Marketing.co.id – Berita Marketing | Setelah melalui proses yang panjang, Program Studi (Prodi) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) President University akhirnya berhasil meraih peringkat akreditasi Unggul dari Lembaga Akreditasi Mandiri Kependidikan (LAMDIK). Keputusan itu ditetapkan LAMDIK pada 17 Mei 2024, dalam surat yang ditandatangani secara elektronik Ketuanya, Muchlas Samani.
Peringkat akreditasi Unggul adalah capaian tertinggi dari proses akreditasi yang dilakukan Lembaga Akreditasi Mandiri sesuai dengan bidang ilmunya. Peringkat dibawahnya adalah Baik Sekali, dan Baik. Oleh karena bergerak dalam ilmu kependidikan, akreditasi Prodi PGSD dilakukan oleh LAMDIK.
Saat ini ada enam LAM yang diakui Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), yakni LAM-PTKes untuk bidang kesehatan, LAMEMBA untuk ekonomi, manajemen, bisnis dan akuntansi, LAMSAMA untuk sains alam dan ilmu formal, LAMInfokom untuk informatika dan komputer, LAM Teknik untuk ilmu keteknikan, dan LAMDIK untuk bidang kependidikan.
Dekan Fakultas Humaniora President University Dr. M. Syafi’I Anwar mengungkapkan rasa gembiranya atas keberhasilan Prodi PGSD meraih akreditasi Unggul. “Saya tahu persis bagaimana Prodi PGSD dan unit-unit pendukung lainnya mempersiapkan diri sebelum dan hingga saat akreditasi. Mereka bekerja sangat keras. Untuk itu, saya menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Prodi PGSD dan unit-unit pendukung, termasuk dukungan dari universitas, sehingga akhirnya mereka berhasil meraih peringkat akreditasi Unggul dari LAMDIK,” ujarnya.
Menurut Syafi’i, raihan akreditasi Unggul tersebut merupakan bukti sekaligus pengakuan bahwa penyelenggaraan pendidikan di Prodi PGSD Presuniv sudah sesuai dengan standar nasional. “Jadi, kualitas pendidikannya sudah terjamin,” tegas dia.
Itu sebabnya, lanjut Syafi’i, bagi lulusan SLTA yang tertarik menjadi guru Sekolah Dasar, silakan bergabung dengan Prodi PGSD. “Bahkan, bukan hanya kualitas penyelenggaraan pendidikannya yang terjamin, tapi lulusannya pun cepat sekali diserap pasar,” ungkap Syafi’I menggoda.
Sementara itu, Ketua Prodi PGSD Ani Pudjiastuti mengungkapkan apresiasi para asesor LAMDIK atas cepatnya lulusan diserap pasar. Bahkan, asesor menilai waktu tunggu bagi lulusan Prodi PGSD boleh dibilang nol. Waktu tunggu adalah waktu yang dibutuhkan seorang lulusan untuk mendapatkan pekerjaan setelah diwisuda. Artinya, dengan waktu tunggu yang nol, para lulusan Prodi PGSD sama sekali tak perlu menunggu untuk mendapatkan pekerjaan.
Lebih lanjut Ani mengatakan, sebetulnya banyak mahasiswa PGSD yang sebelum lulus kuliah pun sudah ditawari bekerja sebagai guru oleh berbagai sekolah internasional. Itu berkat program magang yang diterapkan oleh Presuniv. Oleh karena kinerjanya yang baik selama menjalani program magang, lanjut Ani, pihak sekolah internasional tertarik untuk langsung merekrut mahasiswa yang bersangkutan.
“Jadi, sebetulnya banyak mahasiswa Prodi PGSD yang sudah mendapatkan pekerjaan sebelum mereka lulus kuliah. Inilah yang banyak memberikan kontribusi terhadap waktu tunggu yang nol tadi,” tegas dia.
Menurut Ani, salah satu yang menyebabkan lulusan Prodi PGSD di Presuniv cepat mendapat pekerjaan adalah penggunaan bahasa Inggris dalam kegiatan perkuliahan. “Sebetulnya banyak universitas yang mempunyai Prodi PGSD, tetapi mereka tidak menyelenggarakan perkuliahannya dalam bahasa Inggris. Jadi, penggunaan bahasa Inggris betul-betul menjadi faktor penentu keunggulan Prodi PGSD di Presuniv,” ungkap Ani.
Keberhasilan Prodi PGSD terakreditasi Unggul juga tak lepas dari kerja keras dan persiapan seluruh tim. Ani bercerita, sebelum mengajukan diri untuk akreditasi, tim Prodi PGSD melakukan studi banding ke prodi yang sama di beberapa perguruan tinggi. “Di antaranya, melakukan studi banding ke Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, dan Binus University di Kemanggisan, Jakarta.
Selain studi banding, Prodi PGSD juga menjaring masukan secara langsung dari para pemangku kepentingan, seperti sekolah-sekolah internasional dan para alumni. “Alumni banyak sekali memberikan masukan dan umpan balik, terutama untuk hal-hal yang bersifat praktis. Masukan mereka sangat berharga, karena diperoleh dari pengalaman praktis selama menjadi guru di berbagai sekolah,” pungkas Ani.
Presuniv secara resmi mendapat izin membuka Prodi PGSD pada September 2016, dan mulai menerima angkatan pertama 2017. Pada Maret 2019, Prodi PGSD terakreditasi B dari BAN-PT. Setelah melakukan berbagai pembenahan, termasuk melengkapi berbagai fasilitas pendukung, pada 2023, Prodi PGSD mengajukan akreditasi kembali, dan kali ini ke LAMDIK. Hasilnya, mereka berhasil meraih peringkat akreditasi tertinggi atau Unggul.
“Saya harap dengan capaian ini semakin banyak siswa SLTA yang tertarik bergabung dengan Prodi PGSD, Presuniv. Ini karena prospek kariernya yang sangat cerah. Itu terbukti waktu tunggu dari lulusannya boleh dibilang nol. Di masa depan peluang kerja bagi lulusan Prodi PGSD kian terbuka seiring dengan semakin banyaknya sekolah-sekolah internasional di Indonesia. Bahkan, banyak pula sekolah nasional yang mengadopsi kurikulum internasional. Sekolah-sekolah itu pasti membutuhkan lulusan Prodi PGSD yang mampu mengajar dalam bahasa Inggris,” pungkasnya.