed, sebuah proyek yang memanfaatkan limbah makanan yang tidak layak konsumsi manusia untuk diolah menjadi pakan unggas.
Para pendiri RenewFeed melihat dua masalah yang saling berkaitan, yakni kelebihan limbah makanan di perkotaan dan kesulitan finansial yang dihadapi peternak unggas kecil akibat tingginya biaya pakan. Berangkat dari kesadaran ini, mereka mengumpulkan sisa sayuran, buah, kulit, ampas, dan cangkang telur dari sekolah, restoran, warung, dan hotel.
Limbah ini kemudian melalui proses pengeringan, dehidrasi, dan penghancuran menggunakan teknologi yang sedang dalam proses paten, menghasilkan pakan unggas siap konsumsi. Paling mengagumkan, pakan ini disumbangkan secara gratis kepada peternakan unggas berbasis komunitas.
Sejak beroperasi, RenewFeed telah berhasil mengumpulkan lebih dari 1.200 kilogram limbah makanan dan mengubahnya menjadi 250 kilogram pakan unggas.
Ikbal, Founder Kertabumi Recycling Center, salah satu penerima manfaat, mengungkapkan apresiasinya. “RenewFeed telah mengirimkan pakan unggas kepada kami setiap minggu selama 7-8 bulan terakhir. Proyek ini menunjukkan bagaimana aksi iklim dan keamanan pangan dapat berjalan beriringan. Saya bangga dengan Aditya, Akul, dan Sanat yang memimpin dengan penuh rasa ingin tahu dan kepedulian,” ujarnya.
Para pendiri RenewFeed menjelaskan, bahwa inspirasi mereka bermula dari didikan keluarga yang sangat menghargai makanan, ditambah pengamatan mereka terhadap banyaknya makanan terbuang di berbagai acara. Mereka menyadari bahwa satu masalah dapat menjadi solusi bagi masalah lainnya, memadukan kecintaan mereka pada keberlanjutan dan teknologi.
Meskipun beroperasi sepenuhnya dari rumah, RenewFeed menunjukkan komitmen tinggi. Pakan ternak yang mereka hasilkan telah diuji oleh SigLaboratory di Bogor untuk memastikan kualitasnya.
Di awal, RenewFeed menghadapi tantangan, mulai dari skeptisisme restoran yang enggan mengubah Prosedur Operasional Standar (SOP) hingga keraguan peternakan kecil terhadap sumber pakan baru. Namun, dengan ketekunan, penyempurnaan proses, dan dukungan dari penggalangan dana, mereka berhasil menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Simetri Coffee Roasters, Sodexo dan Ismaya (kantin sekolah), serta Four Seasons Hotel Jakarta.
Vishal Sanadhya, Hotel Manager Four Seasons Hotel Jakarta, menyatakan dukungannya, “Kami sangat terinspirasi melihat bagaimana kreativitas dan tujuan dapat mengubah limbah makanan menjadi perubahan yang bermakna bagi komunitas dan planet kita.”
RenewFeed berharap, dapat berkontribusi pada tujuan Indonesia untuk mengurangi limbah makanan sebesar 75 persen pada tahun 2045. Ke depannya, mereka berencana menciptakan lebih banyak ekosistem berkelanjutan, mengubah limbah menjadi nilai tambah bagi komunitas dan lingkungan.