Produk Makanan Halal China Banjiri Indonesia

Produk impor makanan halal dari China dilaporkan meningkat tajam akhir – akhir ini. Namun MUI meragukan kehalalan produk tersebut karena industri makanan halal di China masih dalam tahap perkembangan.

“Jumlah produk halal dari China meningkat 50 hingga 100 persen sejak tahun lalu”, tandas Lukmanul Hakim, Ketua Lembaga Pengkajian Pangan, Obat, dan Kosmetika (LPPOM) MUI, seperti dikutip laman thejakartapost.com, rabu (16/11).

Dia menjelaskan, produk makanan halal China umumnya diimpor dari Provinsi Ningxia, provinsi yang yang terkenal dengan komunitas muslimnya, yakni etnik Hui. Penduduk muslim di Ningxia diperkirakan mencapai 38 persen dari 6,3 juta penduduk provinsi tersebut.

Provinsi tersebut baru – baru ini mengumumkan telah mengembangkan industri makanan halal yang ditujukan untuk konsumen muslim di China dan luar China.

Komisi Makanan Halal Ningxia menjelaskan, bahwa Provinsi Ningxia memiliki lebih dari 10.000 pabrik dan restoran yang telah mengantongi sertifikat halal. Industri makanan halal di Ningxia didukung oleh sebuah laboratorium teknologi tinggi, 15 tenaga ahli dan 300 staf.

Komisi tersebut juga telah menjalin kerjasama dengan komisi halal dari Saudi Arabia, Qatar, Mesir, dan Malaysia sejak tahun 2008.

Lukmanul mengakui industri halal China tengah booming, namun LPPOM selaku otoritas pemegang sertifikat halal di Indonesia belum akan bekerja sama dengan perusahaan China dalam waktu dekat.

 

“Mereka dapat bekerja sama dengan Malaysia dan Arab Saudi, tetapi di sini kita menaruh perhatian besar terhadap standar dan kompetensi sumber daya manusia. Ini bukan hanya masalah mengeluarkan sertifikat ” jelasnya.

Menurut Lukmanul, membangun kerjasama dengan lembaga-lembaga halal asing berarti menyetujui keabsahan sistem sertifikasi mereka dan mempercayai penilaian mereka produk yang akan diekspor ke Indonesia.

LPPOM sejauh ini telah menyetujui sertifikasi halal dari 46 lembaga di luar negeri dari 22 negara, termasuk Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, Brasil dan Belanda. Untuk semua ekspor produk halal ke Indonesia, China belum masuk dalam daftar

Dia mengatakan, mengingat dominasi negara dan pendekatan pragmatis dalam politik perdagangan, Cina cenderung untuk mengorbankan aspek halal demi mendukung efisiensi ekonomi.

Pada delapan bulan pertama tahun ini, impor non migas Indonesia dari China mencapai 16,4 miliar dolar AS, meningkat 27 persen dibanding tahun lalu, sehingga menimbulkan defisit perdagangan 3,55 miliar dolar AS untuk Indonesia.(www.marketing.co.id)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.