Potensi Adopsi Kripto Besar, Timothy Ronald Luncurkan Akademi Crypto 

[Reading Time Estimation: 2 minutes]

Akademi Crypto, platform edukasi kripto nomor 1 di Indonesia...Investor muda Timothy Ronald launching Akademi Crypto, platform edukasi kripto nomor 1 di Indonesia.

Marketing.co.id – Berita Financial Services | Jumlah investor kripto di indonesia terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Data Badan Perdagangan Berjangka Komoditi Kementerian Perdagangan Indonesia (Bappebti) menyebutkan bahwa di akhir 2020, jumlah investor kripto berada di angka 4 jutaan. Di tahun 2021, angkanya naik drastis menjadi 11,2 juta. Di akhir 2022, jumlah investor kripto tumbuh menjadi 16,55 juta.

Data tersebut memperlihatkan bahwa masyarakat Indonesia sudah mulai banyak yang tertarik untuk berinvestasi di aset kripto. Namun, antusiasme yang tinggi dari masyarakat Indonesia ini harus dibarengi dengan edukasi terhadap aset kripto agar nantinya dapat lebih memahami manfaat dan risikonya.

Untuk membantu masyarakat lebih memahami aset kripto dengan lebih baik, pengusaha sekaligus investor muda Timothy Ronald secara resmi meluncurkan platform edukasi di bidang cryptocurrency pertama di Indonesia dengan nama Akademi Crypto di HW Dragon Bar Senayan, Minggu (21/5).

Akademi Crypto, platform edukasi kripto nomor 1 di Indonesia...Dalam kesempatan tersebut, Timothy mengatakan bahwa aset kripto sebagai salah satu investasi yang dapat menjadi pilihan masyarakat Indonesia memiliki peluang untuk terus tumbuh di masa depan.

“Melihat pertumbuhan investor, terutama di pasar cryptocurrency cepat pertumbuhannya. Kita lihat saja di pasar modal baru sekitar 10 sampai 12 juta dalam 20 tahun. Sedangkan cryptocurrency yang terdaftar di Bappebti menyentuh angka 15 juta, belum termasuk Binance, dan Bybit yang belum terdaftar di Indonesia. Saya rasa potensi adopsi kripto masih sangat besar di Indonesia,” jelas Timothy.

Lebih lanjut Timothy menjelaskan, Akademi Crypto nantinya akan dilengkapi dengan 160 modul dengan materi-materi seputar kripto. Mulai dari yang mendasar seperti blockchain, aset kripto, decentralized finance (DeFi), hingga materi tingkat lanjut seperti cara menjadi programmer.

Pengguna bisa mempelajarinya kapan saja sesuai level pemahaman. Setiap modul durasinya sekitar 5 sampai 20 menit. Para pengajar tampil dengan identitas anonim ‘profesor’ sesuai dengan prinsip yang berlaku. Mereka adalah expert di bidangnya, seperti blockchain security engineer di institusi ternama, peneliti di bidang blockchain, hingga akademisi di universitas papan atas.

Pengguna akan dikenakan biaya Rp 7,7 juta untuk mengakses semua modul. Ada juga layanan komunitas untuk berbagi pengetahuan dan berinteraksi langsung dengan para pengajar lewat aplikasi Telegram. Saat ini Akademi Crypto sudah memiliki lebih dari 3000 anggota.

Timothy berharap, kehadiran Akademi Crypto dan modul yang telah disiapkan dapat membuat masyarakat makin terdukasi dengan dunia crypto.

“Saya mau mereka jadi lebih teredukasi dengan dunia cryptocurrency supaya kita sama-sama mendorong adopsi cryptocurrency karena saya merasa ini adalah industri di mana orang-orang paling pintar di dunia sedang lompat. Saya rasa ini bisa jadi wadah edukasi buat mereka,” tutup Timothy.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here