Marketing.co.id – Berita Marketing | PT. Pupuk Kalimantan Timur (PKT) menjalankan prinsip Environment, Social, and Governance (ESG) dengan gigih melalui kegiatan Community Forest jilid kedua, bekerjasama dengan Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (KOSTRAD). Tujuan dari kegiatan ini adalah mengurangi emisi karbon hingga 32,5 persen dan menanam 10 juta pohon hingga tahun 2030 sebagai bentuk komitmen PKT terhadap keberlanjutan.
Program Community Forest yang dimulai sejak tahun 2022, telah berhasil menciptakan sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak terkait untuk menanam pohon di berbagai wilayah Indonesia. Pada tahun sebelumnya, bersama KOSTRAD, PKT telah menanam 3.000 pohon di lahan seluas 10 hektar di Daerah Latihan (Rahlat) Kostrad Cibenda Sukabumi, Jawa Barat. Pada tahun ini, mereka melampaui target dengan menanam 63.672 pohon di lahan seluas 200 hektar yang serupa. Acara penanaman pohon dihadiri oleh Panglima KOSTRAD, Letjen TNI Maruli Simanjuntak, M.Sc, dan Direktur Utama PKT, Rahmad Pribadi pada tanggal 17 Juli 2023.
Tahun ini, program Community Forest menghadirkan perubahan signifikan. Selain penanaman pohon, PKT dan KOSTRAD juga melepaskan 100 ekor burung dari ekosistem Sukabumi, termasuk murai, tekukur, dan kutilang, sebagai langkah pelestarian keanekaragaman hayati di wilayah yang menjadi bagian dari program Community Forest. Kehadiran burung memiliki peran penting dalam ekosistem, seperti membantu proses penyerbukan bunga, menyebarkan biji untuk pertumbuhan tanaman, dan mengendalikan serangga sebagai hama pertanian.
Rahmad Pribadi menjelaskan bahwa program Community Forest merupakan bagian dari roadmap dekarbonisasi PKT. Pengurangan emisi karbon di PKT direncanakan dalam dua tahap. Community Forest adalah bagian dari tahap pertama yang bertujuan untuk mencapai carbon offset. Program ini diharapkan dapat menyerap emisi karbon sebesar 600.000 ton CO2 per tahun. Pada tahap kedua, fokus kegiatan PKT akan difokuskan pada low carbon sourcing dan carbon capture storage.
Kolaborasi dengan KOSTRAD di Cibenda adalah sebuah kebanggaan bagi PKT, dan mereka berharap kerjasama ini berlanjut dalam jangka panjang untuk menjadikan Indonesia lebih hijau.
Sejak diluncurkan, program Community Forest telah berhasil menanam 150.000 pohon di berbagai wilayah Indonesia, seperti Bontang, Sukabumi, dan Samarinda. Jenis pohon yang ditanam termasuk mangga, nangka, durian, alpukat, sirsak, mangrove, dan beberapa jenis tanaman buah langka seperti matoa, bisbul, menteng, dan gandaria. Tidak hanya melakukan penanaman, program ini juga memberikan pendampingan kepada petani di sekitar wilayah tanam untuk mengolah, merawat, dan mendistribusikan hasil panen. Program AgroSolution dari PKT membantu memfasilitasi upaya ini. PKT juga berkontribusi dengan menyumbangkan satu unit traktor multiguna dan sarana irigasi untuk masyarakat di sekitar RahLat KOSTRAD.
Pangkostrad Letjen TNI Maruli Simanjuntak, M.Sc mendukung inisiatif ini dengan menyatakan bahwa penanaman pohon tanaman keras produktif (tanaman buah) di lokasi RahLat KOSTRAD bertujuan untuk mendukung program pemerintah terkait ketahanan pangan, melindungi keanekaragaman hayati, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan memberikan nilai tambah ekonomi pada lahan yang kurang produktif agar dapat ditanami berbagai jenis komoditas.
“Hal tersebut senada apabila dihadapkan dengan pencapaian tugas pokok KOSTRAD khususnya pada fungsi teritorial, diantaranya adalah sebagai penguatan pembinaan teritorial KOSTRAD, pemanfaatan lahan untuk keperluan logistik wilayah, membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan sosial di bidang ketahanan pangan dan membangun, memelihara, meningkatkan serta memantapkan kemanunggalan TNI dan rakyat,” ujar Pangkostrad.
Di PKT, penerapan unsur Environment sebagai elemen dari ESG dilakukan dalam tiga bentuk inisiatif. Pertama, penggunaan teknologi low carbon, termasuk konversi kendaraan operasional dari fosil energi ke kendaraan listrik, Proyek Revamping Ammonia P2, Soda Ash, dan Popka-2. Kedua, pengembangan sirkuler ekonomi hilirisasi yang menggunakan CO2 sebagai input. Dan yang ketiga, Carbon Sequestration Low Carbon Technology yang mencakup pengembangan clean ammonia, terumbu karang buatan dan tentunya Community Forest sebagai bagian dari upaya penanaman total 10 juta pohon hingga 2030 mendatang. Lewat program ini, PKT berharap bisa berkontribusi terhadap potensi penyerapan emisi karbon sebesar 600.000 ton CO2 per tahun. Penerapan ESG PKT juga diakui banyak pihak lewat raihan penghargaan dan pengakuan positif. Salah satunya PKT meraih posisi nomor satu di dunia untuk penilaian ESG Risk Rating untuk sektor agrokimia dari Sustainalytics.
“Kami berharap setiap inovasi yang kami berikan dapat bermanfaat secara positif baik untuk lingkungan hidup dan juga memberi keberkahan secara langsung pada berbagai lapisan masyarakat. Dan PKT selalu membuka kesempatan untuk bisa berpartner dengan banyak pihak untuk bersama-sama melindungi dan melestarikan lingkungan karena ini adalah tanggung jawab kita bersama. Semoga apa yang kami lakukan bersama KOSTRAD bisa menjadi teladan bagi banyak pihak untuk bisa semakin peduli dengan lingkungan,” tutup Rahmad.