Program UPLAND Diharapkan Tingkatkan Kapasitas, Inovasi dan Pendapatan Petani

Program UPLAND Diharapkan Tingkatkan Kapasitas, Inovasi dan Pendapatan Petani kementanMarketing.co.id – Berita Marketing | Kementerian Pertanian (Kementan) telah melakukan penandatanganan Perjanjian Hibah Daerah “The Development of Integrated Farming System in UPLAND Area”.

Sebagaimana diketahui, UPLAND merupakan kegiatan pertanian di dataran tinggi yang komprehensif dari pengembangan on-farm sampai off-farmnya. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas, daya inovasi serta pendapatan petani.

Country Director International Fund for Agricultural Development South East Asia and the Pasific Sub Region Office, Ivan Cossio Cortez menuturkan, program ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas keilmuan para petani yang sejalan dengan peningkatan pendapatan mereka. “Ekspektasi saya untuk project ini adalah petani dapat meningkatkan kapasitas keilmuannya sekaligus pendapatannya,” kata Ivan, Jumat (26/3/2021).

Salah satu keilmuan yang diharapkan dapat diserap oleh petani menurut Ivan adalah memanfaatkan sumber daya alam serta kondisi alamiah yang ada di sekitar mereka. “Kami berharap petani dapat memanfaatkan kondisi alaminya (tanah dan air) untuk memproduksi pangan, sehingga mencukupi kebutuhan keluarganya serta sebagian lainnya dapat dijual ke pasar,” papar Ivan.

Dengan meningkatkanya kapasitas petani, Ivan berharap program ini juga dapat menghasilkan banyak inovasi produk-produk hasil pertanian. “Dengan meningkatkan kapasitas petani kita berharap banyak inovasi dan produk dapat dihasilkan dari project ini,” harap Ivan.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menjelaskan, berdasarkan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), kebijakan nasional dalam RPJMN 2020-2024, kebijakan pertanian diarahkan untuk mendukung ketahanan pangan, pertumbuhan ekonomi termasuk memperhatikan kesejahteraan keluarga petani dan memperhatikan keberlanjutan sumber daya pertanian.

“Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran pembangunan khususnya di bidang pertanian maka dana pembangunan dapat bersumber dari beberapa pendanaan yang bersifat multiplier effect, maka harus ditanamkan semangat untuk dapat mencapai target agar kegiatan ini dapat menjadi success story dan teladan sehingga dapat direplikasi pada kegiatan Kementerian Pertanian di masa yang akan datang,” jelas Mentan SYL.

Mentan SYL mengatakan, Pemerintah Indonesia telah mendapatkan loan agreement dari International Fund for Agricultural Development (IFAD) dan Islamic Development Bank (IsDB). “Oleh karena itu, kesiapan semua pihak yang terlibat dalam proyek ini sangat diperlukan,” ujar Mentan SYL.

Proyek UPLAND ini mempunyai beberapa tujuan. Seperti untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan pendapatan petani di daerah dataran tinggi melalui pengembangan infrastruktur lahan dan air, pengembangan sistem agribisnis dan penguatan sistem kelembagaan. Kemudian membangun sentra perbibitan, dilengkapi dengan prasarana dan sarana budidaya benih modern, hingga peningkatan kelembagaan petani menjadi mandiri dan memiliki posisi tawar yang lebih baik serta pengembangan pasar untuk komoditas pertanian baik domestik maupun ekspor.

“Selain itu, aspek lingkungan juga tidak boleh dilupakan di mana sistem pertanian yang dibangun harus mengutamakan kaidah yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Dengan demikian kegiatan UPLAND ini menjadi suatu kegiatan yang sangat challenging dalam mengharmonisasikan semua aspek tersebut namun tetap menarik,” tuturnya.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy menjelaskan, pertemuan ini merupakan momen perubahan dan menjadi batu loncatan bagi seluruh masyarakan pertanian. Dimana hari ini merupakan awal dari pelaksanaan model pengembangan pertanian terpadu yang terinetgrasi khususnya di daerah dataran tinggi.

“Saya harapkan Kepala Daerah beserta jajarannya di bidang pertanian dapat mengoptimalkan dengan sebesar-besarnya kesempatan ini untuk memulai era baru model pengembangan pertanian yang Maju, Mandiri dan Modern,” kata Sarwo Edhy.

Selain itu, koordinasi yang baik antar semua stakeholders baik di tingkat pusat maupun propinsi/kabupaten juga sudah pasti menjadi salah satu faktor keberhasilan pelaksanaan kegiatan UPLAND.

“Keberhasilan kegiatan ini menjadi tanggung jawab kita bersama.Tanggung jawab tersebut bukan saja untuk keberhasilan pembangunan pertanian tetapi juga untuk generasi Indonesia di masa yang akan datang terutama karena pendanaannya merupakan pendanaan di luar APBN. Saya memiliki harapan yang besar bagi keberhasilan Kegiatan UPLAND ini sehingga mari kita wujudkan bersama keberhasilannya bagi generasi saat ini dan yang akan datang,” tutup Sarwo Edhy.(**)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.