Marketing.co.id – Berita Marketing | Tren Connected TV (CTV) semakin meningkat dalam dekade terakhir, tetapi perkembangan paling pesat terjadi di tahun 2020, saat masyarakat perlu berdiam di rumah. Menurut Nielsen, total waktu yang dihabiskan untuk menggunakan perangkat CTV meningkat sebesar 81% dari tahun sebelumnya. Di tahun 2021, belanja iklan CTV meningkat secara signifikan, hingga lebih dari $16 juta per pengiklan di AS meningkat sebesar 8% dari tahun ke tahun.
Selain HBO Max, Disney+, dan YouTube, konten yang tersedia di aplikasi streaming semakin banyak dan walaupun sebagian pengguna menonton video di perangkat mobile, 78% pengguna masih memilih untuk menonton video di TV. Bahkan, 82% rumah tangga di AS memiliki smart TV atau televisi yang terhubung dengan internet.
Yang mengejutkan, 55,4% pengguna AS menonton konten YouTube melalui perangkat CTV di tahun 2021, menurut eMarketer. Oleh karena itu, 60% marketer mengalihkan anggaran iklan dari linier ke CTV dan OTT. Jumlah penonton CTV di Amerika Serikat mencapai 183,5 juta orang dan marketer jelas memiliki peluang yang besar. Akan tetapi, sama halnya dengan campaign lainnya, atribusi menjadi kunci kesuksesan dan CTV mengalami kesulitan untuk melakukan ini sebelum QR code kemudian muncul sebagai solusi.
QR code menjadi salah satu fitur yang unggul di masa pandemi. Kode kecil yang dapat di-scan ini digunakan oleh restoran untuk menampilkan menu digital, melakukan contactless payment, dan seperti yang akan dijelaskan di bawah, membuat kinerja iklan CTV terukur.
Potensi CTV
Bagi para pengiklan, layanan over-the-top (OTT) unggul dari TV kabel atau network TV dalam hal keterlacakan (trackability). Karena terhubung dengan internet, OTT dan CTV menjanjikan pengalaman yang interaktif. Penonton masih dapat sepenuhnya mengontrol konten yang mereka tonton dan kapan mereka menontonnya.
Para pemasok perangkat memanfaatkan peningkatan interaksi, antara lain dengan memperbolehkan pengguna mengontrol CTV dengan perangkat mobile alih-alih sebagai remote control. Hal Ini memberikan berbagai peluang bagi konsumen untuk menonton konten dengan berbagai cara baru. Misalnya, menerima notifikasi atau review konten tetapi juga menampilkan game yang dimainkan di ponsel pada TV.
Beberapa perusahaan berupaya untuk sepenuhnya mengubah pengalaman menonton CTV dan menemukan cara-cara inovatif untuk memonetisasi penonton. Misalnya, Roku memulai inisiatif Television Commerce, menyediakan click-to-buy on-screen product yang membuat produk tradisional, linier tidak lagi menjadi opsi yang relevan. Akan tetapi, sebagian besar iklan CTV masih sangat mirip dengan iklan tradisional.
Di sisi lain, sebagian besar inventory iklan CTV tidak dijual melalui mobile marketing network, ini membuat app growth publisher atau pengiklan lainnya kesulitan melacak dan mengatribusikan hasil. Ini mungkin akan berubah, tetapi saat ini, pengukuran campaign di CTV dan platform lainnya tetap sulit dilakukan. Pada saat yang sama, belanja iklan CTV diproyeksikan akan mencapai $19 miliar pada akhir tahun 2024, seiring dengan bertambahnya jumlah penonton. Masalah pelacakan kinerja perlu diatasi.
QR codes menjadi penyelamat
Bagaimana para marketer dapat melacak CTV campaign dengan lebih baik? Ternyata, dengan cara yang sangat mudah, yakni menambahkan QR code pada iklan. Secara teknis, proses scan QR code mirip dengan klik pada iklan, ini akan membawa pengguna ke suatu halaman seperti landing page dalam aplikasi atau app store listing. Di dunia yang semakin berfokus pada privasi, QR code membuat pengiklan dapat menjangkau pengguna yang telah memberikan persetujuan tingkat paling tinggi untuk privasi disertai dengan pelacakan.
Cara menggunakan QR codes di CTV
Bayangkan bahwa QR code adalah tombol call to action. Penonton harus menggunakan kode ini agar dapat beralih ke tahap berikutnya dalam perjalanan pengguna dan mudah-mudahan melakukan tindakan yang diharapkan. Perumpamaan sebagai call to action (CTA) juga akan membantu Anda membuat iklan yang mendorong pengambilan tindakan.
Sama halnya dengan tombol CTA, pertanyaan harus disampaikan dengan jelas. Contoh CTA dalam email atau iklan mobile adalah “Unduh Sekarang” atau “Daftar Hari Ini” dan pesan ini harus singkat seperti meminta penonton untuk scan QR code. Berikan penjelasan tentang alasan kenapa mereka perlu scan QR code dan apa yang akan terjadi. Artinya, iklan lama mungkin perlu disesuaikan agar CTA tampak jelas, tetapi upaya tambahan ini akan sepadan dalam jangka panjang.
QR code harus dapat dengan mudah di-scan. Jangan sampai pengguna yang sudah berdiri dari sofa dan berusaha scan QR code kemudian menyerah karena kode sulit di-scan dan acara favorit mereka sudah kembali mulai. Oleh karena itu, pertimbangkan ukuran dan latar belakang materi iklan. Pastikan bahwa QR code cukup besar untuk dilihat dan memiliki latar belakang yang gelap di sekitarnya agar dapat dengan mudah dideteksi oleh ponsel pengguna.
Coinbase, platform cryptocurrency, memaksimalkan penggunaan QR code pada Super Bowl 2022. Perusahaan ini menampilkan iklan dengan QR code pada layar hitam, ini mengingatkan pengguna pada old school video game atau screen save dan sangat sukses. Coinbase harus mengatur traffic ke situs web mereka selama beberapa menit setelah iklan tersebut ditayangkan. Bahkan, lebih dari 20 juta pengguna telah mengunjungi landing page Coinbase dalam waktu satu menit dan peringkat aplikasi ini di App Store meningkat secara luar biasa dari peringkat 186 menjadi peringkat 2.
Walaupun mobile app publisher belum sepenuhnya menggunakan QR code dalam iklan CTV, data yang ada cukup menjanjikan dan menunjukkan bahwa strategi ini dapat memberikan hasil yang luar biasa. Para klien yang sudah menggunakan QR code berhasil meraih hasil yang sangat menjanjikan, seperti tingkat konversi yang meningkat sebesar 800% setelah menambahkan QR code pada iklan CTV. Oleh karena itu, jika Anda berencana untuk turut serta dalam revolusi CTV, jadikanlah QR code sebagai bagian dari strategi Anda.
Artikel ini ditulis dan dikirim oleh Gijsbert Pols, Lead Product Strategist – Adjust