Serangan Ransomware WannaCry Belum Berakhir

Data yang dirilis Menkominfo menyebutkan, paling tidak terdapat lebih dari 36 juta serangan cyber di Indonesia dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Sebagian besar dari kasus serangan cyber yang terjadi adalah kasus pencurian data.

Data ini ditambah dengan laporan State of Cyber Security Report 2017 yang dirilis F-Secure yang menyebutkan menyebutkan ransomware ini menjadi ancaman malware paling serius dalam korporasi. Tahun lalu saja keluarga ransomware ini meningkat dari 1 di 2012 menjadi 193 keluarga ransomware di 2016, dan akan terus bertambah tahun ini.

Ada kesan yang timbul di dalam organisasi bahwa serangan ransomware Wannacry telah berakhir. Akan tetapi, Jakub Kroustek, Threat Lab Team Avast mengatakan, hal tersebut adalah kesan yang salah.

Menurutnya, ransomware Wannacry tetap aktif dan terus menyebar pada tingkat yang lebih lambat dibandingkan dengan kecepatan serangan di awal-awal ditemukan. Harus dipastikan apakah serangan terhadap Boeing terkait dengan WannaCry dengan cara, bentuk, atau bentuk apa pun.

Namun, harus bertindak sebagai pengingat tepat waktu kepada semua orang bahwa ancaman, yang menyebabkan gangguan massal 10 bulan yang lalu tersebut, masih ada.

“Bulan ini, kami memblokir 1,7 juta serangan WannaCry pada pengguna kami di Indonesia, 1,2 juta di India dan 1,1 juta di Brasil. Ini adalah tiga pasar teratas,”terangnya. “Di AS, misalnya, kami melihat hampir 70.000 serangan. Beberapa pasar saat ini lebih terpengaruh daripada yang lain, namun, baik bisnis dan konsumen di seluruh dunia perlu waspada dan segera memperbaiki kerentanan mereka.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.