Marketing.co.id – Berita Lifestyle | Semangat untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja muda Indonesia terus bergema. Dalam diskusi kebijakan dan di kalangan masyarakat, semakin banyak pekerja muda yang menyadari pentingnya pendidikan lanjutan untuk memperluas jenjang karier dan mengasah kompetensi di tengah persaingan global yang kian ketat. Fenomena ini tidak hanya terlihat di perkotaan, tetapi juga merambah ke berbagai daerah, di mana banyak lulusan SMA/SMK yang sudah bekerja mulai mencari akses untuk kembali ke bangku kuliah.
Kendati demikian, tantangan seperti biaya yang tinggi dan keterbatasan informasi seringkali menjadi hambatan utama. Di sisi lain, industri terus membutuhkan tenaga kerja dengan keahlian khusus dan pengalaman internasional, tidak hanya terampil secara teknis, tetapi juga adaptif terhadap perubahan teknologi dan budaya global. Kesenjangan ini mendorong lahirnya berbagai inisiatif baru.
Salah satu inisiatif terkemuka yang menjawab kebutuhan ini adalah Program Beasiswa ABCDE dari Aristia Bachelor Collective Digital Education (ABCDE). Program ambisius ini menargetkan 1.000 warga Indonesia untuk mendapatkan kesempatan emas berkuliah di China dan Taiwan. Target utamanya adalah pekerja muda yang belum sempat melanjutkan pendidikan tinggi namun memiliki semangat besar untuk berkembang.
Aristia Chen, Founder ABCDE dan CMO Mazuta Group, mengungkapkan harapannya agar program ini dapat secara signifikan meningkatkan kualitas hidup generasi muda Indonesia. Program ini hadir untuk memberikan akses pendidikan, terutama bagi mereka yang berminat kuliah di China dan Taiwan. Inspirasi program ini lahir dari pengalaman pribadi Aristia yang pernah menempuh pendidikan di Taiwan.
“Meskipun tidak dapat menuntaskan pendidikan formal, saya menyadari bahwa pendidikan memiliki kekuatan untuk membuka banyak pintu kesempatan,” kenang Aristia.
Berakar pada nilai Society 5.0, ABCDE berupaya membangun ekosistem yang memungkinkan siapa pun terlibat dalam menciptakan akses pendidikan. Program ini tidak hanya menyediakan beasiswa, tetapi juga memfasilitasi bootcamp intensif, sertifikasi nasional, hingga kursus Bahasa Mandarin secara gratis.
“Berbeda dari program sejenis, ABCDE tidak hanya memberikan wawasan, tapi juga menyediakan proses seleksi yang menjadi ajang pengembangan diri. Proses seleksi dirancang untuk mengasah potensi peserta secara menyeluruh,” jelas Aristia.
Beasiswa ini diprioritaskan untuk lulusan SMA/SMK/sederajat yang sudah bekerja minimal dua tahun, belum memiliki gelar sarjana, dan tidak sedang menerima beasiswa lain. Roadmap Program ABCDE dimulai dari pendaftaran bootcamp, dilanjutkan dengan proses seleksi ketat, pelatihan bahasa intensif, hingga persiapan dokumen keberangkatan ke universitas di luar negeri.
Pilihan China dan Taiwan didasari oleh tren peningkatan kualitas universitas serta peningkatan anggaran riset dan pengembangan di kedua negara tersebut, menawarkan lingkungan belajar yang sangat kondusif bagi para mahasiswa.
“Program ini menjadi jembatan bagi para pekerja muda yang berambisi untuk meraih pendidikan tinggi, membuka peluang karier yang lebih luas, dan berkontribusi pada peningkatan daya saing bangsa di kancah global,” imbuh dia.