Marketing.co.id – Berita Marketing | Poltekkes Kemenkes (Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan) Semarang, perguruan vokasi kesehatan di bawah naungan Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan Kementerian Kesehatan RI menggandeng PT Vilabs Teknologi Indonesia dalam meluncurkan Virtual Lab Hemodialisa dan Ventilator, baru-baru ini. Kerja sama ini bertujuan untuk memajukan kualitas pendidikan di bidang kesehatan, khususnya dalam kesehatan ginjal, melalui digitalisasi.
Dengan memanfaatkan teknologi Virtual Reality (VR), mahasiswa kini dapat mempraktikkan prosedur hemodialisa dan penggunaan ventilator secara berulang-ulang dalam lingkungan simulasi yang aman sehingga mampu meningkatkan keterampilan praktikum mahasiswa. Inovasi ini menandai era baru dalam pendidikan kesehatan di Indonesia dengan menghadirkan simulasi pembelajaran medis yang lebih realistis dan efektif.
Baca juga: 3 Tim Sukses Capres-Cawapres Berkomitmen Eliminasi TBC di 2030
Dr. Jeffri Ardiyanto, Direktur Poltekkes Kemenkes Semarang, menegaskan bahwa pengembangan Virtual Lab adalah bagian dari komitmen Poltekkes Kemenkes Semarang untuk terus berinovasi dalam pendidikan kesehatan.
“Kami sangat percaya inovasi Virtual Lab akan memberikan pengalaman belajar yang lebih efektif dan mempersiapkan mahasiswa kami dengan keterampilan yang lebih baik. Teknologi ini memungkinkan mereka untuk berlatih dalam simulasi yang aman dan lebih terkontrol,” ujar Jeffri.
Hal senada diungkapkan oleh Dr. Bedjo Santoso, Wakil Direktur 1 Poltekkes Kemenkes Semarang. Ia berharap Virtual Lab bisa menjadi sebagai pusat inovasi pendidikan kesehatan berbasis teknologi dan rujukan bagi institusi pendidikan lainnya dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di bidang kesehatan.
“Simulasi prosedur medis secara berulang dalam Virtual Lab memberikan mahasiswa kesempatan untuk meningkatkan keterampilan tanpa khawatir tentang risiko. Ini bisa memberikan mereka kepercayaan diri yang lebih besar dan menghasilkan bakat yang berkualitas tinggi serta mampu bersaing ketika terjun ke dunia kerja yang semakin kompleks,” paparnya.

Ambar Setyawan, CEO PT Vilabs Teknologi Indonesia menuturkan, pengembangan Virtual Lab merupakan bagian dari upaya berkelanjutan mereka dalam menghadirkan teknologi inovatif di dunia pendidikan.
Baca juga: BRI Institute, Kampus Pertama yang Menerapkan Financial Technology
Sejak 2016, PT Vilabs Teknologi Indonesia fokus pada penggunaan teknologi canggih untuk meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya di sektor kesehatan dengan lebih dari 100 proyek yang telah digarap. Antusiasnya terhadap dunia digital reality ditunjukkan melalui kolaborasi antara PT Vilabs Teknologi Indonesia dengan Poltekkes Kemenkes Semarang dan menjadi langkah baru dalam memberikan solusi yang lebih baik untuk dunia pendidikan medis.
“Kolaborasi dengan Poltekkes Kemenkes Semarang menjadi bukti bahwa teknologi dapat memainkan peran penting dalam memajukan kualitas pendidikan, khususnya di sektor kesehatan, dan memberikan manfaat nyata bagi mahasiswa dan institusi pendidikan di Indonesia,” papar Ambar.
“Ini merupakan bagian dari upaya PT Vilabs Teknologi Indonesia untuk meningkatkan kualitas pendidikan kesehatan di Indonesia, dan kami berharap inovasi ini bisa terus berkembang untuk mendukung sistem pendidikan yang lebih baik di Indonesia,” pungkasnya.