Qlavinka,Tas Berkualitas Tak Perlu Mahal

Marketing.co.id – Berita UMKM | Keresahan melanda Nurul Fitri Istiqomah, seorang perempuan asal Kota Cimahi, Jawa Barat. Kala itu, dia menjadi reseller tas-tas produksi lokal. Jualannya laku keras bak kacang goreng, namun dalam hatinya terselip rasa gelisah. Pipit, begitu dia biasa dipanggil, menyadari kualitas produk yang dia bantu jualkan itu jauh di bawah standar.qlavinka

“Hanya tampak bagus dan cantik di foto, tapi kenyataannya tidak seperti itu. Mutunya rendah, mulai dari jahitan, potongan bahan, semuanya,” kata Pipit (28). Ibu dua putri ini khawatir rezeki yang diperoleh dirinya kurang berkah karena menjualkan barang-barang yang tak sesuai dengan iklannya.

Lalu keluhan pelanggan mulai berdatangan. Mereka kecewa dengan produk yang dibeli dari Pipit karena kualitasnya jauh dari harapan. Perlahan, hal yang dia takutkan pun terjadi. Pelanggannya pergi satu per satu hingga tak bersisa lagi. Dari situ, Pipit berpikir untuk memulai usaha tasnya sendiri dengan kualitas yang lebih baik, namun harganya tetap terjangkau.

Bermodalkan pengalaman menjualkan tas produksi orang lain dan ketertarikannya memperhatikan tren fashion dunia, khususnya tas, pada 2019, Pipit mendirikan Qlavinka, sebuah brand yang memproduksi tas-tas wanita, seperti waist bag (tas pinggang), sling bag (tas selempang), dan tote bag (tas bahu). Koleksi mereka bisa dilihat lewat akun resmi mereka di Instagram, @qlavinka.

Baca juga: Wirausaha Tak Hanya Profit, Tapi Juga ‘Proof It’

Qlavinka membidik perempuan-perempuan aktif berusia 25-38 tahun yang senang jalan-jalan santai dan membutuhkan tas yang ringan, simple, namun tetap fashionable.”Kami menghadirkan produk yang sedang tren sesuai keinginan pelanggan yang ingin tampil modis dan menarik, namun harga yang ditawarkan cukup terjangkau, masih di bawah Rp100 ribu,” ujar Pipit.

qlavinkaBersama suaminya, Pipit mendesain dan membuat sendiri tas-tas berbahan kulit sintetis. Kualitasnya mereka sesuaikan dengan harga jual, namun tidak murahan. Jahitan tas dibuat serapi mungkin. Bahan tas tebal, namun tetap lentur. Aksesoris yang dipakai pun dipilih yang kualitasnya bukan abal-abal, seperti rantai yang tebal atau ritsleting yang tidak gampang macet.

“Ternyata bisa kok membuat barang-barang bagus dengan harga jual murah, tapi kualitasnya tetap oke,” kata Pipit.

Tas-tas itu mereka jual secara online, termasuk lewat toko resmi mereka di marketplace. Dua tahun berjalan, Qlavinka semakin mendapat tempat di hati pelanggannya. Produksinya kian bertambah dan kini mencapai 1.000 unit tas per bulannya.

Saat ini, produk waist bag masih menjadi best seller dari jajaran tas produksi Qlavinka. Sekitar 95 persen pelanggannya puas dengan produk ini, bahkan ada yang melakukan repeat order hanya untuk mengoleksi semua warnanya.

Pipit puas dengan perkembangan Qlavinka. Dia pun selalu berupaya up-to-date dalam mengikuti tren untuk desain-desain tasnya. Jika kebanyakan orang berkiblat ke barat, Pipit lebih condong mengikuti tren fashion negara Asia, seperti Cina dan Korea Selatan. Pertimbangannya sederhana, fashion negara tersebut sangat digandrungi masyarakat Indonesia. Terutama Korean style yang didominasi produk yang simpel dan minimalis, sehingga mudah di mix and match.

Ke depannya, selain memperluas jaringan pemasaran dan menambah jumlah produksi, Pipit menargetkan untuk lebih memberdayakan reseller. Dengan menambah jumlah reseller, Pipit berharap akan lebih banyak lagi orang, terutama perempuan, yang terbantu dalam memperbaiki perekonomian keluarganya yang terpuruk sebagai imbas krisis akibat pandemi.

Marketing.co.id: Portal Berita Marketing & Berita Bisnis

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.