Marketing.co.id – Berita UMKM | Kisah sukses sebuah bisnis sering kali dimulai dari ide sederhana yang berkembang menjadi sesuatu yang lebih besar. Salah satu contoh nyata dari perjalanan ini adalah Kata Oma Telur Gabus, sebuah brand camilan yang berhasil menembus pasar lokal hingga internasional.
Kisah Kata Oma dimulai dari sebuah resep sederhana yang telah ada sejak 1980. “Sebenarnya tidak pernah ada niat dan ambisi untuk terjun ke bisnis, apalagi dengan menjual produk camilan ibu menjadi bisnis,” ungkap pendiri sekaligus Senior Brand Manager Kata Oma Telur Gabus Furiyanti.
Resep Telur Gabus yang diracik sang ibu selalu menjadi camilan favorit di setiap acara keluarga. Camilan ini tidak hanya disukai keluarga, tetapi juga teman-teman dan komunitas. “Di luar dugaan, Telur Gabus ini selalu diminati teman-teman dan menjadi rebutan,” tambah Furi.
Setelah tiga tahun membujuk sang ibu memasarkan produknya, pada 2016, Furi mulai menjual Telur Gabus yang diberi nama CoCoook. Namun, seiring dengan meningkatnya permintaan, Furi memutuskan melakukan rebranding pada 2018, menjadi Kata Oma Telur Gabus. Nama ini dipilih untuk menghormati sosok Oma yang selalu peduli dan memberikan yang terbaik untuk anak dan cucunya. “Tagline kami adalah Kasih Sayang Oma di Kerenyahannya,” jelas Furi.
Dengan dua varian awal, yaitu aren dan keju, Kata Oma mulai dipasarkan melalui reseller. Seiring waktu, Furiyanti terus memperluas jangkauan produknya dengan menghadirkan varian-varian baru seperti Balado Padang dan Telur Asin Brebes. “Kami ingin membawa cinta kasih Oma ke seluruh Indonesia,” lanjut Furi.
Menghadapi Tantangan dan Hambatan
Setiap perjalanan bisnis pasti diwarnai dengan tantangan. Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi Kata Oma adalah bagaimana memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat. “Awalnya dari sisi produksi, bagaimana dari industri rumahan dapat memenuhi permintaan pasar yang besar,” ungkap Furiyanti. Solusi yang diambil adalah meningkatkan skala produksi dan memperluas jaringan distribusi.
Dengan dukungan dari mitra bisnis, Unifam, Furi berhasil mengembangkan pabrik Kata Oma menjadi skala industri. “Sekarang, pabrik Kata Oma sudah berskala industri bersama dengan produk Unifam lainnya di Cikande,” jelas Furi. Selain itu, Kata Oma juga berhasil merambah jalur distribusi modern, termasuk minimarket dan supermarket di seluruh Indonesia, bahkan hingga pasar ekspor.
Menurut Furi, modal utama yang diperlukan untuk membangun bisnis ini bukan hanya finansial, tetapi juga mental dan mindset para pendiri. “Human capital jauh lebih penting daripada financial capital,” tegas Furi. Dengan tim yang solid dan kemitraan yang baik, Furi berhasil membangun manajemen yang kuat. “Strateginya adalah kemitraan serta tim yang solid,” tambahnya.
Dari Lokal ke Global
Setelah berhasil membangun fondasi yang kuat di pasar domestik, ambisi Furi adalah mengenalkan produk Kata Oma ke pasar internasional. Furi percaya bahwa produk Indonesia dapat dikenal dan digemari konsumen di luar negeri, sehingga dapat mengenalkan keunikan makanan Indonesia. “Tantangan selanjutnya adalah bagaimana produk ini dapat menembus lebih banyak lagi negara-negara di luar negeri,” ungkap Furi.
Sejak 2021, Furi mulai melakukan ekspor ke beberapa negara seperti Amerika, Australia, China, dan Filipina. Saat ini, produk Kata Oma sedang dalam proses memasuki pasar Korea Selatan, Singapura, Kamboja, Vietnam, serta Thailand. Namun, tantangan yang dihadapi dalam memasuki pasar luar negeri adalah regulasi yang berbeda-beda di setiap negara. “Ini memerlukan waktu untuk berkomunikasi bolak-balik yang cukup lama,” kata Furi.
Dengan target pertumbuhan 30% per tahun, Furi berkomitmen untuk terus memperluas jangkauan pasar, baik domestik maupun internasional. “Ayo UKM, tunggu apa lagi?” serunya, mengajak para pelaku usaha kecil dan menengah lainnya untuk ikut maju dan membawa produk Indonesia mendunia.
Kisah sukses Kata Oma Telur Gabus adalah contoh nyata bagaimana sebuah bisnis lokal dapat berkembang menjadi brand yang dikenal di pasar global. Dengan fokus pada kualitas produk, kemitraan yang solid, dan strategi pemasaran yang kreatif, mereka berhasil mengatasi berbagai tantangan dan hambatan. Perjalanan ini tidak hanya memberikan inspirasi bagi pelaku bisnis lainnya, tetapi juga menunjukkan bahwa dengan kerja keras dan dedikasi, impian untuk membawa produk lokal ke panggung dunia dapat terwujud.