Program STiR-Bakti Barito Wujudkan Lompatan 16% dalam Literasi Siswa

0
[Reading Time Estimation: 3 minutes]

Marketing.co.id – Berita Lifestyle | Upaya kolektif dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia kembali menuai hasil yang menggembirakan. STiR Education (STiR) dan Yayasan Bakti Barito (Bakti Barito) hari ini mengumumkan sebuah terobosan signifikan, yakni evaluasi independen membuktikan adanya peningkatan 16,4% dalam kemampuan literasi siswa di Indonesia. Peningkatan substansial ini merupakan buah dari kemitraan strategis yang telah terjalin sejak tahun 2022, di bawah naungan Yayasan Bakti Pendidikan Unggul, melalui implementasi Program STIR (Sistem Pendidikan Terpadu untuk Inovasi dan Karakter).

Program STIR dirancang secara komprehensif untuk membangkitkan dan memperkuat motivasi guru, meningkatkan praktik profesional mereka, serta mengintegrasikan keterlibatan sistemik dalam ekosistem pendidikan. Sebuah evaluasi independen yang dilakukan oleh firma konsultan global Deloitte dan ditinjau secara cermat oleh Profesor Nishith Prakash dari Northeastern University telah memperkuat temuan ini. Studi tersebut secara definitif mengonfirmasi bahwa penguatan motivasi guru dan sistem pembelajaran mampu menciptakan perubahan yang berarti dalam praktik di kelas.

Selain peningkatan literasi yang signifikan, program ini juga menunjukkan dampak positif pada aspek sosial dan proaktivitas siswa. Ditemukan bahwa 42,3% siswa di sekolah mitra memiliki hubungan yang lebih erat dengan teman sebaya mereka, sementara 15,7% siswa menunjukkan dorongan untuk lebih proaktif dalam proses pembelajaran.

Dari sisi investasi, Program STIR terbukti sangat efisien dengan pengembalian investasi sosial (SRoI) sebesar £6.88 untuk setiap £1 yang diinvestasikan. Dengan biaya operasional yang rendah, yaitu kurang dari Rp 16.300 per anak per tahun, program ini menyediakan pengembangan keprofesian guru yang berkelanjutan dan terjangkau, menjadikannya model yang sangat menjanjikan untuk perbaikan sistem pendidikan berskala besar.

Profesor Nishith Prakash, Profesor Kebijakan Publik dan Ekonomi di Universitas Northeastern, menyambut baik hasil evaluasi ini. “Hasil evaluasi dari Indonesia menunjukkan tanda-tanda yang jelas dan menggembirakan bahwa program ini efektif. Fokus pada motivasi guru dan sistem pembelajaran tampaknya menciptakan perubahan yang berarti dalam praktik pembelajaran di kelas. Ini adalah model yang menjanjikan untuk perbaikan sistem skala besar,” ujarnya.

Program STIR tidak hanya fokus pada peningkatan literasi, tetapi juga selaras dengan sasaran pendidikan nasional Indonesia. Program ini memberikan panduan yang jelas dan konsisten bagi para pemimpin sekolah dan guru mengenai pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan siswa untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat. Para pejabat bidang pendidikan di daerah telah melaporkan adanya peningkatan kejelasan peran, kolaborasi yang lebih baik antar rekan sejawat, serta fokus yang lebih intensif dalam mendukung guru melalui pendampingan terarah.

Perubahan positif telah tampak nyata, seperti yang tercermin pada Rapor Pendidikan Kabupaten Lumajang, di mana beberapa indikator yang sebelumnya “kuning” kini telah berubah menjadi “hijau.” Di Kota Kediri dan Kabupaten Lumajang, kelompok kerja khusus telah dibentuk untuk memastikan bahwa setiap aktivitas dalam Program STIR terintegrasi dan selaras dengan prioritas daerah dan nasional.

“Evaluasi ini meyakinkan kami bahwa ketika kami mendukung guru untuk menghidupkan kembali motivasi intrinsik mereka dan melibatkan dinas pendidikan—termasuk pejabat pendidikan, pengawas sekolah, dan kepala sekolah—kami dapat mengatalisasi perubahan yang mendalam dan berkelanjutan dalam sistem pendidikan. Dedikasi pemerintah dan pemangku kepentingan telah berperan penting dalam perjalanan ini. Kami sangat antusias untuk membangun momentum ini seiring dengan perluasan jangkauan ke lebih banyak kabupaten dan memperdalam dukungan kami kepada pemerintah daerah,” jelas Yoni Nurdiansyah, Direktur Eksekutif Program STIR di Indonesia.

Dian A. Purbasari, Direktur Yayasan Bakti Barito, turut menyampaikan optimisme serupa. “Dengan menjalin kemitraan bersama STiR Education, kami memilih untuk tidak membuat sistem baru, melainkan memanfaatkan sistem yang sudah ada serta memberikan solusi berbiaya rendah dengan dampak yang terukur,” imbuhnya.