Ibarat roda kendaraan, bisnis Planet Ban terus berputar kencang. Dalam waktu singkat mereknya sudah ngetop di pasar. Pusat penjualan ban motor ini sudah menjadi rujukan konsumen yang mencari si karet bundar kendaraan roda dua.
Sejak diperkenalkan pada tahun 2010 lalu, Planet Ban—toko ritel pusat penjualan sekaligus layanan penggantian ban sepeda motor segala merek, telah mengalami pertumbuhan  yang pesat. Kini Planet Ban memiliki 430 gerai di Jawa, Bali, Sumatera, dan Kalimantan, bahkan merek ritel ini sudah menjadi populer bagi pengguna sepeda motor.
Menurut Andi Harjoko, Direktur Utama PT Surganya Motor Indonesia, keberhasilan Planet Ban menjadi merek pilihan konsumen dikarenakan diferensiasi. Kebanyakan ritel menyediakan produk yang laku di pasaran sekarang. Berbeda dari Planet Ban yang sejak awal tidak mencari produk yang laku di pasaran, tetapi memberikan pilihan sesuatu yang baru kepada konsumen sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka.
“Sejak awal berdiri Planet Ban mengedukasi konsumen untuk memilih ban tubeless. Padahal sejatinya yang menjadi pionir di industri otomotif adalah bengkel resmi dan pabrikan sepeda motor. Penggunaan ban tubeless oleh pabrikan motor secara masif baru dimulai tahun 2015, sebelumnya hanya diberikan ban standar sebagai ban bawaan,” beber Andi.
Tak hanya itu, Planet Ban juga merupakan salah satu ritel yang memopulerkan dan mengomersialkan penggunaan ban jenis medium compound. Bila dulu pengguna sepeda motor menginginkan ban yang memiliki grip atau daya cengkram kuat, biasanya digunakan ban soft compound.Â
Selain pionir dalam penggunaan jenis-jenis ban baru, Planet Ban juga menyediakan ban yang jarang ditemui di pasar, seperti ban retro. Ban jenis ini semakin diminati seiring tren modifikasi motor aliran klasik sedang booming di Indonesia. “Planet Ban menyediakan produk inovatif yang unik dan eksklusif,” ujar Andi.
Di luar produk ban, Planet Ban mengeluarkan produk-produk yang inovatif sehingga menjadi daya tarik bagi konsumen, seperti cairan antibocor untuk ban tubeless. Ketika ada kebocoran, cairan tersebut akan menutup sendiri. Kemudian pada tahun 2014, Planet Ban mengeluarkan oli full sintetik ester yang termasuk dalam base oil grup 5 yang tertinggi dalam tingkatan oli.
Keunggulan kandungan ester yaitu memiliki tingkat keausan 0%. Sehingga bila diberi oli yang mengandung ester, mesin akan memiliki tingkat keausan yang minim. “Umur pemakaian oli bisa dua kali lipat dibanding oli biasa, dan harganya lebih murah 15% dari oli biasa. Kami percaya produk yang inovatif menghasilkan daya tarik bagi konsumen,” ujar Andi.
Beri Nilai Tambah
Dalam membangun kepercayaan terhadap merek, Planet Ban berupaya selalu menjaga kualitas produk maupun layanan di setiap gerai. Konkretnya, gerai hanya menjual ban yang masih fresh. Pasalnya, ban yang terlalu lama disimpan lebih dari setahun—apalagi salah dalam penyimpanan, akan mengurangi usia ban ketika dipakai.
“Display di gerai sangat memudahkan konsumen dalam memilih ban, baik dari jenis, ukuran, motif, maupun daya cengkram. Di ritel ban lain kemasan ban (wrapping) tertutup, kalau di Planet Ban kemasan dibuka seperempat supaya konsumen bisa melihat. Saat ini kami sudah bekerja sama dengan enam merek besar,” kata Deden Hendra Shakti, Ast. Head of Commercial Division PT Surganya Motor Indonesia.
Sementara untuk memberikan nilai tambah kepada konsumen, Planet Ban memberikan layanan gratis ongkos pemasangan ban. Setiap pemasangan ban di gerai menggunakan mesin khusus dan mengencangkan baut pun menggunakan screwdriver, sehingga waktu pemasangan ban lebih cepat—hanya sekitar 10 menit, terkadang malah kurang.
Nilai tambah lain yang bisa dinikmati konsumen adalah gratis pengisian nitrogen untuk ban tubeless. Banyak keuntungan yang dirasakan pengguna motor bila menggunakan nitrogen, yakni bahan bakar lebih irit karena laju ban sangat ringan dibandingkan jika diisi angin biasa.
“Penggunaan nitrogen membuat ban motor tidak cepat memuai, dan suhu di dalam ban lebih stabil, sehingga ban motor lebih awet tidak mudah rusak atau pecah-pecah,” jelas Andi.
Mengenai latar belakang konsumen yang mengunjungi gerai Planet Ban, Andi melihat banyak konsumen yang menghendaki produk premium, tetapi tak sedikit pula yang mencari nilai tambah (segment values). Guna mengakomodirnya disediakan range product yang menyasar segmen tersebut.
“Segment values tidak mengejar harga murah. Mereka rela membayar lebih mahal, tetapi mendapatkan produk yang umur penggunaanya lebih panjang. Harga ban premium dibanderol mulai dari Rp500.000, sedangkan ban standar mulai dari Rp100.000,” sebut Andi.
Kian Agresif
Seiring dengan meningkatnya kebutuhan pasar yang melonjak pesat dengan volume penjualan pasar ban secara nasional mencapai 30 juta per tahun, Planet Ban semakin agresif menggarap pasar ban. Ekspansi gerai pun akan semakin masif dilakukan. Jika selama ini dikelola sendiri, mulai tahun 2017 akan diwaralabakan.
“Tahun ini kami menargetkan penambahan 150 gerai, sampai akhir tahun jumlahnya diharapkan mencapai 520 gerai. Untuk tahun depan targetnya lebih banyak lagi karena akan mengembangkan gerai khusus waralaba. Persiapannya sudah dilakukan sejak lima tahun yang lalu karena mencari format yang tepat, supaya bisa menguntungkan juga untuk pihak terwaralaba,” ucap Andi.
Ekspansi tidak hanya dilakukan di dalam negeri, mulai tahun depan Planet Ban akan merambah ke negara tetangga, Vietnam. Pertimbangannya, meski jumlah sepeda motor di sana jauh di bawah Indonesia, rasio kepemilikannya cukup tinggi. Tiap 2 orang memiliki 1 motor, sedangkan Indonesia sendiri rasionya tiap 4 orang hanya 1 motor.
“Adanya ekspansi mendongkrak pertumbuhan penjualan, untuk tahun 2015 lalu saja pertumbuhan penjualan mencapai 40%. Dengan jumlah gerai yang hampir mencapai 500 gerai, diharapkan penjualan tahun depan dapat bertumbuh lebih tinggi lagi,” pungkas DedenÂ
Moh. Agus Mahribi
MM082016/W
Â