Positive Reinforcement ; Buat Konsumen Betah Dengan Kita

[Reading Time Estimation: 2 minutes]

Ilmu Perilaku yang dikuasai oleh seorang psikiater ataupun behavior medicine specialist sebenarnya dapat juga diaplikasikan dalam ilmu marketing sehari-hari. Konsumen dapat dianalogikan layaknya pasien yang memerlukan perubahan perilaku dalam menuju hidup sehat yang dicita-citakan. Untuk berubah perilakunya menuju perilaku baru yang lebih sehat, seorang dokter harus mampu memberikan dorongan atau support kepada pasiennya. Sedangkan pasien untuk berubah harus didukung oleh suatu reinforcement yang bersifat positif.

Begitu juga konsumen, dalam membeli suatu produk maka konsumen memerlukan suatu dorongan atau support agar mau memilih produk yang ditawarkan. Di sinilah peran marketer bisa bertindak layaknya seorang psikiater ataupun dokter yang ingin mengubah perilaku “pasiennya” agar mampu menjalankan apa yang diinginkan oleh si marketer tersebut.

Salah satu hal yang mendorong perubahan perilaku adalah pengutan atau reinforcement yang bersifat positif terhadap perubahan perilaku. Dalam pikiran pasien yang diminta berubah perilakunya agar lebih sehat, pasti akan ada pertanyaan “Apa untungnya buat saya jika saya berubah perilakunya?”. Dokter harus bisa menjawab hal tersebut dengan baik disertai bukti-bukti yang mendukung bahwa perubahan perilaku akan mengarah kepada kesehatan yang lebih baik. Begitupun juga seorang marketer, ia harus siap dengan banyak data-data yang mendukung pertanyaan konsumen “Apa untungnya buat saya jika saya membeli produk anda?”. Semakin banyak keuntungan yang bisa didapatkan akibat perubahan perilaku, akan semakin mudah buat orang tersebut berubah perilakunya.

Sudahkah anda memberikan Positive Reinforcement buat calon konsumen anda ?

Tulisan dr.Andri,SpKJ
(psikiater dengan kekhususan di bidang psikosomatik medis, staf pengajar di FK UKRIDA dan Kepala Klinik Psikosomatik RS OMNI Alam Sutera)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here