Pollux Properti Bukukan Laba Bersih Rp229 miliar di 2018

Marketing – Pendapatan dan laba bersih Pollux Properti Indonesia tahun 2018 bertumbuh lebih dari 100%. Emiten properti berkode POLL tersebut membukukan penjualan Rp928 miliar atau meningkat 110% dibanding tahun 2017 sebesar Rp441 miliar. Sementara, laba bersih tercatat sebesar Rp229 miliar atau meningkat dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya, yakni Rp100 miliar.

“Pendapatan tersebut berasal dari penjualan apartemen sebesar Rp594 miliar dan penjualan perkantoran sebesar Rp332 miliar. Adapun, total asset yang dimiliki Perseroan adalah sebesar Rp4,9 triliun, meningkat 48% dibanding tahun 2017 sebesar Rp3,3 triliun,” kata Nico Po, CEO PT Pollux Properti Indonesia Tbk. Pollux Properti

Kinerja yang cukup baik membuat perseroan optimistis mematok target marketing sales sebesar Rp1,98 triliun di tahun 2019 atau tumbuh dua kali lipat dari tahun 2018 lalu.

“Tahun ini kami masih memfokuskan pada penyelesaian proyek-proyek yang sedang berjalan, melakukan persiapan untuk proyek dalam portofolio dan melihat potensi proyek baru untuk pengembangan usaha,” ujar Po Sun Kok, Presiden Komisaris PT Pollux Properti Indonesia Tbk.

Po Sun Kok,  mengakui memang tidak mudah untuk bisa merebut pasar kalau tidak dibarengi dengan strategi marketing yang baik. Hal ini lah yang menjadi fokus pihaknya selama ini, yaitu dengan mengeluarkan produk yang berbeda dengan pesaing.

Pollux Properti berupaya untuk menciptakan produk properti yang berkualitas dan memberikan added value, namun masih dengan harga yang relatif terjangkau. Hampir seluruh proyek saat ini mengusung konsep mega superblok yang merangkum berbagai sub sektor properti seperti residensial, perkantoran, pusat perbelanjaan hingga rumah sakit.

Selain itu, perseroan juga berniat mengerek pendapatan berulang atau recurring income dari beberapa proyek tahun ini. Kontribusi ditargetkan bisa tumbuh dan berada di kisaran 20%-30%. Sementara, untuk jangka panjang porsinya mencapai 50%.

“Perseroan sendiri saat ini memiliki cadangan lahan premium di beberapa lokasi seperti di CBD Jakarta dengan luas 1,3 hektar dan beberapa lokasi di Jawa Barat seluas 66,1 hektar,” beber Nico Po.

Selain meluncurkan produk baru, perseroan juga terus menggenjot pembangunan agar penyelesaiannya bisa tepat waktu, sebagai salah satu langkah meningkatkan penjualan. Tak kurang, sebesar Rp1,7 triliun dana segar telah dipersiapkan untuk belanja modal (capex) hingga akhir tahun 2019.

 

 

 

 

 

 

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.