Rayakan Hari Kelapa Sedunia, Tetra Pak Edukasi Kebaikan Santan Kelapa Kemasan

[Reading Time Estimation: 2 minutes]

Marketing.co.id – Berita Marketing | Tetra Pak, perusahaan global pengolahan dan pengemasan makanan dan minuman, bersama dengan media dan komunitas memperingati Hari Kelapa Sedunia dengan tema “Rayakan Hari Kelapa Sedunia dengan Kebaikan Santan Kelapa Kemasan”. Acara ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan mengajak lebih banyak masyarakat Indonesia berkreasi menggunakan produk berbahan dasar kelapa, salah satunya santan.

Hadir dalam acara ini Fatmah Bahalwan sebagai Food Content Creator dan Pendiri Natural Cooking Club, Lisa Suhanda sebagai Manager Food Protection Support Tetra Pak Indonesia, dan Reza Andreanto sebagai Sustainability Manager Tetra Pak Indonesia dan Singapura. Mereka membahas beberapa pilihan menu khas Indonesia yang dapat dinikmati dengan santan kelapa kemasan yang diproduksi dengan teknologi Ultra Heat Temperature (UHT) dan kemasan aseptik enam lapis oleh Tetra Pak.

Kiri-kanan: Reza Andreanto (Sustainability Manager Tetra Pak Indonesia dan Singapura), Fatmah Bahalwan (Food Content Creator dan Pendiri Natural Cooking Club), Lisa Suhanda (Manager Food Protection Support Tetra Pak Indonesia). Foto: Istimewa.

Kelapa merupakan salah satu komoditas strategis terbesar di Indonesia yang mudah ditemukan. Pada tahun 2021, Indonesia tercatat sebagai produsen kelapa terbesar di dunia dengan pendapatan sebesar 2,85 juta ton per tahun. Maka tidak heran, kelapa selalu digunakan setiap hari oleh masyarakat Indonesia sebagai bahan utama dan pelengkap makanan dan minuman.

Lisa Suhanda, Manager Food Protection Support Tetra Pak Indonesia menjelaskan, “Tetra Pak menggunakan proses UHT dan pengemasan aseptik untuk melindungi produk santan kelapa agar higienis. Teknologi UHT memastikan produk santan kelapa dipanaskan hingga 140o C selama 8-15 detik agar tercapai kondisi sterilitas mikroorganisme lainnya. Sedangkan enam lapis kemasan aseptik digunakan agar umur simpan lebih lama tanpa menghilangkan rasa dan tekstur alami. Untuk santan kelapa kemasan sebaiknya dikonsumsi langsung pada bahan makanan dan jika ada sisa, dapat disimpat dengan rapat dan aman selama tujuh (7) hari di lemari es.”

Fatmah Bahalwan, Food Content Creator dan Founder Natural Cooking Club yang juga hadir menyatakan, “Dalam memasak, saya menggunakan santan kelapa kemasan sebagai bahan dasar masakan tradisional yang saya buat. Selain praktis, juga higienis dibandingkan dengan santan perah yang ada di pasar tradisional. Buat saya, kualitas sangat penting saat membeli karena saya akan memasak untuk keluarga, sehingga pasti produk berkualitas tinggi dan terjamin yang saya pilih.”

Dengan menggunakan teknologi pangan Tetra Pak, konsumen dapat meminimalisir food loss dan mengurangi sisa makanan untuk komoditas kelapa. Data global menyebutkan bahwa sepertiga dari bahan makanan hilang selama proses produksi dan konsumsi, artinya konsumen juga harus mengetahui hal tersebut dan turut berperan mengatasinya.

“Sebagai salah satu perusahaan pengemasan global terkemuka, misi kami adalah mencapai Tingkat Daur Ulang 50 persen di Indonesia pada tahun 2030. Saat ini telah banyak pemangku kepentingan yang menggunakan daur ulang kemasan karton minuman dalam ekonomi sirkular, seperti PolyAl untuk lembaran atap, papan datar, palet pengiriman dan produk turunan kertas seperti duplex kraft, kartu nama, catatan buku dan juga kantong kertas,” tutup Reza Andreanto, Sustainability Manager Tetra Pak Indonesia dan Singapura.

Teknologi pengemasan Tetra Pak tidak hanya digunakan untuk pengemasan santan saja namun juga produk-produk lainnya seperti susu, teh, yogurt, jus, air kelaa dan lain-lain.  Sesuai misi perusahaan untuk Protect What’s Good, teknologi pangan Tetra Pak tetap menjaga kebaikan setiap santan kelapa yang dikemas, dari awal produksi hingga ke tangan konsumen dan setelah dikonsumsi.

Marketing.co.id: Portal berita Marketing dan Bisnis.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here