PRENAGEN Usung Kampanye “Siapa Takut Jadi Ibu!”, Ajak Perempuan Ubah Stigma Kehamilan

[Reading Time Estimation: 3 minutes]

Marketing.co.id – Berita Lifestyle | Bertepatan dengan semangat Hari Kartini yang mengedepankan perjuangan dan peran perempuan, Kalbe Nutritionals melalui merek nutrisi kehamilan terpercaya, PRENAGEN, meluncurkan kampanye inspiratif bertajuk “Siapa Takut Jadi Ibu!”. Inisiatif ini bertujuan untuk mengajak para perempuan mengubah pandangan terhadap kehamilan dan peran ibu, menghilangkan stigma yang masih melekat, serta memberikan dukungan agar mereka menjalani proses kehamilan dengan keyakinan penuh.

Brand Group Manager PRENAGEN, Junita, menyampaikan, bahwa kampanye ini hadir sebagai respons atas pemahaman mendalam PRENAGEN terhadap kompleksitas kehamilan. Sebagai sahabat bagi calon ibu modern dan ibu masa kini, PRENAGEN menyadari bahwa kehamilan lebih dari sekadar proses biologis.

“Ada beragam dinamika emosional, tekanan sosial, dan pertimbangan pribadi yang seringkali terabaikan. Sayangnya, banyak perempuan merasa dituntut untuk langsung ‘siap’ tanpa diberi ruang untuk beradaptasi, memahami transformasi ini secara menyeluruh, atau bahkan jujur mengakui keraguan dan ketakutan yang mereka rasakan,” ujarnya dalam acara PRENAGEN MOMMY SOCIETY, SIAPA TAKUT JADI IBU!.

Data Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) 2022 dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa sekitar 8,2% perempuan Indonesia berusia 15–49 tahun yang telah menikah memilih untuk menunda atau menghindari kehamilan. Fenomena ini mengindikasikan adanya perubahan perspektif terhadap peran ibu di kalangan generasi muda, yang dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kesiapan mental, kekhawatiran ekonomi, tekanan sosial, serta pertimbangan karier dan kehidupan pribadi.

Menyadari realitas ini, PRENAGEN melalui kampanye “Siapa Takut Jadi Ibu!” hadir sebagai wadah dukungan, refleksi, dialog, dan inspirasi. Kampanye ini mendorong perempuan untuk berani mengungkapkan kekhawatiran mereka tanpa takut dihakimi, karena PRENAGEN percaya bahwa setiap perempuan memiliki potensi untuk menjadi ibu.

Psikolog keluarga, Samanta Elsener, menekankan pentingnya ruang aman bagi perempuan untuk berbagi. “Perjalanan menjadi ibu seringkali diwarnai tantangan yang jarang dibicarakan secara terbuka. Banyak perempuan merasa perlu menyembunyikan emosi karena tekanan sosial. Padahal, rasa takut atau ketidaksiapan menjadi ibu adalah hal yang wajar. Yang dibutuhkan adalah ruang untuk memproses perasaan itu secara jujur dan tanpa penilaian. Kehamilan seharusnya dijalani dengan kesadaran penuh dan dukungan dari lingkungan sekitar,” jelasnya.

Selain aspek emosional, kampanye ini juga menyoroti krusialnya pemenuhan nutrisi selama 1.000 hari pertama kehidupan. Nutrisi yang adekuat berperan penting dalam mempersiapkan perempuan menjadi ibu dan melahirkan generasi yang sehat dan berkualitas.

dr. Ardiansjah Dara Sjahruddin, SpOG, MKes, FICS, FESICOG, mengungkapkan keprihatinannya terhadap asupan nutrisi ibu hamil. “Data kami menunjukkan bahwa banyak ibu hamil masih kekurangan nutrisi penting seperti protein, kalsium, DHA, zat besi, dan asam folat. Kekurangan ini dapat memicu komplikasi seperti anemia pada ibu, gangguan perkembangan janin, hingga bayi lahir dengan berat badan rendah,” paparnya.

Sebagai solusi, PRENAGEN menawarkan rangkaian produk nutrisi yang diformulasikan khusus untuk setiap tahapan kehamilan dan menyusui, mulai dari PRENAGEN esensis untuk persiapan kehamilan, PRENAGEN emesis untuk mengatasi mual muntah, PRENAGEN mommy dan lactamom untuk ibu hamil dan menyusui, hingga PRENAGEN UHT sebagai nutrisi praktis. Seluruh produk PRENAGEN dirancang dengan mempertimbangkan keseimbangan nutrisi, rasa yang disukai ibu, serta kemudahan pencernaan dan penyerapan.

Kampanye “Siapa Takut Jadi Ibu!” juga menghadirkan kisah-kisah inspiratif dari para ibu. Shania Junianatha, penyanyi dan figur publik, berbagi pengalamannya meragukan kesiapan menjadi ibu, terutama dari sisi mental dan finansial. “Namun, dengan komunikasi terbuka bersama pasangan dan informasi yang terpercaya, saya bisa menjalani proses ini dengan lebih tenang,” ungkapnya.

Senada dengan Shania, Content Creator Namira Adzani juga menekankan pentingnya solidaritas antar perempuan. “Dengan saling berbagi, perempuan yang sedang menanti akan merasa lebih kuat karena tahu banyak yang mengalami hal serupa. Kehamilan tidak harus dijalani sendirian. Berbagi justru menumbuhkan penerimaan diri dan empati,” kata Namira.

Melalui kampanye ini, PRENAGEN berharap dapat memberikan pemahaman dan dukungan yang dibutuhkan, baik bagi perempuan yang telah menjadi ibu maupun yang sedang mempersiapkan diri. Semangat Hari Kartini menjadi momentum yang tepat bagi “Siapa Takut Jadi Ibu!” untuk mengajak perempuan mengenali potensi diri dan melangkah dengan percaya diri dalam menyambut dan menjalani kehamilan.

“Kampanye ‘Siapa Takut Jadi Ibu!’ hadir untuk membangkitkan potensi perempuan sekaligus menantang norma sosial yang selama ini membebani mereka. Karena PRENAGEN percaya, setiap perempuan memiliki kekuatan untuk menjadi ibu,” pungkas Junita.