Rahasia Kedua Membangun Tim Unggul: Tujuan dan Keselarasan

www.marketing.co.id – Tulisan ini merupakan kelanjutan dari artikel sebelumnya yang mengupas tips dan trik membangun tim unggul di perusahaan Anda. Dikarenakan membangun tim unggulan merupakan salah satu tugas utama setiap manajer, pembahasannya sengaja saya bagi menjadi beberapa artikel agar lebih mendalam dan komprehensif.

Jika pada artikel sebelumnya dibahas tips dan trik untuk menumbuhkan komitmen tim unggul—yang merupakan fondasi dasar semua tim hebat di dunia, artikel kali ini mengupas tentang tujuan dan keselarasan yang juga merupakan komponen kunci dalam mengembangkan tim unggul.

Semua manajer mengidamkan punya tim unggulan, tetapi dalam kenyataannya masih banyak tim kerja yang tidak optimal karena dibiarkan sendiri tanpa arahan yang jelas dan tanpa aktivitas yang produktif. Kondisi ini biasanya tercipta oleh kelalaian sang pemimpin. Ada dua kemungkinan kelalaian yang dilakukan oleh pemimpin.

Pertama, dikarenakan pemimpin terlalu sibuk dengan urusannya sendiri; kedua, pemimpin terlalu optimistis dengan para anggota tim serta kemampuan mereka. Hal ini menyebabkan offer expectation terhadap tim, sehingga pemimpin merasa tidak lagi perlu memberikan arahan dan pendampingan kepada mereka. Akan tetapi, hasil akhir biasanya mengecewakan pemimpin, karena tim yang tidak diarahkan tidak tau harus ke mana.

Tim kerja yang tidak optimal juga bisa disebabkan oleh tidak adanya tujuan dan strategi organisasi yang jelas. Para manajer harus berperan sebagai pemimpin yang dapat memberikan strategi yang jelas dan juga dapat membuat garis atau batasan jelas yang dapat terlihat oleh seluruh anggota tim, sehingga orang-orang (dan tim) dapat menghubungkan pekerjaan dan aktivitas mereka dengan kebijakan penting dari pemimpin tersebut.

Memang dibutuhkan kerja keras untuk membuat seluruh anggota tim menjadi selaras dengan tujuan dan strategi organisasi. Namun, hal itu menjadi tidak mungkin jika sebagai pemimpin Anda tidak hadir di tengah-tengah tim.

Memang hampir setiap organisasi memiliki tujuan dan strategi untuk mencapainya. Hal itu juga telah dikomunikasikan kepada seluruh anggota tim. Komunikasi yang umum dilakukan biasanya berbentuk email, pengumuman di dalam rapat, memo, ataupun presentasi. Hal ini adalah awal yang baik, tetapi tidaklah cukup! Untuk menciptakan kejelasan bagi anggota tim, dibutuhkan komunikasi dua arah, diskusi, tanya jawab, praktik lapangan bersama-sama untuk memperjelas tujuan dan strategi.

Sebagai seorang manajer, jika Anda ingin membangun keselarasan antara pekerjaan tim dan tujuan organisasi, pertimbangkanlah beberapa hal berikut ini:

Menetapkan Tujuan dan Strategi

Pastikan organisasi Anda memiliki tujuan dan strategi yang telah ditetapkan. Jika belum ada, segeralah tentukan. Hal ini menjadi sangat krusial agar tim memiliki gambaran lengkap garis besar tentang apa yang akan dilakukan oleh organisasi, sehingga mereka juga akan mempersiapkan hal-hal yang diperlukan dalam pekerjaannya.

Kondisi ini dapat mengangkat motivasi anggota tim karena setiap individu merasa dapat memberikan dampak positif bagi organisasi secara keseluruhan. Jika tujuan dan strategi tidak pernah ditetapkan, maka tidak banyak kesempatan bagi tim untuk meraih sukses secara gemilang.

Bangun Komunikasi Dua Arah

Dalam hal menjelaskan tujuan organisasi, email bukanlah alat bantu komunikasi yang tepat bagi pimpinan untuk menyampaikan pandangannya kepada seluruh anggota tim. Yang harus dilakukan adalah luangkan waktu untuk membangun komunikasi dua arah. Bisa dengan pertemuan formal ataupun informal, yang jelas interaksi yang tercipta hendaknya berbentuk percakapan. Hal inilah yang bisa membangun keselarasan.

Komunikasi dua arah ini bertujuan membantu individu di dalam tim untuk menemukan makna dan alasan yang lebih dalam dari tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Komunikasi dua arah ini juga membantu memahami bagaimana karya-karya mereka merupakan pekerjaan penting yang akan memberikan dampak besar bagi kesuksesan organisasi.

Menciptakan Keterlibatan yang Tinggi

Setiap pemimpin harus mampu mendapatkan masukan-masukan dari anggota timnya. Ingatlah bahwa sebagai pemimpin, Anda sedang mencoba untuk menciptakan keselarasan dan kesepakatan. Ketika seseorang memiliki kesempatan untuk mempertajam tujuan organisasi, dan ketika mereka diberi kesempatan untuk memberikan masukan ke dalam keputusan-keputusan tersebut, mereka akan menjadi satu dengan tujuan organisasi sehingga mereka pun akan mati-matian memperjuangkan tujuan tersebut agar tercapai.

Menjalin Hubungan

Setiap tim membutuhkan seseorang yang dapat memberikan dukungan dan bantuan, seseorang yang dapat menjawab pertanyaan dan menjaga mereka tetap di jalur yang benar. Beberapa orang menyebutnya “pemimpin”. Setiap pemimpin hendaknya dapat menjalin hubungan yang erat dengan setiap anggota tim.

Dengan terciptanya hubungan tersebut, setiap anggota mendapatkan rasa aman dan percaya diri yang tinggi dalam melaksanakan tugas serta tanggung jawabnya. Hubungan seperti ini juga memberikan kesan bahwa setiap anggota tim tidaklah sendirian ketika menghadapi permasalahan pekerjaan, karena mereka memiliki seseorang yang dapat diandalkan jika kelak pertolongan dibutuhkan.

Buat Anggota Tim Ikut Bertanggung Jawab

Jika keselarasan telah tercipta dan tujuan bersama telah ditetapkan, seluruh anggota tim harus ikut bertanggung jawab atas pencapaian hasil. Jika sebuah organisasi tidak menanamkan tanggung jawab terhadap seluruh anggota timnya, keberhasilan pasti sulit diraih.

Tim akan menjadi sangat rapuh jika saja tanggung jawab hanya dibebankan di pundak satu atau dua orang saja. Dengan menyadari hal ini, setiap anggota tim memiliki bahasa, pemahaman, dan kepentingan yang sama sehingga mereka akan tolong-menolong dan saling menjaga.

Cukup mudah menunjukkan bagaimana langkah-langkah di atas akan membantu tim Anda untuk meraih kesuksesan. Langkah-langkah ini juga membantu mereka mendapatkan hasil yang diinginkan, kejelasan, makna, dan arah bahwa tindakan-tindakan mereka ternyata membantu organisasi mengatasi rintangan yang besar.

Mengapa hal ini bisa terjadi? Karena pada dasarnya setiap orang ingin menjadi bagian dari sesuatu yang penting. Mereka ingin berpegang pada hal-hal yang dapat dipercaya. Ketika Anda memberikan hal-hal tersebut, secara kolektif mereka akan berjuang menghadapi masalah-masalah dan hambatan-hambatan pribadinya, dan mereka juga akan menjadi lebih berkomitmen pada hasil akhir. (Kevin Wu)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.