Promosikan Desa Wisata ke Turis Eropa, Negeriku Gelar Pameran di Belanda

0
pameran Desa Wisata
Diskusi dan juma pers pameran Desa Wisata dan UMKM Indonesia di Belanda bertajuk "Discovering The Magnificence of Indonesia Expo" dengan tema Promoting Green Tourism Villages and Small to Medium Enterprises in Europe.
[Reading Time Estimation: 3 minutes]

Marketing.co.id  –  Berita Marketing| Saat ini banyak wisatawan dari mancanegara ingin melakukan perjalanan dan menikmati hidup seperti penduduk setempat. Mereka juga berbaur dalam budaya, tradisi, dan bahasa suatu destinasi. Tren ini tentu menjadi peluang untuk menumbuhkembangkan desa wisata dengan basis ekonomi kreatif di berbagai daerah di Indonesia

Hasil riset pasar yang dikutip dari Centre for the Promotion of Imports from developing countries menyebutkan, orang Eropa juga cenderung menghabiskan banyak uang: rata-rata sekitar € 2.000 untuk liburan musim panas mereka. Mereka memilih untuk menikmati homestay, mendukung bisnis lokal dan masyarakat setempat yang dikunjungi.

“Telah terjadi pergeseran menuju ingin melihat sisi ‘nyata’ dari tujuan yang mereka kunjungi. Wisatawan banyak mendatangi Desa Wisata, menikmati kehidupan masyarakatnya, alamnya yang hijau, budayanya. Mereka belajar tentang lingkungan dengan  meminimalkan dampak negatif dan, berkontribusi secara finansial atau lainnya atau biasa disebut sebagai eko wisata,” terang Myra Sari, CEO Negeriku, di Jakarta, Senin (19/6/23).

Dalam beberapa tahun terakhir, permintaan untuk ekowisata telah berkembang pesat. Sektor ekowisata dianggap sebagai segmen dengan pertumbuhan tercepat di dalamnya industri pariwisata dunia. Sejak awal 1990-an, segmen tersebut telah tumbuh sebesar 20%—34% per tahun, sementara industri pariwisata secara keseluruhan telah tumbuh hanya 4,3% per tahun.

Baca juga: Menparekraf Sebut Desa Wisata Kambo Potensial Jadi Eco Tourism dan Sport Tourism

Terkait hal itu,  Negeriku –sebuah organisasi nirlaba yang berbasis di Belanda, akan menggelar pameran Desa Wisata dan UMKM Indonesia di Belanda bertajuk “Discovering The Magnificence of Indonesia Expo” dengan tema Promoting Green Tourism Villages and Small to Medium Enterprises in Europe.

Acara ini bagian dari memasarkan pariwisata Indonesia sebagai salah satu destinasi utama di kawasan Asia Tenggara untuk pasar Eropa. Sekaligus mendukung program-program wisata pemberdayaan masyarakat Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf).

Pameran tersebut rencananya akan dihadiri oleh tokoh masyarakat, pelaku budaya daerah, tour operator, dan perwakilan daerah sehingga dapat memberikan gambaran desa wisata kepada calon wisatawan dan menjadi jendela utama Pariwisata Indonesia bagi penduduk di 19 negara di Eropa.

pameran Desa Wisata
Diskusi dan juma pers pameran Desa Wisata dan UMKM Indonesia di Belanda bertajuk “Discovering The Magnificence of Indonesia Expo” dengan tema Promoting Green Tourism Villages and Small to Medium Enterprises in Europe.

“Pameran pertama di Eropa yang fokus ke Desa wisata atau targetnya membantu mempromosikan Desa wisata di pasar Eropa dan memotivasi Desa wisata Indonesia naik kelas ke tingkat dunia, kenapa di Belanda karena turis Belanda adalah salah satu turis Eropa yang paling banyak melakukan perjalanan ke desa2 wisata atau community based tourism,” katanya.

Pameran Desa Wisata di Belanda ini akan berlangsung di Amsterdam, Belanda, pada 24 – 26 November 2023. Nantinya akan diisi oleh 50 booth yang berisi gambaran desa wisata, makanan, handicraft, pakaian dan produksi UKM  Indonesia. Event ini ditargetkan bisa mendatangkan 20 ribu pengunjung.

“Expo wisata ini dapat meningkatkan kinerja pengelolaan desa wisata di Indpnesia. Ini menjadi expo pertama dan satu-satunya yangg secara khusus mempromosikan desa wisata Indonesia di belanda dengan biaya non APBN,” kata Fahad Atamimi, salah satu pendiri Negeriku yang memberikan sambutan secara daring.

Pada kesempatan yang sama Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf, Ni Made Ayu Marthini, menuturkan Indonesia memiliki sekitar 74 ribu lebih desa, dimana sekitar 4 ribu merupakan desa wisata. Menurut Ni Made Desa Wisata merupakan salah satu element penting dari sustainability.

Baca juga: Tingkatkan Health- Tourism di Indonesia, Sandiaga Uno: Harus Kolaboratif dan Gotong Royong

“Jika bicara sustainability terdiri dari tiga pilar, People, Planet, dan Profit. Kami beri apresiasi kepada Negeriku yang akan menggelar pameran khusus di Desa Wisata di luar negeri. Ini sebuah inovasi baru untuk menginformasikan bahwa ada banyak pilihan bagi wisatawan manca negara. Selain Pantai, Budaya, makanan, event, sekarang ada wisata” tuturnya.

Saat ini, lanjut Ni Made, para wisatawan mencari destinasi wisata yang sifatnya personalized dan mencari pengalaman-pengalaman unik. “Dengan mengunjung desa kita bisa mendapatkan pengalaman tersebut, dan kita seperti diajak ke masa lalu, misalnya dengan paket wisata pergi ke sawah dan mencangkul,” jata Ni Made.

Mengenai potensi wisatawan Belanda, Duta Besar (Dubes) RI untuk Belanda, Mayerfas, mengungkapkan sepanjang periode Januari – April 2023 jumlah turis Belanda yang ke berkunjung Indonesia mencapai 50 ribu, meningkat 600 persen dibandingkan periode yang sama tahun. Per tahun jumlah wisatawan Belanda yang berkunjung ke Indonesia sekitar 120 ribu, sebelum pandemi jumlahnya mencapai sekitar 200 ribu.

“Wisatawan Belanda menduduki peringkat keempat dari Eropa yang paling banyak mengunjungi Indonesia. Wisatawan Eropa biasanya langsung pergi ke Bali, wisatawan Belanda berbeda karena memiliki ikatan historis. Mereka biasanya terlebih dahulu mengunjungi tempat lain seperti Jakarta, Sumatera, Kalimantan, setelah itu mereka berlibur ke Bali selama sekitar dua minggu,” beber Mayerfas.